Sabtu, 19 Februari 2011

«» Undercover ® Part 1 «»


Author : Me aka Reni Yunhae Uknow
Genre : Mistery-Romance / Genderswitch
Cast : Kyuhyun ( Namja )
           Sungmin ( Yeoja )
           Zoumi ( Namja )
           Heechul ( Yeoja )


Sebuah mobil di pacu dengan kencang dikawasan kota Incheon. Di dalamnya terlihat seorang namja, dengan pandangannya yang dingin, menatap mobil yang sedang melaju kencang di depannya. “Tidak akan kubiarkan serangga perusak sepertimu lolos begitu saja!”

Namja itu, Kyuhyun namanya, seorang polisi di devisi kejahatan pembunuhan, wilayah Seoul. Wajahnya dingin, tatapannya tajam, setiap tindakannya terkesan nekat, namun mampu menyelesaikan setiap kasus dengan otak jeniusnya. Membuat seorang Kyuhyun menjadi panutan bagi seluruh departemen kepolisian.

Saat ini, Kyuhyun sedang mengejar seorang buronan, yang telah merampok toko perhiasan di wilayah Seoul. Incheon, yang notabene daerah pelabuhan, mungkin sangat cocok untuk menjadi tempat menyembunyikan diri. Tapi, bagi seorang Kyuhyun, sebuah petunjuk kecil mampu membimbingnya menuju tempat yang paling mustahil untuk dilacak. Hasilnya, seperti sekarang ini, Kyuhyun mengejar pelaku yang lagi-lagi berusaha melarikan diri.

Mobil mereka sudah berjarak beberapa centi.
Brakkk....
Mobil Kyuhyun, menabrak bagian belakang mobil buronan itu. Namun, laju kedua mobil terlihat semakin cepat.
Cih... sampai kapan kau akan bertahan?” gerutu Kyuhyun.
Kyuhyun menginjak gas, dalam sekejap, posisi kedua mobil telah sejajar. Kyuhyun melirik mobil buronan yang berada di sisi kiri, denagn cepat, Kyuhyun membanting setir ke kiri.
Brakkk... Brakkk... Brakkk...
Tiga kali berturut-turut, mobil Kyuhyun menabrak mobil buronan itu. Tidak ada tanda-tanda mobil buronan akan berhenti. Dengan geram, Kyuhyun meningkatkan kecepatan mobilnya, menghentikan mobilnya tepat di depan mobil buronan itu.
Brakkk...
Terjadi tabrakan hebat, Kyuhyun menunjukkan seringai lebar, karena akhirnya mobil buronan itu berhenti. Dengan cepat Kyuhyun turun dari mobil, di tangannya ada sebuah pistol, dan langsung diarahkan pada buronan itu.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi sirine mobil polisi yang memekakan telinga. Buronan itu diringkus dengan mudah, semua barang bukti, hasil perampokan besar-besaran, telah diamankan.
Kerja bagus Kyuhyun.”
Seorang namja bertubuh kekar menepuk pundak Kyuhyun.
Terima kasih, Inspektur Siwon, ini juga berkat kepercayaan anda padaku.”
Tentu saja, aku akan selalu memberikan kepercayaanku padamu. Secepatnya, berikan semua laporan padaku, setelah itu, kau bisa mengambil cuti untuk beberapa hari.”
Baik, Inspektur.”
=================

Triririring.... Triririring....
Kyuhyun membuka matanya dengan malas, dan mematikan alarm pada ponselnya, detik berikutnya dia mulai memejamkan matanya kembali.
Hari ini sampai tiga hari ke depan, dia memang mengambil cuti. Dan tentu saja, tidur telah menjadi agenda utamanya. Sebagai seorang polisi, waktu istirahatnya memang selalu tersita, bahkan, ada kalanya dia tidak tidur sampai beberapa hari. Tapi, sikap profesionalnya memang pantas diacungi jempol.

Hari sudah siang, saat Kyuhyun membuka matanya. Tapi, bukannya langsung bangun, dia hanya mengeliat, dan membolak-balikkan badannya. Kalau saja perutnya tidak berkoar-koar, sudah pasti dia memilih untuk berdiam diri dirumah, dan tentu saja menghabiskan waktunya untuk tidur.
--------------------

Mobil Kyuhyun berhenti tepat di depan sebuah cafe.
Begitu turun dari mobil, Kyuhyun melihat ada seorang bocah yang kira-kira berusia 5 tahun, berjalan ke arah jalan raya. Mata Kyuhyun melebar, saat itu, dari seberang jalan melesat sebuah mobil dengan kecepatan yang tinggi.
Awas...” teriak seorang yeoja, sambil berlari ke arah bocah itu, dengan cepat dia memeluk bocah itu.

Ciiiiitttttt.....
Perlahan yeoja itu membuka matanya. Di depannya tampak Kyuhyun sedang merentangkan tangan, dan membelakangi mereka berdua.
Huaaaa...” bocah itu menangis dengan keras.
Yeoja itu mengendongnya, dan berusaha menenangkan. “Sudah tidak papa sayang, kau baik-baik saja?”
Kyuhyum menoleh, memberikan tatapan mematikan pada yeoja itu. “Kau tidak bisa mengurus anak?” ucap Kyuhyun dengan sinis. “Kalau tidak bisa mengurus anak, sebaiknya jangan punya anak!” bentak Kyuhyun. “Ibu macam apa kau? Bisa-bisanya membiarkan anak kecil berkeliaran seperti itu tanpa pengawasan.” Kyuhyun, meluapkan semua perasaan kesalnya.
Yeoja itu, hanya tersenyum mendengar semua ocehan Kyuhyun.

Shindong...” teriak seorang yeoja. Dia pun menghampiri mereka bertiga, “Terima kasih, kalian telah menolong anakku, Shindong, kau tidak papa?” ucapnya sambil terisak. “Sekali lagi terima kasih.” dia pun pergi dengan mengendong Shindong.
Kyuhyun mengerjapkan mata, perlahan melirik yeoja yang saat ini ada di sampingnya.
Terima kasih, untuk semua teriakannya hari ini.” yeoja itu tersenyum manis, membungkukkan badan, kemudian beranjak meninggalkan Kyuhyun, yang hanya bisa terpaku melihat yeoja itu pergi.

Kyuhyun duduk di sudut cafe, dekat jendela. “Terima kasih, untuk semua teriakannya hari ini.” kata-kata itu terus tergiang di telinga Kyuhyun.
Apa aku bisa bertemu dengannya lagi? Aish... aku bodoh sekali, telah berteriak-teriak pada orang yang salah.” Kyuhyun mengacak-acak rambutnya sendiri. “Tapi... yeoja yang menarik.” pikir Kyuhyun sambil tersenyum tidak jelas.
------------------------

Kyuhyun sedang berjalan di pusat kota. Ini adalah hari terakhirnya untuk menikmati liburan, besok, dia harus kembali berkutat dengan rutinitasnya, menghadapi segala bentuk kriminalitas, yang tentu saja akan menguras energinya.

Kyuhyun berdiri di depan sebuah toko bunga, dia tertatarik pada kaktus yang di tanam dalam pot kecil.
Sepertinya kaktus lebih menarik, tidak perlu perawatan ekstra.” batin Kyuhyun.
Dia pun masuk ke dalam toko bunga.
Selamat datang.” ucap seorang pegawai dengan ramah. “Ada yang bisa saya bantu?”
Oh... aku mau membeli kaktus dalam pot kecil, seperti yang ada di depan, boleh aku melihat jenis kaktus yang ada disini?”
Tentu saja. Mari, akan saya tunjukkan tempatnya.”
Kyuhyun berjalan mengikuti pegawai itu. Disana dia melihat banyak kaktus yang di taruh dalam beberapa rak panjang.

Saat itu, seorang pelangan masuk dalam toko bunga itu.
Maaf, silahkan anda memilih dulu, saya tinggal sebentar.” ujar pegawai itu, Kyuhyun mhanya mengangguk, karena sibuk melihat-lihat segala jenis tanaman kaktus.
Beberapa saat kemudian, Kyuhyun berjalan ke arah pegawai toko bunga itu, dengan membawa sebuah kaktus dalam pot kecil.
Aku ingin yang ini.”
Oh... baik, tolong tunggu sebentar.”
Kyuhyun melemparkan pandangan kesegala penjuru ruangan yang penuh dengan bunga. Namun, tiba-tiba pandangannya tertuju pada seorang pelangan, wajah pelanggan itu tidak asing baginya, Kyuhyun mengerutkan dahi, berusaha menginggat dengan jelas.

Ah... yeoja itu.” pekik Kyuhyun pelan. Saat itu, sebuah senyuman tersungging di sudut kiri bibirnya. Kyuhyun berjalan menghampiri yeoja itu.
Masih ingat denganku?” ucap Kyuhyun tepat di telinga yeoja itu.
Karena kaget, yeoja itu mengerjapkan mata sambil menutup telinganya. “Kau? Apa yang kau lakukan?” ucapnya jengkel.
Hanya menyapa.” ujar Kyuhyun enteng.
Yeoja itu memutar bola matanya, dengan perasaan geram, yeoja itu beranjak pergi, namun tangan Kyuhyun lebih dulu memegang lengannya.
Siapa kau? Apa maumu?”
Bagaimana kalau kita berkenalan?” tawar Kyuhyun.
Tidak lucu.”
Siapa bilang ini lucu? Aku Kyuhyun!”
Yeoja itu mengerutkan dahi.

Nona Sungmin, pesanan anda sudah siap.” ujar pegawai toko bunga itu.
Ah... iya, aku akan segera kesana.”
Jadi namamu Sungmin?”
Bukan urusanmu.”
Kau ingat, kita pernah bertemu sebelumnya.”
Sungmin mulai membuka kembali memorinya, berusaha mengingat namja yang saat ini ada di depannya.
Sesaat kemudian, Sungmin tersenyum. “Ternyata kau memang orang yang seenaknya sendiri.”
Kau ingat padaku?”
Sungmin mengangkat bahunya. “Tergantung. Apa hari ini kau akan berteriak lagi padaku?”

Satu bulan kemudian...

Kyuhyun dan Sungmin hampir tidak pernah bertemu karena kesibukan masing-masing. Meskipun demikian, hubungan mereka semakin dekat. Telepon, dan sms adalah cara mereka berkomunikasi selama ini.
Sungmin, kau ada urusan hari ini?” tanya seorang yeoja.
Tidak juga, kenapa?”
Bagaimana kalau kita pergi ke spa? Rasanya tidak asik kalau pergi sendiri.”
Sungmin tersenyum manis. “Tentu saja aku akan menemanimu Kibum.”
Keduanya sama-sama bekerja di universitas Hanyang, sebagai dosen tentunya. Meskipun Sungmin baru bekerja empat bulan terakhir, tapi, keduanya bisa dibilang cukup akrab.
---------------------

Saat ini Sungmin dan Kibum sedang berendam.
Kau sering kemari?” tanya Sungmin.
Tidak juga, hanya jika ada waktu. Kau tahu sendiri bagaimana kesibukan kita.”
Sungmin tersenyum, sesaat kemudian, tatapannya tertuju pada bandul kalung di leher Kibum. Itu bukanlah bandul, lebih tepatnya sebuah kunci kecil berwarna perak.
Kibum...”
Ya?”
Sungmin mengerutkan dahi, kemudian tersenyum manis. “Ah... tidak.”
Dasar.” Kibum tersenyum manis.
Meskipun demikian, Sungmin tidak bsa mengalihkan pandangan dari kunci kecil itu.

Dulu... aku juga tinggal di Incheon.”
Deg...
Sungmin menatap wajah Kibum.
Tapi, aku tidak menyesal pindah ke Seoul. Disini aku menemukan kehidupanku yang baru, bersama orang yang paling ku sayangi.”
Sungmin membenamkan kepalanya ke dalam air. Bayangan seorang namja yang sedang tersenyum muncul dalam otaknya. Dengan cepat, Sungmin mengeluarkan kepalanya, kembali ke permukaan.
Kau tidak papa?”
Sungmin mengatur napasnya. “Ternyata aku tidak bisa menahan napas dalam air.”
Kau ini, membuatku kaget saja.” Kibum menyiramkan air ke wajah Sungmin.
==============

Dor...
Sebuah tembakan di lepaskan oleh Kyuhyun, dan mengenai lengan seorang penjahat yang berusaha kabur. Namun, usaha Kyuhyun tidak membuahkan hasil, penjahat itu tetap berlari menuju keramaian. Ini posisi yang tidak menguntungkan bagi Kyuhyun, karena dengan berada di tengah keramaian, maka Kyuhyun tidak bisa sembarangan melepaskan tembakan.
Satu-satunya jalan, Kyuhyun hanya bisa berlari semakin kencang. Saat ini yang ada dalam pikiran Kyuhyun hanya satu, meringkus penjahat itu secepatnya.

Dengan cepat, Kyuhyun mampu menarik lengan penjahat itu. Sebuah perkelahian sengit terjadi, Kyuhyun mendapat pukulan membabi buta, namun dengan sebuah tendangan dari Kyuhyun, tubuh penjahat itu membentur dinding dengan keras. Kyuhyun memanfaatkan kesempatan itu dengan baik, sebuah borgol kini telah membelenggu kedua tangan penjahat itu.
---------------------
Braaakkk...
Kau baik-baik saja?” Sungmin terlihat panik.
Kyuhyun yang sedang menyusun laporan langsung mendongak. “Aku? Kenapa?”
Ku dengar kau terluka.” Sungmin meneliti setiap bagian tubuh Kyuhyun.
Hahaha... aku baik-baik saja.”
Sungmin mendesah pelan, “Bisahkah kau tidak membuat orang cemas?”
Bisa kah kau berhenti memperlakukanku seperti anak kecil?”
Sungmin memutar bola matanya. “Aku tidak pernah memperlakukanmu seperti anak kecil!” protes Sungmin.
Tapi, kau selalu membuatku merasa bersalah, jika tidak menjaga diri dengan baik.”
Sungmin mengerucutkan bibirnya. “Terserah, aku pergi saja!”

Kyuhyun menarik lengan Sungmin. “Siapa yang menyuruhmu pergi?”
Aku memang harus pergi. Kau kan sedang sibuk.”
Tidak terlalu sibuk.” Sungmin memiringkan kepalanya. “Well, bagaimana kalau kita akhiri semua hubungan kita.”
Memangnya kita punya hubungan?”
Entahlah. Tapi aku ingin mengakhiri semua ini.”
Sungmin mengerutkan dahi.
Kau terlalu sering mencemaskanku. Aku merasa tidak nyaman dengan semua itu.” Kyuhyun meempelkan jari telunjuknya di bibir Sungmin. “Jadi alangkah lebih baik jika kita akhiri semua ini, dan mulai mebuka sebuah lembaran baru. Dengan begitu, kau bisa memiliki hak khusus, untuk selalu berada di sampingku kapan saja.”
Sungmin memutar bola matanya. “Kau sedang melamarku? Tidak romantis, masa kau melamarku di kantor polisi?”
Siapa suruh kau suka mencemaskan seorang polisi?”
Aku tidak akan mencemaskanmu lagi.” Sungmin menjulurkan lidah, dan beranjak pergi.
================

Kita akan kemana?” tanya Sungmin saat berada di dalam mobil Kyuhyun.
Aku akan memperkenalkanmu dengan seseorang.”
“Siapa?”
Satu-satunya keluargaku.”
Sungmin memandang Kyuhyun, dan tersenyum manis.

Mereka berada di sebuah restaurant. Sesaat kemudian, seorang namja datang menghampiri meja mereka.
Maaf hyung, apa aku terlambat?”
Tidak, kami juga baru sampai.” ucap Kyuhyun. “Kenalkan ini Zoumi, dongsaengku. Dan ini Sungmin, calon kakak iparmu.” Sungmin menginjak kaki Kyuhyun.
Awww...” teriak Kyuhyun, dan Sungmin hanya melotot padanya.
Zoumi tersenyum melihat tingkah keduannya. “Annyeonghaseyo.” sapa Zoumi ramah sambil menganggukkan kepalanya.
Annyeonghaseyo.” Sungmin tersenyum manis.

Jadi, kapan kalian akan menikah?”
Sekitar dua minggu lagi. Kalau mempelai wanita tidak kabur.” Kyuhyun melirik jahil ke arah Sungmin.
Tentu saja, akan berlangsung dua minggu lagi, kalau mempelai pria tidak sibuk mengejar penjahat.” balas Sungmin.
Hahaha... aku akan membantu kalian mempersiapkan semuanya.” tawar Zoumi tulus.
Terima kasih, maaf, Kyuhyun memang selalu merepotkan.”
Apa maksudmu?”
Sungmin tidak menghiraukan protes Kyuhyun, dan terlihat makin asik bicara dengan Zoumi.
Bukankah lebih baik, kalian saja yang menikah.” ucap Kyuhyun, sambil cemberut.
Sungmin menoleh, “Dipertimbangkan.” jawabnya singkat.
Ketiganya langsung tertawa dengan riang.
====================

Sebuah pernikahan sederhana tengah berlangsung. Tidak banyak tamu undangan, hanya beberapa teman dekat dan rekan kerja. Karena, keduanya memang sudah tidak memiliki orang tua. Bahkan, Siwon yang di tunjuk sebagai wali bagi pihak perempuan, alasnnya tentu saja karena dia adalah Inspektur kepala, atasan Kyuhyun.
Awalnya Siwon sempat menolak. “Aku kan masih muda, juga belum pernah menikah, tidak cocok menjadi seorang wali.” itu kata-kata tegasnya. Namun dengan bujuk rayu semua pihak, akhirnya dia menyetujuinya.

Sebuah ikrar janji pernikahan telah terucap, sebuah ikatan baru telah terbentuk. Seluruh kebahagiaan terpancar di wajah kedua mempelai, Kyuhyun menatap mata Sungmin, kemudian mengecup pipinya dengan lembut.
Semua yang hadir melihatnya dengan penuh suka cita. Saat itu, tanpa disadari oleh semua orang, mata Siwon terus memandang Kibum dengan penuh rasa sayang.
===============

Sudah dua bulan Sungmin dan Kyuhun menikah. Keduanya terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, hingga tidak ada waktu untuk pergi berlibur.
Hari itu, setelah ujian tengah semester telah berakhir, Sungmin mengambil cuti selama seminggu. Meskipun demikian, Kyuhyun masih disibukan dengan semua kasus-kasusnya.
-------------------------

Ah... sungguh melelahkan! Enak sekali Sungmin, bisa mengambil cuti seminggu. Aku juga ingin cuti.” keluh Kibum saat berada di ruangannya, yang kebetulan satu ruangan dengan Sungmin.
Kibum mulai berkutat dengan pekerjaannya, memberi tugas tambahan untuk memperbaiki nilai, semua nilai-nilai mahasiswa yang harus segera recaps, membuat seorang Kibum mulai terlihat frustrasi.
Aish... kenapa aku bisa kehabisan kertas?” gerutu Kibum. Sesaat kemudian, Kibum menatap meja Sungmin. “Ah... Sungmin, aku pinjam kertasmu dulu ya, nanti akan ku ganti hehehe...”

Kibum berjalan ke arah meja Sungmin, mencari kertas di laci meja paling bawah, yang memang tidak terkunci.
Kibum tersenyum dan segera mengambil kertas dalam jumlah yang tidak sedikit. Saat Kibum menarik kertas-kertas itu, sebuah foto terjatuh dibawah kakinya, dengan cepat, Kibum mengambilnya.
Wajah seorang namja dengan senyuman lembutnya terpampang disana. Kibum membelalakan mata, semua kertas yang dia pegang jatuh berserakan di lantai.
Matanya kini mulai memerah, dia membekap mulutnya dengan tangannya sendiri. “Oppa... eeteuk... oppa...” bisiknya lirih, namun tidak bisa menyembunyikan setiap getaran dalam suaranya.
------------------------------------

Nawa sumchakeh dwieo jeo deulpaneul daryeo
Sankkodaekiyehseo keuke sorichyeobwa
Meomchuji ma I meojin sesange I'm alive
nawahamkke deo

Ponsel Sungmin berdering.
Yoboseo.”
Sungmin...”
Eh? Kibum? Kau kenapa?”
Ah... tidak, aku... apa kau ada waktu luang?”
Tentu saja, aku kan sedang cuti.”
Bagaimana kalau besok kita bertemu?”
Oke, kita bertemu dimana?”
Bisakah kau ke rumahku saja? Aku sedikit tidak enak badan.”

Kau sakit? Aku akan kesana sekarang.”
Tidak perlu! aku hanya sedikit cape, aku tidak mau merepotkanmu.”
Kibum... kau tidak pernah merepotkanku.”
Aku tidak papa! Kita bertemu besok.”
Kau yakin?”
Sangat yakin.”
Baiklah, kau harus banyak istirahat!”
Iya nyonya Cho.”

Kibum memutuskan sambungan teleponnya, dia bersandar di dinding, sesaat kemudian, tangisannya mulai pecah.
Oppa... mungkinkah itu dia? Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?” Kibum menutup wajahnya dengan tangannya sendiri.
===============

Sungmin berjalan menuju rumah Kibum, dengan membawa beberapa bahan makanan, karena Sungmin berencana akan membuatkan masakan untuk Kibum.

Tingtong.... Tingtong....
Sungmin memencet bel rumah Kibum berkali-kali, namun sang empunya rumah belum juga membukakan pintu.
Apa mungkin Kibum pergi? Tapi, itu tidak mungkin, dia kan sudah punya janji denganku.” Sungmin menggigit bibir bawahnya sendiri, sesaat kemudian, dia mulai mengintip kedalam rumah melalui jendela.
Sungmin membelalakkan mata, tidak percaya dengan penglihatannya sendiri, karena di dalam rumah, terlihat semua barang berserakan seperti kapal pecah.

Brakk... brakk...
Sungmin mengedor pintu rumah.
Kibum... cepat buka pintu! Kibum...” teriak Sungmin dengan nada frustrasi.
Sungmin berlari ke samping rumah, menuju pintu belakang. Lagi-lagi Sungmin merasa shock, pintu belakang terbuka dengan lebar.
Kibum...” Sungmin terlihat sangat panik.

Pandangan mata Sungmin berkelebat ke segala penjuru ruangan. “Kibum... kau dimana?” Sungmin terus berlari. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat Kibum tergeletak di bawah tangga, dengan tubuh bersimbah darah, tidak lagi bernyawa. Sebuah luka tembakan dibagian perut kanan terpampang dengan jelas.
KIBUM...” teriak Sungmin.
=================

Kyuhyun mendekap tubuh Sungmin, “Sudah lebih baik?” Sungmin mengenggukkan kepalanya lemah.
Ini adalah kasus pembunuhan. Kau tahu, meskipun seisi rumah berantakan, tidak ada satupun barang berharga yang diambil. Kurasa pelakunya terlalu sibuk mencari-cari sesuatu. Apapun yang dicari, pasti lebih berharga dari semua barang-barang yang ada di rumah ini. Sampai-sampai sebuah nyawa harus hilang karenanya.” Sungmin menatap wajah Kyuhyun, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. “Percayalah, kami akan segera menangkap siapapun pelakunya.” Sungmin memejamkan mata, berusaha menenangkan semua pikirannya.

Inspektur kepala Siwon berjalan mengelilingi rumah KIbum. Saat berada di lantai atas, dia bisa melihat dengan jelas bekas tubuh Kibum saat ditemukan. Siwon mengepalkan tangan, kemudian berusaha mengalihkan pandanganya ke tempat lain.
Seorang polisi menghampiri Siwon, “Inspektur... laporan forensik sudah keluar.” Siwon menganggukkan kepalanya.
Dari hasil forensik, tidak ada satupun luka akibat tindakan kekerasan, hanya beberapa bekas luka benturan, yang kemungkinan besar disebabkan karena korban terjatuh dari tangga.” Siwon mengeryit, saat mendengar kata korban.

Pelaku membiarkan begitu saja semua barang berharga yang dipakai oleh korban.” polisi itu, menunjukkan semua barang-barang yang melekat di tubuh Kibum.
Siwon mengambilnya, kemudian mulai meneliti semua barang itu satu-persatu. Sebuah ponsel, jam tangan, anting-anting, cincin, dan dompet.
Hanya ini? Tidak ada yang tertinggal?”
Polisi itu mengangguk. “Itulah yang kami temukan.”
Siwon mengerutkan dahi, tiba-tiba matanya membelalak lebar, detik itu juga dia berlari keluar dari rumah Kibum.
================

Sudah satu minggu sejak kematian Kibum, belum ada titik terang untuk kasus ini.
Sejak kematian Kibum, Sungmin sering terlihat murung. Kyuhyun dengan sabar, memaklumi setiap perubahan sikap Sungmin.

Kau tahu, Zoumi mencoba mendekati seorang gadis.” ucap Kyuhyun saat keduanya berada di depan televisi.
Benarkah? Siapa gadis yang beruntung itu?”
Entahlah, dia tidak memberitahuku. Eh... bagaimana kalau kita mengundang mereka makan malam?”
Sungmin tersenyum manis. “Boleh juga.”
-----------------------------

Kyuhyun membuka pintu depan. “Ah... kalian sudah datang? Ayo cepat masuk!”
Sungmin berlari menghampiri mereka. “Selamat da...” Sungmin membelalakan matanya, saat melihat gadis itu.
Noona, bagaimana kabarmu?” ucap Zoumi.
Ah... aku? Baik-baik saja.” Sungmin berusaha tersenyum sambil melirik gadis itu.
Oya, kenalkan, dia temanku Heechul.”
Annyeonghaseyo.” ucap Heechul ramah.

Zoumi menghampiri Sungmin yang sedang berada di dapur.
Noona, kau kenapa? Wajahmu sedikit pucat.”
Oh... tidak papa, mungkin hanya kecapean, kau tidak perlu khawatir.”
Apa jangan-jangan kau sedang 'isi'?”
Tentu saja tidak, aku baik-baik saja.”
Yah... padahal pasti asik kalau aku segera punya keponakan.”
Sungmin hanya tersenyum. “Boleh aku tahu sejak kapan kau kenal dengan Heechul?”
Ehm... sekitar dua minggu yang lalu. Dia murid pindahan, satu jurusan denganku.”
Sungmin mulai bergulat dengan semua pikirannya sendiri. “Dua minggu yang lalu? Itukan sebelum Kibum meninggal. Dia sudah berada disini cukup lama? Jangan-jangan...”

Noona?”
Sungmin menoleh, “Eh?”
Apa kau tidak mendengarkan kata-kataku?”
Ah... maaf, aku sibuk membereskan ini, jadi... sedikit tidak mendengarkan. Kau tadi bilang apa?”
Zoumi tersenyum, “Aku tadi tanya, apa yang bisa ku bantu?”
Tidak ada, aku bisa mengerjakannya sendiri. Kau tunggu saja di depan, temani kekasihmu.”
Zoumi tersenyum malu-malu, “Dia belum jadi kekasihku!”
Tapi, kau menyukainya bukan?” goda Sungmin.
Wajah Zoumi mulai memerah. “Well, kau yakin tidak mau kubantu?”
Sungmin menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum manis.

Mereka berempat makan malam bersama, beberapa kali Sungmin memandang Heechul, namun segera mengalihkan perhatiannya pada tumpukan makanan yang ada di atas meja.
-------------------------------

Hyung, noona, kami harus segera kembali ke asrama.” pamit Zoumi.
Kau harus lebih sering mampir kemari.”
Kau jangan berbuat yang macam-macam!” bisik Kyuhyun di telinga Zoumi.
Tenang saja, aku ini bukan kau.”
Aish!” Kyuhyun meninju lengan Zoumi. “Dia gadis yang baik.”
Aku tahu.” Zoumi menoleh pada Sungmin. “Kami pergi.”
Ya, hati-hati dijalan.”
----------------------------

Satu jam kemudian....

Kyuhyun mendapat telepon dari kantor, ada sebuah kasus yang membutuhkan kehadirannya.
Aku pergi.”
Hati-hati, jangan bertindak gegabah. Ingat itu!”
Siap nyonya.”
Sungmin memukul lengan Kyuhyun. “Jangan lupa, secepatnya, beri aku kabar.”
Tentu saja.” Kyuhyun mengecup pucuk kepala Sungmin.

Sungmin menutup pintu depan, kemudian berjalan ke arah dapur. Dia minum segelas air, dan langsung mencuci gelasnya.
Sesaat dia memejamkan mata, dan menghela napas pelan.
Saat berbalik, di depannya sudah ada Heechul disana, menodongkan sebuah pistol tepat di kepala Sungmin.
Setahun tidak bertemu, ternyata... kau tidak lagi setangkas dulu.” Heechul menyerigai licik.

**** TBC ****

{ Ini adalah ff req. Special dari anakku Cha *kayaknya neh anak niat bgt mau nyiksa aku* karena mintanya 2Shoot jdnya bersambung dah wkakakaka.... #Plakkk... } 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar