Sabtu, 12 Februari 2011

«» Missing «»


Peringatan!!!
Ini ff dengan genre sedikir Horor. Bagi yang gak mampu baca cerita horor, harap menghindari, cOz reni gak nanggung lho yo... klo entar ada yang gak berani pipis sendiri kekeke~
Ehm... tapi, menurutku pribadi seh... neh ff kagak ada serem2nya, ngakak lho aku waktu ngetiknya *sarap* hehehe....
Well, buat semuanya yang mau baca, happy reading... ^^
 -----------------------------------------------------

Author : Me aka Reni Yunhae Uknow
Genre : Horor / Genderswitch
Cast : Kyuhyun ( Namja )
           Sungmin ( Yeoja )

* Sungmin POV *

Entah sudah berapa jauh aku melangkah, tetap tidak ku temukan arah tujuanku. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku ada disini? Siapa sebenarnya aku? Kenapa aku hanya bisa mengingat namaku? Sungmin? Tapi dimana keluargaku? Tanpa identitas, tanpa tujuan, apa yang harus ku lakukan?
Aaah...” kurasakan sakit dikepalaku.

Gluduk....Gluduk.....
Duuuaaaaarrr.....
Aku menutup kedua telingaku saat mendengar suara guntur. Tidak lama kemudian, rintik hujan turun membasahi bumi, aku berlari ke arah sebuah pohon. Kepalaku kembali terasa sakit, aku jongkok, memegang kepala dengan kedua tanganku.

Udara terasa sangat dingin, aku baru menyadari, bahwa pakaianku sangat lusuh, sepertinya aku habis dirampok, tapi itu hanya sebuah dugaanku, karena aku sendiri tidak yakin, apa yang sebenarnya telah terjadi. Tanpa sadar, air mataku telah mengalir di kedua pipiku.
Hujan semakin deras, kutatap langit, begitu gelap, tidak ada cahaya sama sekali, seperti jalan hidupku saat ini. “Bagaimana ini? Kemana aku harus pergi?”

Kau tidak papa?” sebuah suara asing terdengar begitu dekat.
Sontan aku mendongak, kulihat di depanku, seorang namja berdiri sambil mengarahkan payungnya padaku. Aku mengerutkan dahi, wajahya benar-benar sangat asing bagiku, tapi entah mengapa, aku merasa begitu tenang saat melihatnya.

Kau kenapa? Apa ada yang bisa ku bantu?” suaranya, terdengar sangat lembut.
Aku mulai berdiri, tapi untuk kesekian kalinya, kepalaku kembali terasa sakit. Perlahan penglihatanku menjadi kabur, dan semuanya semakin gelap.
--------------------------------------------------

* Author POV *

Bunyi tetesan air hujan masih terdengar dari luar jendela yang terbuka. Terlihat sosok tubuh Sungmin, yang sedang memejamkan matanya, di sebuah kamar kecil yang cukup rapi. Perlahan dia membuka matanya.
Dimana aku?”

Ceklekkk....
Kau sudah sadar? Tadi tiba-tiba kau pigsan, karena tidak tahu di mana kau tinggal, terpaksa aku membawamu ke rumahku.” ujar namja itu, sambil berjalan mendekati Sungmin. “Jangan takut, aku bukan orang jahat. Kau tenang saja, aku pasti akan mengantarmu pulang, kau tinggal dimana?”
Sungmin hanya diam, mata terus menatap sosok namja yang ada di depannya.
Sepertinya... kau masih takut padaku?” ujar namja itu sambil tersenyum. “Aku Cho Kyuhyun.” dia mengulurkan tangannya.
Perlahan Sungmin menyambut uluran tangan itu. “Sungmin... “ ucapnya, ada getaran dalam suaranya.

Sungmin, boleh aku tahu dimana rumahmu?”
Sungmin hanya menggelengkan kepala.
Eh?”
Aku tidak tahu, aku hanya ingat bahwa namaku adalah Sungmin, selain itu, semuanya... aku tidak ingat sama sekali.”
Apa kau merasa sakit?”
Sungmin menganggukkan kepalanya. “Kepalaku, saat berusaha mengingat sesuatu, kepalaku pasti langsung terasa sakit.”

Besok pagi kita ke rumah sakit.”
Jangan... aku tidak mau pergi ke rumah sakit.”
Kenapa?”
Entahlah, dadaku langsung terasa sesak, saat kau menyebut rumah sakit. Tolong... biarkan aku tetap berasa disini.”
Tapi...”
Aku janji, tidak akan merapotkanmu.”
Baiklah, kau boleh tinggal disini, sampai aku tahu dimana tempat tinggalmu. Berbahaya jika yeoja sepertimu, sendirian berada di luar.”
Gomawo...”
------------------------------------------------

Sudah hampir dua minggu Sungmin tinggal di rumah Kyuhyun. Sampai saat ini, identitas sungmin masih belum diketahui.
Sungmin... mianhe...”
Eh... untuk apa?”
Karena sampai saat ini, aku masih belum bisa mengantarmu pulang pada keluargamu.”
Sungmin berjalan mendekati Kyuhyun.
Bukankah seharusnya aku berterima kasih padamu? Karena kau telah membiarkanku tinggal disini, maaf selama ini aku telah banyak merepotkanmu.”
Kau tidak merepotkanku.”
Mata keduanya saling bertemu untuk beberapa saat, namun detik berikutnya mereka mulai mengalhkan pandangan, keduanya terlihat salah tingkah.

Aku ambilkan air minum untukmu.”
Tidak perlu, sepertinya kita harus bicara.” Kyuhyun menarik lengan Sungmin untuk duduk disampingnya. “Aku senang kau ada disini. Tapi...”
Bolehkah aku tetap tinggal?” bisik Sungmin, “Sebenarnya aku merasa takut, jika ingatanku kembali, karena itu artinya, aku tidak bisa lagi berada disini. Jujur aku merasa nyaman saat berada di dekatmu.”
Kyuhyun membelalakan mata, tidak percaya dengan pendengarannya.

Aku mau tidur.” ujar Sungmin sedikit kikuk.
Kyuhyun meraih lengan Sungmin. “Bisakah kau terus berada disampingku?” dia menatap wajah Sungmin lekat-lekat. “Tidak peduli dengan semua masa lalumu, tidak peduli dengan kehidupan yang kau jalani selama ini, maukah kau terus berada disampingku?”
Wajah Sungmin memerah, tapi dengan mantap dia menganggukan kepala.
Mereka tersenyum, saling memandang, tanpa perlu banyak berkata-kata, keduanya telah mengerti perasaan satu sama lain.
---------------------------------------------------

2 minggu kemudian...

Kyu... cepat bangun, kau kan harus kerja, nanti terlambat.”
Tubuh Kyuhyun mengeliat, perlahan matanya terbuka, dia tersenyum melihat sosok Sungmin dihadapannya.
Aish... kau jangan hanya diam, cepat bangun, aku sudah menyiapkan makanan untukmu.”

Setelah selesai sarapan, Sungmin beranjak ke kamar, mengambil tas milik Kyuhyun.
Aku berangkat sekarang.”
Ya, hati-hati dijalan.”
Ehm... Minnie, boleh aku meminta sesuatu darimu?”
Eh... apa?” Sungmin tersenyum, “Tentu saja boleh, memangnya apa yang...”
Kyuhyun mengecup bibir Sungmin sekilas.
Terima kasih...” ujarnya kemudian beranjak pergi.
Sungmin membeku, wajahnya merah padam, perlahan dia menyentuh bibirnya dengan jemari kecilnya. “Dasar... Kyu bodoh.” ucapnya sambil tersipu malu.
----------------------------------------------------

Saat makan malam...
Minnie, besok aku akan pergi ke luar kota selama 3 hari, kau tidak papa ku tinggal di rumah sendiri?”
DEG...
Sungmin hanya diam, jantungnya berdetak sangat kencang.
Minnie? Kau tidak papa?”
Kyu... bolehkah aku ikut denganmu? Entah mengapa perasaanku tidak enak, bolehkah?”
Tapi, Minnie...”
Kumohon... ijinkan aku ikut denganmu.”
Baiklah, kau bisa bersiap-siap, besok siang, sepulang mengambil dokumen di kantor, kita berangkat.”

Brakk...
Sungmin memasuki mobil dengan sangat riang.
Kenapa kau begitu bersemangat?”
Sungmin memutar bola matanya, “Inikan perjalanan pertama kita, tentu saja aku sangat bersemangat.” Kyuhyun membantu Minnie memasang sabuk pengaman. “Gomawo...”
Kita berangkat sekarang?”
Yup, cepat-cepat.”
Kyuhyun hanya tersenyum melihat tingkah laku Sungmin.

Sepanjang perjalanan mereka tidak berhenti bicara, seolah tidak ada topik yang tidak menarik untuk mereka bahas.
Huaaa... lihat kita seperti ada dihutan, sepanjang jalan hanya ada pohon2 besar. Kyu... kau tidak salah jalankan?” Sungmin mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun.
Tentu saja tidak, aku pernah kemari dua kali, jadi, aku tidak akan salah jalan.” ujarnya sambil menyentuh hidung Sungmin.
Sungmin langsung menghempaskan tubuhnya dan bersandar.
Kyu, aku nagntuk, boleh aku tidur?”
Ya... kau tidur saja, aku akan membangunkanmu nanti.” ucapnya sambil mengelus rambut Sungmin lembut.
-------------------------------------------

Kyu... kau dimana?”
Kenapa kau bangun? Apa aku telah membangunkanmu?”
Sungmin keluar dari mobil dan menghampiri Kyuhyun.
Mobilnya kenapa?”
Entahlah, tiba-tiba mogok, hari sudah semakin sore, perjalanan kita masih jauh, disini jarang ada kendaraan yang lewat. Tunggu sebentar, aku akan mencoba memperbaikinya.”
Kyu bisa...”
Tentu saja tidak bisa, aku kan bukan montir. Tapi, aku pernah diajari sedikit. Siapa tahu ilmuku masih berguna.”
Untung aku ikut denganmu, jika tidak, sekarang kau pasti kesepian.” Sungmin berjalan melihat-lihat sekeliling tempat itu.
Kau jangan pergi terlalu jauh!” teriak Kyuhyun.

Saat sedang melihat-lihat, mata Sungmin menangkap bayangan gadis kecil yang sedang berlari diantara pepohonan yang lebat. Tanpa sadar Sungmin berusaha mengejar sosok itu. Tapi, teryata hasilnya nihil, tidak ada siapapun. Akhirnya Sungmin memutuskan untuk kembali.
Sungmin berlari. “Kyu... mobilnya sudah bisa jalan?”
Kita coba saja.”
Mereka memasuki mobil.

Jereeng...
Di jendela mobil, terlihat wajah anak kecil yang sebagian wajahnya tertutup rambutnya yang berantakan, matanya menatap Sungmin sangat tajam.
Huuuaaaa....
Kyuhyun terlonjak mendengar teriakan Sungmin.
Kau kenapa?”
Kyu... di jendela...” Sungmin menutup wajahnya.
Ada apa?” Kyuhyun turun dari maobil, matanya menjelajahi melihat sekitar kawasan itu.

Brakkk...
Tidak ada apa-apa disini.”
Tapi, tadi aku melihat ada anak kecil yang...” Sungmin begidik, tidak mampu menceritakan sosok yang telah dia lihat.
Mungkin kau terlalu lelah,” Kyuhyun mencoba menyalakan mesih mobil, dan berhasil, merekapun meninggalkan kawasan itu.
Saat itu, dari balik pohon terlihat sosok gadis kecil, menatap tajam kepergian mereka.

Hari sudah semakin gelap, selama perjalanan, Kyuhyun tertegun melihat sekeliling tempat itu. Sungmin pun menyadari tingkah anehnya.
Kyu... kau kenapa?”
Tidak, hanya saja, aku yakin disekitar sini tidak ada desa, apa aku telah salah jalan?” Kyuhyun menatap wajah Sungmin.
Sebaiknya kita turun, dan bertanya.”
Kau benar.” Kyuhyun menghentikan mobilnya, turun, dan menuju sebuah rumah, kebetulan sang pemilik rumah sedang berada di teras depan.

Permisi... Maaf saya mengganggu, saya mau bertanya, apa benar ini jalan menuju Gwangju?”
Oh... anda salah salah jalan, seharusnya, anda belok ke kanan pada tikungan yang ada di depan sana.” orang itu menunjuk arah yang tadi telah dilewati Kyuhyun.
Begitu rupanya, baik terima kasih atas informasinya.” Kyuhyun beranjak pergi menuju mobil.
Kita salah jalan,” wajah Kyuhyun sedikit muram.
Tidak papa, kita bisa kembali mengikuti rute tadi.”

Gluduk....Gluduk.....
Duuuaaaaarrr.....
Tiba-tiba hujan turun sangat lebat.
Tok... Tok...
Kyuhyun menurunkan kaca jendelanya.
Anak muda, hujan sangat deras, sebaiknya kau berteduh dulu, bisa berbahaya jika berpergian dalam cuaca yang seperti ini.”
Terima kasih atas tawaran anda.”

Mereka memasuki sebuah rumah, dari luar telihat moderen, tapi didalam hampir semua prabotan terlihat sangat kuno, sebuah jam dinding panjang berwarna hitam berdiri tegak di dekat tangga, banyak lukisan wajah dari semua anggota keluarga pemilik rumah.
Maaf telah merepotkan anda.” ujar Kyuhyun sopan, “Perkenalkan nama saya Kyuhyun, dan ini tunangan saya Sungmin.” Sungmin langsung memutar bola matanya.
Kalian bisa memangil saya pak Park, begitulah semua orang memanggil saya.” mata pak Park terus menatap Sungmin, sampai tanpa sadar Sungmin melangkah mundur, dan berdiri di belakang Kyuhyun.

Hya, Kyuhyun, kenapa kau bilang kalau aku tunanganmu?” Bisik Sungmin.
Itu lebih baik.” jawab Kyuhyun singkat.
Nona, kau bisa tidur disini.” ucap pak Park saat membuka sebuah kamar dilantai dua. “Ini kamar putri saya, tapi saat ini dia sedang menginap dirumah neneknya. Jadi, kau bisa tidur disini malam ini.”
Terima kasih, maaf telah merepotkan.”
Kyuhyun dan pak Park, meninggalkan Sungmin sendiri dikamar itu. Saat itu, pak Park kembali melirik Sungmin tajam.

Hujan masih deras, karena cuaca sangat dingin sudah dua kali dia pergi ke kamar mandi.
Aish... kenapa dari tadi aku ke kamar mandi terus sih? Sebaiknya aku cepat tidur.” gerutu Sungmin saat meninggalkan kamar mandi.
Saat itu, suara petir kembali menggelegar, cahaya kilat begitu menakutkan, tanpa disadari, ada sebuah bayangan seseorang di balik jendela kamar mandi.

Saat tengah malam...
Di kamar Sungmin, tepat dari bawah ranjang muncul sebuah tangan kurus, dengan beberapa goresan berwarna merah, terlihat kuku panjang yang kotor dari tangan itu. Perlahan tangan itu menyentuh kaki kanan Sungmin, semakin lama, tangan itu naik hingga lutut Sungmin, terlihat pergelangan tangan yang panjang dibalut lengan baju berwarna putih yang sedikit kotor.

Sungmin mulai merasakan sesuatu yang dingin, bagaikan es menyentuh kulitnya, semakin lama dia merasa tubuhnya semakin berat.
Sungmin mulai kesulitan untuk bernapas, perlahan dia membuka matanya.
Dia hanya bisa membelalakkan mata, suaranya tercekat di tenggorokan, melihat apa yang ada di atas tubuhnya. Sesosok gadis muda dengan rambut panjang berantakan, dan berkulit putih pucat, dengan bola mata berwarna hitam kelam, sedang menatap Sungmin dengan tajam, mulutnya terbuka lebar seolah hendak menelan seluruh tubuh Sungmin. Kedua jemarinya berusaha mencekik leher jenjang Sungmin.

Hiiiyaaaaaa..........
Dengan segenap tenaga Sungmin berusaha mengeluarkan suara.
Kyuhyun terbangun begitu mendengar suara teriakan Sungmin, dia langsung berlari menuju kamar Sungmin.
Brakkk....
Kyuhyun membuka pintu kamar Sungmin, seketika sosok tubuh itu langsung menghilang. Kyuhyun masih berdiri di ambang pintu, tidak percaya dengan penglihatannya.
Minnie... apa itu tadi?” Kyuhyun berjalan menghampiri Sungmin.
Kyu... kita pergi dari sini!”

Kyuhyun memapah tubuh Sungmin yang masih lemas. Mereka berdua menuruni tangga.
“Pak Park, sepertinya kami harus pergi sekarang juga, maaf telah merepotkan anda.”
Kalian mau pergi kemana?” terdengar suara berat yang sedikit serak. “Kalian harus tetap disini...”
Kretek.... kretek...
Terdengar suara gesekan tulang yang semakin lama semakin nyaring.
Kyuhyun dan Sungmin memebelalakan mata lebar, saat melihat kepala pak Park menoleh tanpa membalikkan badan.
Wajahnya terlihat sangat pucat ,garis2 kerut tampak jelas di sekitar matanya, tulang pipinya terlihat lebih menonjol, diselah2 bibirnya ada semacam darah segar.

Mereka segera mencapai pintu, dan berlari keluar dari rumah itu, menembus hujan lebat. Suara guntur dan kilat masih terus membahana. Tanpa sadar mereka telah memasuki hutan.
Toooolooong... jangan... tinggalkan kami.” terdengar suara rendah yang cukup berat, dan sangat memilukan. Kyuhyun dan Sungmin berusaha melihat sekeliling.
Kyu... suara apa itu?”
Aku juga tidak tahu.”
Saat Sungmin menoleh, tepat dihadapannya berdiri seorang gadis muda, denagn baju hitam membalut seluruh tubuhnya rambut panjangnya menjuntai hingga lutut, kulitnya sanagat pucat, perlahan dia membuka mata, Sungmin hanya bisa mundur dan menabrak tubuh Kyuhyun.

Hiiiiyaaaa....
Bola mata semerah darah, sedang menatap Sungmin dengan tajam. Denagncepat Kyuhyun menarik lengan Sungmin, mereka terus berlari, hingga tidak ada tenaga lagi. Saat itu, sebuah tangan mungil menggenggam jemari Sungmin, sontan Sungmin terlonjak merasakan sensasi dingin menusuk kulitnya.

Mata Sungmin tidak bisa lepas dari sosok gadis kecil yang ada di hadapannya. Entah apa yang ada dalam pikiran Sungmin hingga dia berjalan mengikuti gadis kecil itu.
Minnie... “ bisik Kyuhyun sedikit ragu.
Kyu... aku merasa kita harus mengikutinya.”
Mereka berjalan mengikuti gadis kecil itu hingga sampai di atas sebuah tebing, namun tiba-tiba sosok itu menghilang. Kini mereka berdiri di tepi tebing itu, tiba-tiba sosok gadis kecil itu kembali muncul, dan mendorong tubuh mereka hingga terjatuh dari tebing. Terlihat sebuah senyuman dari bibir mungil gadis kecil itu.
---------------------------------------

Perlahan sinar matahari menyinari wajah Kyuhyun, yang sedang terkapar diantara pepohonan yang rindang. Kyuhyun mulai membuka matanya.
Minnie...” mata Kyuhyun berkelebat menjelajah setiap arah pandang.
MINNIE...” teriak Kyuhyun, dia berlari, mencari keberadaan Sungmin, memjelajah setiap bagian hutan.
Minnie... dimana kau?”
matahari semakin tinggi, tapi Sungmin tetap belum ditemukan. Akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk mencari bantuan.
--------------------------------------

Setelah mencari bantuan, akhirnya Kyuhyun mengetahui, bahwa desa yang dia lewati memang tidak pernah ada, karena sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu, desa itu diisolasi, yang disebabkan oleh suatu wabah penyakit. Sebagian besar warga tidak bisa diselamatkan. Hingga pada akhirnya, desa itu benar-benar telah hilang.
Kini sudah 4 hari, Sungmin masih belum ditemukan. Kyuhyun tetap tidak menyerah, segala upaya dia lakukan demi menemukan seoramng Sungmin.

Hya, Kyuhyun, kemana saja kau akhir-akhir ini?” ujar seorang namja tampan.
Heechul, aku sedang sibuk mencari seseorang.”
Ya aku dengar kabar itu, aku salut padamu, sampai detik ini, kau masih tidak menyerah.
Aku tidak akan pernah menyerah, sebelum mengetahui dimana keberadaannya.”
Well, kau tetap harus bekerja, ada beberapa dokumen yang harus kau periksa, tapi sayang semua dokumen itu tertinggal di rumahku.” Heechul menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Aish... kau ini, kapan dokumen itu harus diserahkan?”
Lusa... bagaimana kalau nanti sepulang dari kantor, kau singgah ke rumahku. Kita ambil semua dokumen itu.”
Yasudah... kita bertemu lagi sepulang kerja.”
-----------------------------------------

Ini pertama kalinya Kyuhyun berkunjung ke rumah Heechul. Begitu sampai, mereka langsung menuju sebuah ruangan, yang penuh dengan rak buku, sebuah meja kerja berada di sudut ruangan. Di dinding, belakang meja kerja itu, terpampang sebuah lukisan, sesosok yeoja cantik, mengenakan gaun putih, senyum manis menghiasi bibirnya, menambah kesan anggun dalam lukisan itu.
Kyuhyun berdiri diam, menatap lukisan itu.

Bagaimana? Cantik bukan?” ujar Heechul sambil merangkul pundak Kyuhyun, “Dia sepupuku, aku sangat suka lukisan ini.” lanjutnya sambil memandang lukisan itu.
Min... nie...?” Kyuhyun menatap Heechul.
Kau kenal dengannya?”
Dia... pacarku.”
Eh... jadi kalian dulu pacaran? Kenapa aku bisa tidak tahu?” Heechul menggeleng-gelengkan kepala.

Apa maksudmu? Sampai sekarang kami masih pacaran, meski aku tidak bisa menemukannya.” Kyuhyun tertunduk, “Kau tahu dimana dia sekarang?” tanyanya dengan penuh harap.
Heechul megerutkan dahinya. “Kau baik-baik saja?”
Eh...?”
Bukankah 3 hari yang lalu, peringatan 40 hari meninggalnya Minnie.”

Seolah ada petir yang menyambar, Kyuhyun membelalakkan mata. “Meninggal? Bagaimana mungkin? Sampai empat hari yang lalu aku masih bersamanya.”
Jadi... yeoja yang kau cari selama ini adalah...” Heechul mengantungkan kalimatnya, dia menatap lukisan wajah Sungmin.

Bagaimana dia bisa meninggal?” Kyuhyun memecahkan keheningan.
Heechul menatap wajah Kyuhyun, kemudian mendesah pelan. “Dua bulan yang lalu, dalam perjalanan pulang dari sanggar tari, dia dirampok, saat itu kepalanya membentur sebuah batu besar, hingga dia gegar otak yang cukup parah. Selama dua minggu dia mengalami koma, hingga akhirnya dia menghembuskan napas terakhirnya.”

Sanggar tari?”
Kau tidak tahu kalau dia guru tari?”
Kyuhyun menggeleng. “Aku bertemu dengannya sebulan yang lalu, dia tidak ingat apapun tentang dirinya kecuali bahwa namanya Sungmin.” mata Kyuhyunberkaca-kaca menatap lukisan Sungmin. “Bisa kau beri tahu aku dimana makamnya?”
Aku akan mengantarmu kesana.”

Keduanya beranjak pergi, sebelum menutup pintu ruang Heechul kembali melihat lukisan itu sekilas.
Brakk...
Saat pintu telah tertutup, terlihat sebuah tetesan cairan, keluar dari sela-sela sudut mata dalam lukisan itu. Lukisan itu sedang menangis, Sungmin sedang menangis.

**** The End ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar