Jumat, 28 Januari 2011

«» With You «»

Author : Me aka Reni Yunhae Uknow
Genre : Comedy-Romance / Genderswitch
Cast : Lee Teuk ( Namja )
           Kim Heechul ( Yeoja )
           Kim Ryeewook ( Yeoja )


Ring Ding Dong....
Bel berbunyi, menandakan waktu istirahat siang. Semua anak di kelas XI-4 bersorak riang. Bagaimana tidak selama dua setengah jam otak mereka dicecar dengan pelajaran yang sangat membosankan, yang tidak lain adalah matematika. Selain itu guru yang mengajar juga orang yang sudah tua, kalau bicara bukannya membuat semua murid bersemangat tapi malah membuat mereka menguap lebar alias ngantuk. So, siapa coba yang gak senang mendengar bunyi bel.



Tapi sepertinya hal itu tidak mempengaruhi seorang Yeoja yang duduk dibaris ke empat dekat jendela. Dia masih sibuk mencatat rumus-rumus yang terpampang di papan tulis. Dia memang terlihat berbeda dengan pelajar yang lain, penampilan luarnya sangat sederhana. Rambut di kuncir kuda, dengan memakai kacamata persegi, tidak seperti teman-temannya yang bermake up tebal, dia bahkan tidak memakai bedak. Tapi itu tidak menutupi kecantikan alaminya.

Dibelakangnya duduk seorang Namja tampan yang sangat populer, karena dia kapten tim sepak bola, dia sangat cuek dan sedikit arogan.
Chulie.... aku nanti pinjam buku catatanmu ya.... “ ujar namja itu sambil menarik rambut Chulie.
Ah.... apa yang kau lakukan ? Sakit.... cepat lepaskan “ teriak Chulie sambil mengapai-ngapai meja.
Tapi pinjami aku catatanmu ya... “
Ah.... iya-iya, cepat lepaskan “
Catatannya dulu...”
Aish.... “ Chulie menyerahkan buku catatannya dengan jengkel.
Thanks Chulie..... “ dia langsung berlari keluar kelas.
Dasar Eeteuk sialan “ gerutu Chulie sambil berdiri mengeberak meja.

Chulie berjalan menuju toilet.
Huh.... kenapa coba aku bisa duduk di depan namja sialan itu, cuma tampang segitu aja dibanggain, apanya yang hebat ? Otak juga pas-pasan, kalau bikin orang darah tinggi baru jago “ gerutu Chulie.
Brakk....
Chulie menutup pintu toilet dengan kasar. Dia membenahi rambutnya yang acak-acakan karena ditarik Eeteuk.
Huuuuaaaaaa...... “ teriak Chulie frustrasi.
---------------------------------------------------------

Saat pulang sekolah.....
Chulie berjalan menuju gerbang sekolah dengan membawa beberapa buku yang cukup tebal, sesekali ia memindahkan buku-buku itu dari tangan satu ke tangan yang lain, sambil membenarkan kacamatanya.
Unnie.... “ ujar seorang yeonja dengan riang, sambil merangkul pundak Chulie.
Kenapa ? “ sahut Chulie dingin.
Hehehehe...... “ dia mengangkat alisnya sambil tersenyum.
Aish.... cepat pulang, kau harus ada di rumah jam empat, ingat itu “
Kyaaaaa.... gomawo Unnie “ ujarnya sambil mencium pipi kiri Chulie.
Dia pun beranjak pergi.
Hya.... Wookie... ingat tidak boleh lebih dari jam empat “ teriak Chulie.
Sip.... “ ujar Wookie sambil melambaikan tangan.
Huft... punya adik satu sulitnya minta ampun “
Chulie kembali beranjak pergi.

Chulie..... ” teriak Eeteuk tepat di telinga Chulie.
Hya... apa yang kau lakukan ? Kau pikir aku tuli apa ? “
Sudahlah, hanya begitu saja marah, nanti wajahmu yang sudah jelek jadi makin jelek lho “
Mwoooo.... “ Chulie melotot memandang Eeteuk.
Eh... sepertinya kau benar-benar tuli, masa aku harus mengulangi lagi kata-kataku “ Eeteuk menggeleng-gelengkan kepala.
Dengan mengerahkan segenap kekuatan Chulie menendang kaki Eeteuk.
Aduh.... sakit... “ teriak Eeteuk sambil meringis kesakitan.
Chulie hanya menatapnya sekilas dan langsung berlalu meninggalkan Eeteuk yang sibuk mengusap-usap kakinya.
-----------------------------------------------

Chulie berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman, dia mendengar ada suara mobil yang berhenti di depan rumahnya, sesaat dia melihat jam di dinding.
Jam empat kurang seperempat “ Chulie tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Chulie membuka pintu kulkas dan mengambil jus orange yang ada di dalamnya.
Eh... kenapa Wookie tidak masuk-masuk ? “
Akhirnya Chulie memutuskan mengintip dari jendela dapur, dan saat itu juga matanya langsung membelalak lebar. Dia berlari menuju pintu kemudian cepat-cepat membukanya.

Hya.... Yesung, Wookie, apa yang kalian lakukan ? “ teriaknya.
Yesung dan Wookie terlonjak kaget dan langsung menoleh pada Chulie.
Unnie, kenapa kau teriak-teriak seperti itu ? “ ujar Wookie yang sedikit binggung.
Chulie berjalan menghampiri mereka.
Apa yang sedang kalian lakukan tadi ? “
Aku hanya membantu Wokkie, mata terkena debu jadi, aku meniup matanya. Apa ada yang salah ? “ Yesung menggaruk-garuk kepalanya.
Oh... kupikir kalian sedang... “
Sedang apa ? “ sergah Wookie.
Hehehe.... sedang ciuman “
Mwo.... ? “ Ujar Yesung dan Wookie serempak.
Aish... aku tidak melarang kalian ciuman kok, tapi kalian harus tahu tempat, jangan sampai kalian melakukannya di depan rumah “
Unnie... kau pikir kami akan melakukan itu di depan umum ? “
Entahlah.... “ jawab chulie, sambil melangkah masuk ke rumah.

Tok...tok..tok...
Unnie, aku boleh masuk ? “
Ne, pintunya tidak di kunci, kau masuk saja “
Klekk....
Unnie, sedang sibuk ya “
Gak juga memang ada apa ? “ Chulie menutup buku yang sedang ia baca.
Boleh aku bicara sesuatu ? “ Wookie duduk di ujung ranjang Chulie.
Tentang.... “
Ehm... Yesung Oppa, sepertinya hubungan kami cukup serius, dan tadi saat jalan-jalan Oppa... sempat... melamarku “
Wkakakaka..... Otak kalian sudah tidak beres ya ? Kalian kan masih sekolah, atau jangan-jangan kalian mau kawin lari ? “
Aish... bukan begitu... “ Wookie mengerucutkan bibirnya.
Lantas.... “
Wookie menghela napas pelan.
Tentu saja kami akan menikah saat kami sudah lulus sekolah, tapi... “
Ehm.... “ Chulie mencondongkan tubuhnya, mendekati adik semata wayangnya itu.
Apa Unnie merasa keberatan aku berhubungan dengan Yesung Oppa ? “
Kenapa harus keberatan ? “
Tadi siang kau..... “
Hahahaha..... aku hanya ingin yang terbaik untukmu, tidak lebih, kurasa kau bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirimu sendiri. Kami semua percaya padamu, kau tidak akan membuat kepercayaan kami lunturkan... “
Unnie, aku sayang padamu “ Wookie memeluk tubuh Chulie dengan erat.
Aku juga sangat sayang padamu, gadis bodoh “
-------------------------------------------------------

Saat istirahat siang Chulie duduk bersandar pada sebuah pohon di halaman belakang sekolah sambil membaca sebuah buku.
Apa yang kau lakukan sendirian disini ? “
Ah... kau lagi, apa kau tidak bisa melihat aku sedang apa ? “ suara Chulie terdengar acuh.
Hehehe... boleh ikut bergabung ? “
Tanpa mendengar jawaban dari Chulie, Eeteuk merebahkan tubuhnya di samping Chulie.
Ah.... tempat ini memang sangat tenang dan nyaman, aku bisa tidur siang disini “ ucapnya sambil memejamkan mata.
Chulie hanya diam dan meneruskan kegiatan membacanya.

Oya.... Wookie sudah lama tuh pacaran dengan Yesung ? “ Eeteuk duduk sambil memandang Chulie.
Kenapa ? “ tanya Chulie dengan malas.
Kau tidak cemburu ? “
Kenapa harus cemburu ? “
Ehm... entahlah “ Eeteuk mengangkat bahunya.
Dasar, orang aneh “ Chulie menggeleng-gelengkan kepalanya.
Suasana kembali hening.
Eh.. kau tahu tidak Wookie saat ini sedang asik bermesraan dengan Yesung lho “
Bukan urusanku “ ujar Chulie dingin.
Mereka ciuman di depan seluruh murid X-2 “ Eeteuk tersenyum jahil.
Itu masalah mereka “
Sepertinya mereka mau melakukan itu di kantor kepala sekolah “
Chulie memutar bola matanya dan mengeryit memandang Eeteuk.
Hahahaha..... maksudku mereka sedang konsultasi masalah olimpiade fisika “ kelakar Eeteuk.

Brakk....
Chulie menutup buku setebal 7 cm yang dia bawa, dan beranjak pergi.
Hya... Chulie, kau mau kemana ? “
Ke NERAKA.... “
Eeteuk berdiri menghampiri Chulie dan merangkulnya.
Oke, aku ikut “
Chulie mengerutkan dahi dan memandang Eeteuk.
Tidak mungkin aku melewatkan adegan seru, saat kau sedang menderita karena di siksa malaikat pencabut nyawa “ kelakar Eeteuk.
Geram, Chulie memukul dahi Eeteuk dengan buku yang ia bawa.
Aduh... kenapa kau kejam sekali Chulie... “
Tanpa mempedulikan teriakan Eeteuk, Chulie beranjak pergi.

Kenapa Tuhan menciptakan makhluk yang super menyebalkan seperti dia coba ? Huft.... sabar Chulie... anggap aja itu orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa, tapi kalau begini terus bisa-bisa aku juga jadi gila. Ahrggggg.... “ teriak Chulie sambil mengacak rambutnya sendiri.
Unnie, kau sedang apa ? “ Wookie mengerutkan dahinya.
Ah... tidak, eh... kalian mau kemana ? “ tanya Chulie yang binggung melihat Wookie dan Yesung, sudah membawa tas mereka masing-masing, sambil bergandengan tangan.
Oh.... kami mau melihat tempat diselenggarakannya olimpiade fisika, kami pergi dengan beberapa guru dan siswa yang akan ikut olimpiade “ tutur Yesung.
Oke, hati-hati di jalan “ Chulie melambaikan tangannya.

Ring Ding Dong....
Bunyi bel, pertanda jam pelajaran akan dimulai.
Ah... males banget ketemu ma tuh orang, ehm... sekali ini bolos aja deh... “
Chulie kembali ke halaman belakang sekolah, dan duduk di tempat yang sama seperti tadi.
Ini lebih baik dari pada melihat wajah orang sarap “ ucap Chulie sambil membuka buku super tebalnya.

Semilir angin yang berhembus membuat Chulie mulai mengantuk. Dia pun mulai melepaskan kaca mata dan merebahkan tubuhnya.
Tidur sebentar ah...”
Saat Chulie mulai terlelap dalam tidurnya, Eeteuk datang menghampiri Chulie.
Teryata kau ada disini, padahal aku sudah mencarimu kemana-mana “
Eeteuk duduk disamping Chulie, memandangi wajah Chulie dengan lembut sambil tersenyum.
Cantik, kalau kau tidur disini bisa-bisa sakit lho “ bisiknya.
Eeteuk mulai mengelus pipi Chulie dengan lembut dan penuh perasaan. Perlahan wajahnya mulai mendekati Chulie, dan detik berikutnya dia sudah mencium bibir yeonja itu dengan lembut.
Pangeran sudah mencium sang putri, cepatlah bangun “

Saat itu sebenarnya Chulie sudah bangun, tapi dia tidak berani membuka matanya.
Apa yang harus kulakukan ? Perasaan apa ini ? Kenapa jantungku berdebar kencang ? Rasanya sangat menyesakkan, Tuhan apa yang harus kulakukan ? “ teriak Chulie dalam hati.
Eeteuk masih duduk di samping Chulie, dia memandang wajah Chulie lekat-lekat.
Aduh, kenapa tiba-tiba perutku sakit ? “ Eeteuk memegang perutnya.
Ehm... cantik ku tinggal sebentar ya “ bisiknya.
Eeteuk beranjak pergi. Saat itu Chulie mulai membuka mata, dia memegang bibirnya. Sesaat terlihat senyuman tipis di sudut bibirnya, tapi buru-buru ditepisnya.
Aku masih waras, tidak mungkin aku menyukainya “ Chulie bangun dan berlari menuju toilet.
Apa yang harus kulakukan ? Aku tidak mau bertemu dengannya “
Akhirnya Chulie pergi ke ruang kesehatan dan meminta izin pulang lebih awal.
--------------------------------------------

Saat di rumah.....
Unnie kau kenapa ? Ku dengar kau pulang lebih awal, kau sakit ya ? “
Eh... aku tidak papa kok “
Benarkah ? “
Memang mau ada apa ? “
Wookie menyipitkan mata, mendekati wajah Chulie, saat itu Chulie merasa wajahnya mulai memerah dan buru-buru membuang muka.
Aish... kau apa-apaan sih ? Aku mau tidur “
Chulie beranjak pergi ke kamarnya. Wookie masih memandangnya, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada Unnienya itu.
-------------------------------------------

Ah... hari ini ada ulangan, tapi aku belum belajar, semalam aku menonton pertandingan sepak bola, aish... bagaimana ini “ cerocos Eeteuk saat memasuki pintu gerbang sekolah.
Begitu sampai di depan pintu kelas XI-4, Eeteuk tersenyum jahil, dia memandang Chulie dan langsung menghampirinya.
Chulie.... kau sudah belajar untuk ulangan hari ini ? “
Kenapa ? “ Chulie menyipitkan matanya.
Hehehe.... beri aku contekan ya... “
TIDAK “
Ya... Chulie... bantu aku kali ini saja ya... please.... “ Eeteuk mulai merajuk.
Tetap TIDAK ”
Hya, Chulie, kau ini kenapa sih ? Cuma bantu gitu aja gak mau.. “
Chulie membelalakan mata, bibirnya terbuka lebar.
Brakk....
Chulie menggebrak meja, dia berdiri, melirik Eeteuk sekilas lalu beranjak pergi.

Saat ujian berlangsung.....
Chulie... Chulie... “ bisik Eeteuk.
Tidak ada respon dari Chulie.
Aish... hei... Chulie... “ Eeteuk menusuk punggung Chulie dengan pensil.
Chulie kaget, tapi tidak menoleh sama sekali.
Chulie.... Chulie.... Chulie.... Chulie.... “ bisik Eeteuk sambil menusuk-nusuk tubuh Chulie.
Akhirnya kesabaran Chulie sudah habis.
Hya... apa yang kau lakukan ? “ bentak Chulie sambil menoleh pada Eeteuk.
Karena kaget Eeteuk menjatuhkan pensilnya dan terdiam menatap Chulie.
Hei... ini sedang ujian, apa kalian tidak tahu itu ? “ guru itu memandang Chulie dan Eeteuk bergantian.
Kalian berdua keluar dari kelas sekarang juga “
Tapi pak, sekarangkan sedang ujian “ ucap Chulie.
Tidak ada toleransi bagi mereka yang melanggar aturan “ katanya tegas.
Pak... bagaimana dengan ujiannya ? “
Tidak ada ujian untuk kalian berdua, cepat keluar dari kelas, sekarang juga “

Chulie melangkah keluar kelas dengan gontai. Chulie berjalan menuju halaman belakang. Matanya mulai memerah, butiran air mata membasahi kedua pipinya, dia pun membuka kaca mata dan menyeka air matanya.
Chulie... mianhe... “
Untuk apa ? Memang ini kan maumu ? “ serga Chulie sinis.
Aku benar-benar minta maaf “ Eeteuk menundukkan kepalanya.
Chulie menatap Eeteuk dengan garang.

Sebenarnya apa salahku ? Kenapa kau selalu menggangguku ? Apa yang kau inginkan dariku ? “ tuntut Chulie.
Untuk beberapa saat Eeteuk hanya diam, kemudian dia menghela napas pelan.
Aku hanya... “
Hanya apa ? “ serga Chulie dengan tidak sabar.
Hanya terlalu menyukaimu “ Eeteuk menatap kedua mata Chulie lekat-lekat.
Konyol “
Tapi aku benar-benar tulus “
Kau pikir bisa menjahiliku dengan lelucon seperti ini ? “
Eeteuk berjalan mendekati Chulie, memegang kedua tangan yeonja itu.
Tatap kedua mataku, apa kau pikir ada kebohongan dalam mataku ? “
Chulie memutar bola matanya.
Mungkin “

Aku tahu aku memang salah, selalu menjahilimu, tapi itu semua karena kau tidak pernah sekalipun memandangku. Aku adalah sosok sempurna di depan banyak orang, aku selalu mempertahankan image itu. Tapi, saat aku bertemu denganmu, aku tidak lagi peduli dengan semua itu. Hanya berada dekat denganmu aku bisa melakukan hal-hal bodoh dan konyol. Terhadap orang lain, aku tidak pernah sekalipun melakukan hal-hal itu, kau yeonja istimewa yang bisa membuka hatiku. Tolong beri aku kesempatan, aku akan membuktikan, bahwa perasaanku benar-benar tulus. “ Eeteuk menatap wajah Chulie tajam.

Pada saat itu ada dua orang yang sedang menguping pembicaraan mereka, siapa lagi kalau bukan Wookie dan Yesung.
Tuh kan benar dugaanku, ada yang tidak beres “
Chagi... sepertinya tidak baik kita mengendap-endap seperti ini “
Wookie menatap wajah Yesung dengan tajam.
Oppa pikir aku akan melewatkan saat-saat bersejarah dalam hidup Unnie ? “
Eh... apa maksudmu ? “
Kurasa Unnie juga menyukai Eeteuk Oppa “ bisik Wookie bersemangat.
Benarkah, kau tahu dari mana ? “
Dari matanya, aish... Oppa jangan mengganggu, aku sedang konsentrasi nih “
Dasar... “
Ah... Unnie apa yang kau tunggu ? Eeteuk Oppa sudah mengeluarkan kata-kata yang begitu menyentuh, masa kau masih tidak bergeming ? “
Yesung, melihat Wookie yang begitu bersemangat, dia hanya tersenyum, dan tiba-tiba mendaratkan sebuah kecupan di pipi kiri yeonja itu.
Oppa apa yang kau lakukan ? “
Kau terlihat sangat manis “
Wookie tersipu malu.

Maukan kau memberiku kesempatan ? “
Chulie hanya terdiam, tidak mampu berkata apa-apa.
Chulie... “ bisik Eeteuk.
Wajahnya kini mulai mendekati Chulie, dia melihat sekilas bibir Chulie, tinggal beberap senti lagi bibir Eeteuk bisa menjangkau bibir Chulie.
Hacing....
Chulie bersin tepat di depan wajah Eeteuk.

Wookie dan Yesung yang menyaksikan hal itu langsung terjatuh.
Dasar Unnie, kenapa bersin, harusnya kau tahan dulu sebentar “
Aish... bersin mana bisa di tahan “
Dalan keadaan seperti itu, harus ditahan “
Hehehe... mana ada hal seperti itu “ Yesung mengelus rambut Wookie.

Hya... kenapa bersin disaat yang tidak tepat, dan lagi kau bersin di depan wajahku “ ujar Eeteuk jengkel.
Wkakakaka.... mianhe.... sini kubersihkan wajahmu “ Chulie mengeluarkan sapu tangannya.
Aku tidak akan berterima kasih padamu “
Itu kan bukan salahku “
Baik sebagai hukumannya aku akan memberitahu semua orang kalau kita resmi berpacaran “ ucap Eeteuk sambil berlari.
Hya... kau tidak boleh melakukan itu “ teriak Chulie sambil berlari mengejar Eeteuk. Saat itu sekilas terlihat senyuman di bibir Chulie.

Tidak peduli bagaimana sikap dan prilaku kita dihadapan orang lain. Pada saat bersama dengan orang yang spesial dalam hati, kita bisa menjadi diri kita sendiri apa adanya, tanpa perlu menjadi sosok yang dinginkan oleh orang lain. Karena pada dasarnya, kita akan selalu berharap orang spesial itu, bisa menerima semua kekurangan dan kelebihan kita.

**** The End ****



Tidak ada komentar:

Posting Komentar