Selasa, 01 Februari 2011

«» Secret ® Part 7 «»


Oke, neh alurnya makin cepet sO jgn kaget yO.... cOz gak lama lagi Secret bakal End..... :)
Oke, cekidot....... ^^
-------------------------------------------------

Oh my Super Girl ojik naye Baby Girl
norul molla bonun guron namjaduri baboya
Oh my super Girl noyege nan Super Man
sarangiran gamoksoge norul gunyang boryo dujima

Ponsel Minnie berdering.
“ Yoboseo “
“ Minnie, segeralah bersiap-siap. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat “
“ Hae... kita mau kemana ? “
“ Nanti ku beritahu, 15 menit lagi aku sampai “
“ Oh.... Ne... “
Tut....tut....tut....
Donghae memutuskan sambungan ponselnya.

“ Hae kita mau kemana ? “ tanya Minnie saat berada dalam mobil.
“ Kita akan ke Busan, menemui seseorang “
“ Eh... siapa ? Apa aku kenal ? “
“ Tidak juga “
“ Memang aku harus ikut “
“ Tentu saja karena kita akan menemui oarng yang selama ini kau cari “
Minnie mengerutkan dahi.
“ Siapa ? “
“ Kangin, pemegang kunci dari semua misteri yang tersembunyi dibalik kematian Oppamu “
DEG......
Wajah Minnie menegang, ini yang dia tunggu selama dua tahun ini. Inilah alasan Minnie tetap bertahan hidup.
“ Akhirnya Hari ini datang juga “ batin Minnie.

* Gila... Donghae cangih bgt, Orang yg gak bisa ditemukan selama 2 tahun bisa di temukan hanya dalam beberapa bulan, applause bwt Donghae *senyum bangga*

Rika : kok lo tiba2 nampang ren ? Pke puji2 Donghae segala.
Reni : drpd ntar lo komen “ emg IQ Donghae berapa sih ? Hebat bgt yO ? Aparat kemana aja ? Gak salah tuh ren ? “ mending q bilang aja dulu.
Minimi : Betul-Betul-Betul *Upin-Ipin mode On*

Reni & Rika cmn bisa benggong lihat Minimi yg tiba2 ikut nimbrung “ Neh anak nongol dari mana ? “ batin keduanya.

Hahaha.... intermezo dikit biar gak tegang.... ^^ oke Next.....

Kini mereka berdua tiba di tempat yang sangat terpencil, tidak banyak penduduk disana.
“ Kita turun disini “
Minnie memandang Donghae, ada kecemasan muncul dalam sorot matanya.
“ Aku bersamamu, kita akan menghadapi semuanya berdua “
Mereka turun dari mobil dan berjalan kaki, tentu saja karena jalan yang sempit sehingga tidak memungkinkan mobil bisa berjalan disana.
Donghae menatap Minnie sesaat kemudian mendekap tubuhnya, berusaha menenangkan yeonja itu.

Mereka sampai di depan sebuah bangunan yang sangat sederhana tapi terlihat bersih dan rapi. Di samping rumah duduk seorang wanita cantik yang sedang mengupas kentang.

* Rika : kentang ? Gak elite bgt seh... *mengerutkan dahi*
Reni : udh.... gak usah protes *suara dingin*
Minimi : bener tuh drpd bawang masih mending kentang *angguk2 kepala*
Reni : Ah.... Minimi.... *hug Minimi*

intermezo lagi...... kekeke~

“ Selamat pagi nyonya Teuki “ sapa Donghae dengan sopan.
“ Ah... tuan Lee Donghae.... mari silahkan masuk “
“ Gomawo.... Tuan Kangin ada dirumah ? “
Minnie memandang Donghae, bingung dengan sikap mereka yang seakan-akan. tidak ada masalah apa pun.

Mereka memasuki rumah, terlihat tata ruang yang sangat rapi dan teratur, tidak banyak perabotan disana. Akhirnya mereka tiba disebuah ruangan, sepertinya ruang keluarga, terlihat seseorang sedang duduk di kursi sambil menonton tv, badannya tegap, cukup proposional, raut wajah yang keras dan dingin. Minnie tidak mengenal sosok yang saat ini ada di depannya, tapi firasat Minnie dialah Kangin orang yang selama ini dia cari.


“ Tuan Kangin, dia adalah Cho Sungmin, adik mendiang Cho Kyuhyun “ Donghae memperkenalkan.
Mata kangin melebar, sesaat kemudian mulai memerah, dia menghampiri Minnie kemudian memeluknya dengan erat.
“ Mianhe... gara-gara aku Kayuhyun Hyung jadi seperti itu, mianhe.... mianhe... “
“ Boleh aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.... ? “ Minnie tidak bisa menutupi getaran dalam suaranya.
Tidak kuasa menahan perasaan yang ada dalam hatinya Minnie pun mulai menangis.
“ Ya aku akan menceritakan semuanya, Tuan Lee Donghae juga sudah berjanji akan membantuku mengurus semua masalah ini “
Minnie melemparkan pandangan pada Donghae, mencoba mancari penjelasan, tapi Donghae hanya menganggukkan kepala.
“ Sebenarnya hari itu, dua tahun yang lalu “ kangin mulai bercerita.....

- Flashback, 2 tahun yang lalu -

“ Hyung, aku menyesal harus melibatkanmu tapi kurasa hanya kau yang mampu menolongku “
“ Kau bisa menceritakan pada kami, siapa tahu kami bisa membantumu “ kali ini Chulie angkat bicara saat melihat kangin mulai ragu-ragu.
Kangin mengangguk kemudian mulai bercerita.
“ Hyung sebenarnya seminggu yang lalu, saat aku mencari berita tentang secandal penyuapan yang dilakukan mentri Park, tanpa sengaja aku melihat dan memotret kejadian pembunuhan hakim Jung. Kalian tahu siapa yang ada di balik semua ini....”
“ Siapa ? “ tanya Chulie mulai tegang.
“ Tidak lain adalah mentri Park yang mencoba menutup mulut hakim Jung. Dengan kekuasaannya sekarang apapun bisa dilakukan tapi sayang hakim Jung adalah hakim yang jujur, itu menjadi hambatan bagi mentri Park. Jadi, satu-satunya cara adalah melenyapkan hakim Jung “
“ Lalu bukti apa saja yang kau punya ? “
“ Sesaat setelah kejadian itu, aku kembali ke TKP, mayat hakim Jung sudah tidak ada, tapi kau menemukan barang bukti yg cukup kuat “
“ Apa itu ? “ ucap Kyuchul serempak.
“ Pisau yang digunakan untuk menikam hakim Jung, sepertinya mereka menyadari bahwa pisau itu tidak ada pada mereka, karena mereka kembali ke TKP sesaat setelah aku mengambil pisau itu, dan sialnya salah satu dari mereka sempat melihatku, untung aku bisa kabur dari sana dengan selamat “

“ Siapa saja yang tahu masalah ini ? “ tanya Kyu.
“ Hanya aku dan kalian berdua “
“ Apa yang harus kita lakukan “ tanya Chulie sambil menatap lekat Kyu.
“ Kita tidak boleh bertindak gegabah “ jawab Kyu.
“ Kita harus segera menyerahkannya pada pihak yang berwajib “ usul Chulie.
Kangin hanya menggeleng.
“ Dalam situasi saat ini, ku rasa cukup sulit “ sahut Kangin
“ Apa kau sedang diawasi ? “ tanya Kyu, wajahnya sedikit menegang.
“ Aku juga sedang mewaspadai hal itu “
Kali ini ketiganya mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan.
“ Kita harus secepatnya pergi dari sini “ usul Kyu.
Mereka pun beranjak pergi dari cafe itu.


“ untuk saat ini kita harus menyembunyikan barang bukti di tempat yang paling aman “ kata Kyu.
Mereka memasuki mobil Kyu.
“ Jika posisi kita mulai terdesak kalian berdua harus meningalkanku, aku akan mencoba menangani masalah ini “ ucap kyu saat dalam perjalanan.
“ Aku tidak akan pernah meninggalkanmu “ ucap Chulie mantap.
Kyu menatap Chulie dengan sorot mata penuh kasih.
“ Aku juga tidak akan melarikan diri, akulah yang melibatkan kalian, aku.... “
“ Jika terjadi sesuatu pada kami berdua, kuharap kau mau menjaga Minnie dongsaengku “ kata Kyu memotong pembicaraan.
“ Hyung.... aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi pada kalian “
“ Saat ini kita terlibat dalam sesuatu yang berbahaya, nyawa orang telah hilang, jadi Kangin berpikirlah realistis “ nada suara Kyu sedikit meningkat.
Kangin hanya diam, Chulie menggenggam tangan Kyu, mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat, tanpa berkata-kata terlihat sebuah ikatan yang sangat kuat diantara mereka.

Mereka menyimpan semua barang bukti di sebuah berangkas.
“ Kurasa tidak akan ada yang mengira kita menyimpannya disini, karena tempat ini keamanannya sangat ketat “
“ Hyung... sekarang kita harus bagaimana ? “
“ Saat ini kita lihat keadaan dulu, jika memang memungkinkan kita segera menyerahkan semua ini pada pihak yg berwajib “

Mereka menginap di sebuah rumah kecil di daerah pedesaan, mereka menunggu kesempatan baik untuk mengambil tindakan selanjutnya.
Kangin bangun pagi-pagi sekali, melihat Kyu dan Chulie yang sedang terlelap dia mulai menyesal telah melibatkan mereka.
“ Hyung maafkan aku.... “
Kangin keluar dari rumah dan berjalan menelusuri desa. Dia mulai memikirkan apa yang harus dia lakukan agar tidak melibatkan Kyu dan Chulie lebih jauh dengan masalah ini.
Tanpa sadar Kangin telah berjalan cukup jauh, tiba-tiba pandangannya tertuju pada wajah orang asing yang berpkaian rapi, mereka ada 4 orang, salah satunya sedang bicara dengan seorang penduduk setempat.

“ Sialan..... “ pekik Kangin.
Detik itu juga dia langsung berlari dengan sangat cepat.
“ Kenapa mereka bisa sampai kemari ? Sial..... “
Kangin terus berlari, bahkan sempat beberapa kali dia hampir jatuh.
BRAKK....
“ Hyung.... “ teriak Kangin begitu sampai di rumah.
Kyu dan Chulie terlonjak mendengar teriakan Kangin.
“ Kenapa kau teriak-teriak begitu ? “ ujar Kyu
“ Gawat.... mereka ada disini... mereka.... “
Wajah ketiganya langsung menegang.
“ Bagaimana ini ? “ nada cemas mencuat dari suara Chulie.
“ Secepatnya kita pergi dari sini “ ujar Kyu seraya berdiri.

Empat orang asing itu sudah mendekati kawasan tempat Kangin menginap. Saat Kangin hendak memasuki mobil Kyu, salah seorang dari mereka mengenali wajah Kangin, dia pun berlari kearah Kangin. Dengan cekatan Kyu langsung memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Tidak berlangsung lama, mobil mereka kini saling kejar-kejaran.
“ Hyung bagaimana ini ? “
“ Kita hanya bisa menghindari mereka, semakin cepat kita mencapai kota dan berada diantara kerumunan banyak orang, itu semakin baik “
“ Berapa lama lagi kita bisa mencapai kota “ wajah Chulie benar-benar sangat tegang.
“ Secepatnya... “ jawab Kyu singkat.

Cukup lama aksi kejar-kajaran mereka hingga akhirnya salah seorang dari empat orang asing itu hilang kesabaran dan mengeluarkan pistol, dengan jitu dia menembakkan beberapa puluru pada ban mobil Kyu.
“ Aku tidak bisa mengendalikan mobil “ teriak Kyu.
“ Kyu..... “ teriak Chulie.
Akhirnya mobil mereka masuk ke dalam jurang, tepat pada saat itu Kangin terlempar dari mobil, tubuhnya tersangkut pada sebuah batang pohon, dia pun langsung tidak sadarkan diri.

Begitu Kangin sadar dia sudah ada di sebuah rumah kecil, ada sosok seorang yeonja yang sedang menjaganya.
“ Kau sudah sadar ? “
“ Dimana aku ? “
“ Kau jangan bergerak dulu, sudah dua minggu kau tidak sadarkan diri, kau masih butuh banyak istirahat. Mianhe... kami hanya bisa memberimu pertolongan ala kadarnya, karena kondisi kami yang kurang mampu “ yeonja itu menunduk malu.
“ Dimana temanku ? “
“ Eh... kami hanya menemukanmu sendiri, tidak orang lain yang bersamamu “
Wajah Kangin terlihat shock.
“ Dua minggu, apa yang terjadi dengan Hyung dan Noona ? Bagaimana keadaan mereka ? “

- End Of Flashback -

Wajah Kangin tertunduk, dia merasa segan untuk memandang Minnie.
“ Jadi itu cerita yang sebenarnya ? “ ucap Minnie disela-sela isak tangisnya.
“ Mianhe... aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa menyesali perbuatanku karena telah melibatkan Hyung “
Teuki istri Kangin yang ada di sebelahnya hanya bisa mengusap punggung suaminya sebagai tanda simpati, dan dorongan semangat.
“ Aku akan mengatur semuanya “ ucap Donghae lantang.
“ Kita akan membuka kembali kasus dua tahun yang lalu. Kita akan memproses semua orang yang terlibat melalui jalur hukum “ Donghae berdiri.
“ Banyak yang harus kita kerjakan. Jadi, mohon bantuannya “ Donghae membungkukkan badan pada Kangin dan teuki.
---------------------------------------------------

Selama dua bulan lebih segala proses hukum diatur oleh Donghae, kini segalanya berjalan lancar. Semua bukti tidak terelakkan, tidak ada jalan untuk lolos bagi yang bersalah. Saat ini semua media gempar membicarakan scandal orang penting di tubuh pemerintahan yang ternyata memiliki andil dalam kematian seorang hakim agung.

“ Hae.... gomawo... berkat kau semua orang yang terlibat dalam kematian Kyu Oppa, mendapat hukuman yang setimpal “ Minnie mulai meneteskan air mata.
Melihat hal itu Hae langsung mendekap Minnie dalam pelukannya.
“ Aku tidak sehebat itu, analisisku ada yang salah “
Minnie mendongak dan memiringkan kepalanya.
“ Ada yang salah ? Apa maksudmu ? “
“ Ku pikir wajar jika tuan Kangin mulai menjagamu sejak kepergian Oppamu, tapi teryata dugaanku salah, orang yang selama ini selalu berusaha melindungimu bukan Kangin. Jadi aku masih terus berusaha mencari petunjuk siapa orang itu “
Keduanya saling bertatapan, mencoba berfikir kira-kira siapa orang misterius itu.

**** TBC ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar