Sabtu, 19 Februari 2011

«» Journey To Happiness ® Part 8 «»


Brakkk...
Kyuhyun dan Chulie tersentak kaget, keduanya langsung menoleh, tidak jauh dari meja mereka, berdiri Wookie.
Kyuhyun dan Chulie saling pandang.
Wookie... sejak kapan kau ada disini?” tanya Kyuhyun.
Wookie mengerutkan dahi, menatap Kyuhyun dan Chulie bergantian. “Jadi... kalian...” Wookie terawa keras. “Berapa orang yang telah kalian perdaya? Hah... aku juga termasuk di dalamnya... aish!” Wookie meninggalkan restaurant begitu saja.
================

Kyu...”
Hemmm...” gumam Kyuhyun dibalik selimutnya.
Kyuhyun... cepat bangun!” ujar Teuki.
Kyuhyun mengintip Teuki sekilas, sesaat kemudian, dia kembali bergelung dalam selimut hangatnya.
Aish... tetap saja susah dibangunkan!” gerutu Teuki. “Hei... cepat bangun!” Teuki menendang kaki Kyuhyun.
Tidak ada reaksi dari Kyuhyun, dengan perasaan jengkel Teuki menarik selimut Kyuhyun. Karena merasa dingin, Kyuhyun terduduk menatap Teuki sekilas, lalu kembali memakai selimutnya.

Teuki mengerjapkan mata beberapa kali, mulutnya terbuka lebar. Tanpa pikir panjang, dia menendang pantat Kyuhyun dengan keras.
Duk...
Brukkk...
Kyuhyun terjatuh kelantai.
Ah... Apa yang kau lakukan? Kau ingin membunuhku ya?” teriak Kyuhyun.
Tidak. Aku hanya ingin membangunkanmu.” ucap Teuki dengan wajah polos tanpa dosa.
Aish!” Kyuhyun berjalan menghampiri Teuki. “Sudah kuduga aku akan mengalami kesialan kalau berada di dekatmu!” teriaknya tepat di depan wajah Teuki.

Teuki memmutar bola matanya, tanpa membalas perkataan Kyuhyun, dia hanya mengangkat bahunya.
Dengan geram Kyuhyun berjalan keluar dari kamarnya.
Brukkk....
Teuki tersentak, dan menoleh pada sumber suara.
Huahahaha....” Teuki tertawa kencang. Karena melihat Kyuhyun terjatuh tepat di depan pintu kamarnya.
Hya... kenapa ada ember disini?” teriak Kyuhyun frustasi.

Chulie berjalan kearah Kyuhyun. “Ah... aku yang menaruhnya, aku kan sedang mengepel lantai.” jelas Chulie, sambil menahan tawanya.
Memangnya kau pembantu? Kenapa mesti mengepel lantai?” teriak Kyuhyun.
Kau kan, yang menyuruhku ikut ambil bagian dalam membersihkan rumah?” ucap Chulie dengan santai.
Aish... apa ini?” Kyuhyun menunduk menatap tubuhnya yang basah kuyub.
Air kotor.”
Huahahahaha...” Suara tawa Teuki kembali terdengar, dan semakin keras.
--------------------------------

Chulie menatap Kyuhyun yang sedang menyetir mobil. “Kyu... maaf...”
Hem...” Kyuhyun terlihat acuh.
Kyu... aku kan tidak sengaja. Jadi, jangan marah lagi ya.” Chulie tersenyum manis.
Hemm...”
Aish... Kyu...” Chulie memukul bahu Kyuhyun dengan keras. “Bisa tidak membalas kata-kataku dengan lebih sopan?”
Bisa tidak kau jangan menganggu konsentrasiku menyetir?”
Tidak bisa! Karena saat ini aku ingin mencekikmu!” dengan geram Chulie mengalihkan pandangannya ke jendela mobil.
Kyuhyun melirik Chulie, tanpa disadari oleh Chulie, Kyuhyun tersenyum jahil.
-------------------------------

Chulie sedang sibuk menyiapkan beberapa pesanan dari pelanggan.
Chulie... apa kau melakukan kesalahan?” tanya seorang rekannya.
Eh?” Chulie mengerutkan dahi, merasa tidak mengerti.
Itu...” rekannya mulai berbisik, “Sejak tadi manajer, menatapmu dengan tajam. Sepertinya dia benar-benar marah padamu.”
Chulie melirik ke arah Wookie, kemudian menghela napas pelan. Bayangan kejadian semalam muncul dalam ingatnnya.
«»«»«»«»«»«»«»«»

Wookie...” Kyuhyun dan Chulie mengejar Wookie. Dengan sigap Kyuhyun menarik lengan Wookie.
Aku bisa menjelaskan semuanya.” ucap Kyuhyun lembut.
Aku tidak suka dibohongi! Kau tahu betul itu.” Wookie melotot pada Kyuhyun.
Aku tidak bermaksud membohongimu.”
Huaaaa... tapi, kalian telah membohongiku.” teriak Wookie, sambil menghentakkan kakinya. Detik berikutnya, mata Wookie mulai memerah.
Bukan begitu, well, kami memang salah, aku benar-benar minta maaf! Tapi, kau ingat, aku tidak pernah benar-benar mengatakan kalau Chulie itu pacarku.” Wookie yang masih terisak menatap Kyuhyun.

Pandangan Wookie beralih pada Chulie.
Kau...” teriak Wookie sedikit frustrasi. “Kau... telah membuatku mengatakan sebuah rahasia besar. Dan sebagai balasannya, ternyata kau tidak bisa berkata jujur padaku? Apa aku begitu tidak bisa dipercaya? Apa aku benar-benar terlihat seperti orang bodoh? Aku membencimu Chulie!” Wookie berlari meninggalkan mereka berdua.
Kyuhyun menatap Chulie, “Rahasia?”
Bukan hal yang penting.” Chulie berjalan dengan lemas.
«»«»«»«»«»«»«»«»

Saat jam makan siang, Chulie menghampiri Wookie, yang berada di ruangannya, dan langsung di sambut dengan pandangan menusuk, siap menelan Chulie bulat-bulat.
Wookie... aku...”
Siapa anda? Ada urusan apa bicara denganku?”
Hya... bisakah kau tidak bersikap begini padaku?”
Wookie memutar bola matanya. “Menurutmu?”
Aku minta maaf.” Chulie menundukkan kepalanya.
kau pikir, sebuah kata maaf mampu mengobati rasa sakit hatiku?” Wookie memandang Chulie dengan sinis.

Terlepas dari semua pikiran licik Chulie, untuk kali ini, dia benar-benar merasa bersalah. Mata Chulie mulai memerah, sebuah butiran air mata jatuh dari pelupuk matanya.
Perlahan Wookie merasa iba, “Aku akan memafkanmu. Tapi ada syaratnya.” Chulie mendongak, dan menganggukkan kepalanya cepat. “Karena aku sudah mengatakan rahasia besar padamu, jadi... cukup adil jika kau juga tidak merahasiakan apapun dariku. Aku ingin mengetahui segalanya. Bagaimana?”

Mungkin ini yang terbaik, berdiri di kota besar tanpa sanak saudara, mencari orang yang kucintai dengan petunjuk minim, membuatku sedikit frustrasi. Mungkin, dengan mencurahkan semua isi hatiku pada seseorang, aku akan menjadi lebih lega, dengan begitu, semua beban hatiku bisa sedikit terangkat.” batin Chulie.
Chulie mulai tersenyum manis, menganggukkan kepala. Sesaat kemudian dia mulai menceritakan segalanya.
---------------------------

Jadi, apa yang akan kau lakukan? Dengan petunjuk seminim itu?”
Chulie manggelengkan kepala lemah. “Aku akan terus mencari Hankyung oppa! Aku pasti bisa menemukannya. Tuhan pasti akan mempertemukanku dengannya.” ucap Chulie dengan penuh keyakinan.
Wookie menatap Chulie dengan lembut, dia memeluk bahu Chulie. “Benar, kau pasti bisa menemukannya.”
Wookie... terima kasih... aku terharu...”

Sudah kubilang jangan mengikutiku terus!” teriak seorang yeoja.
Chulie dan Wookie saling pandang. “Suara itu...” ucap mereka bersamaan. Keduanya berlari menuju sumber suara. Benar saja, itu suara Teuki. Tapi, keduanya hanya bisa tercengang melihat pemandangan di depan mereka.
Teuki, mencengkeram kemeja Yesung, sedangkan Yesung dengan tampang cuek malah melingkarkan tangannya di pinggul Teuki. Disisi lain, Eunhyuk, merangkul tubuh Teuki dari belakang.

Apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Wookie polos.
Sontan ketiganya menoleh pada Wookie, dan Chulie.
Teuki menghela napas pelan. “Ehem... Eunhyuk, Yesung, bisakah kalian melepaskanku?”
Teuki merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. Dengan senyum manis dia menghampiri Wookie, dan memeluknya dengan erat. “Wookie... aku rindu padamu.”
Unnie... aku juga merindukanmu. Kenapa baru kesini sekarang?” ucap Wookie dengan cemberut.
Teuki memutar bola matanya. “Ada sedikit urusanyang harus diselesaikan. Well, kau sudah tahu aku sekarang tinggal di apartemen Kyuhyun?”
Wookie mangangguk, dan tersenyum manis.

Ah... aku lapar... bisakah kau memberiku makanan paling enak yang ada di restaurant ini?”
Tentu saja! Aku akan mengeluarkan semua makanan paling enak.” ucap Wookie dengan semangat.
Tapi sebelum itu.” Teuki memutar tubuhnya, “Kalian berdua. Bisakah pergi sekarang juga! Nafsu makanku bisa berkurang kalau melihat wajah kalian! Terutama Kau Yesung.” tunjuk Teuki.
Inikan masih jam makan siang. Aku juga lapar.” ucap Yesung dengan santai, kemudian berjalan menghampiri Teuki.

Cari makan ditempat lain!”
Buang-buang energi. Aku bisa mati kelaparan sebelum sampai tujuan.”
Benarkah? Bukankah itu sangat bagus? Kenapa tidak dicoba?” ucap Teuki dengan nada sarkatis.
Boleh. Bagaimana kalau kau menemaniku? Noona! Pasti lebih seru kalau ada yang menemani.” dengan santai Yesung merangkul pundak Teuki.
Hah...” Teuki menghela napas pelan, dengan cepat, dia memelintir tangan Yesung.
Ah...” teriak Yesung.
Bilang pada Kyuhyun, aku paling tidak suka dibuntuti!” Teuki mendorong tubuh Yesung. “Kalau kau masih berani macam-macam, aku tidak segan-segan mematahkan lenganmu!” ancaman Teuki terdengar sangat serius.

Unnie... bagaimana kalau kita ke ruanganku. Biarkan saja mereka disini.” terlihat senyum Wookie yang sedikit dipaksakan.
Teuki menatap Yesung dengan sinis.
Ah... hari ini aku mencoba menu baru, unnie, bagaimana kalau kau mencicipinya?” Chulie mengedipkan mata pada Wookie.
Benar, hari ini, ada menu baru ayo kita cicipi.” dengan semangat, Wookie menarik tubuh Teuki menuju dapur.
-----------------------------

Pletak...
Teuki menjitak kepala Kyuhyun yang sedang duduk nyaman di depan televisi.
Apa yang kau lakukan?” protes Kyuhyun.
Kau sendiri? Apa yang kau lakukan? Mengapa menyuruh Eunhyuk dan Yesung mengikutiku?”
Aku tidak menyuruh mereka.” teriak Kyuhyun.
“Bohong!” Teuki balas berteriak.
Kyuhyun memutar bola matanya. “Apa untungnya aku menyuruh mereka mengikutimu?”
Bisa saja kau mencari kelemahanku, dengan begitu kau bisa dengan mudah mendepakku keluar dari apartemen ini.” Teuki tersenyum sinis.
Kau pikir... aku selicik dirimu? Bukankah kau tahu sendiri, dari dulu mereka memang suka mengikutimu. Entah apa yang mereka lihat dari orang sepertimu.”

Pletakk...
Lagi-lagi Teuki menjitak kepala Kyuhyun. “Kalau aku sampai tahu kau menyuruh mereka, tamat riwayatmu!” dengan geram Teuki berjalan menuju kamarnya.
Apa masalahnya?” tuntut Kyuhyun, pada Chulie, yang sendari tadi berdiri menonton pertengkaran Teuki, dan Kyuhyun.
Chulie mengangkat bahunya.
Kau sama saja.” Kyuhyun mengacak-acak rambutnya sendiri, dengan perasaan jengkel dia berjalan menuju kamarnya.
Brakkk...
Kyuhyun membanting pintu kamarnya.
Chulie hanya bisa menghela napas pelan. “Dua-duanya... sama-sama keras kepala.” Batin Chulie.
==================

Apa terjadi keributan semalam?” tanya Wookie.
Chulie menganggukkan kepalanya.
Ah... sudah ku duga. Mereka memang selalu seperti itu.” Wookie menepuk bahu Chulie. “Kau harus lebih bersabar.”
Aku baik-baik saja.” Chulie tersenyum manis.
Baguslah kalau begitu.”
Baru berjalan beberapa langkah, Wookie kembali menoleh pada Chulie.
Chulie... bisakah kau membantuku?”
Tentu saja.”
Wookie tersenyum manis.
------------------------

Kenapa tidak bilang, kalau aku harus mengangkat barang-barang ini?”
Aish... sudah jangan mengeluh, aku kan juga membantu mengangkat barang-barang ini.”
Chulie dan Wookie memandang tumpukan kardus yang di jajar di halaman samping restaurant.
Tidak sekalian kita masukkan?” tanya Chulie.
Ah... cape, biarkan yang lain saja yang memindahkan.”
Kenapa tidak dari tadi?”
Wookie nyengir gaje, “Kan asik, itung-itung olah raga.”
Hah...?”
Hehehe... aku sedikit bosan kalau cuma bisa main perintah.”
Ampun deh...” Chulie memegang keningnya.
Sudah, jangan banyak protes. Bagaimana kalau ku traktir kau minum es.”
Aku bukan anak kecil.” ucap Chulie dengan cemberut.
Ayo cepat...” Wookie menarik lengan Chulie.

Baru beberapa langkah mereka berjalan, sayup-sayup terdengar suara seseorang yang tidak asing di telinga mereka.
Percayalah padaku!”
Chulie dan Wookie saling pandang, kemudian mencari sumber suara. Keduanya bersembunyi di balik tanaman, saat melihat Eunhyuk, dan Teuki berdiri, saling berhadapan. “Aku benar-benar menyukaimu. Bahkan sejak pertama kita bertemu. Kurasa... aku akan selalu meyukaimu sampai kapanpun, jadi...” Eunhyuk meraih kedua tangan Teuki dan menggenggamnya dengan erat. “Maukah kau menjadi kekasihku?”
Chulie, dan Wookie membelalakkan mata lebar. Sebelum mendengar jawaban Teuki, Wookie beranjak pergi dari tempat itu.
Wookie...” bisik Chulie.

**** TBC ****

{ Huft... *ngelap keringet seember(?)* akhirnya kelar juga mindahin semua ff ke blog. Well, setelah ini bakalan lebih up date dah hohoho... Ehm... maunya seh bis publish ff di group, langsung tak publish juga disini kekeke~ }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar