Kamis, 27 Januari 2011

«» Secret ® Part 3 «»


Sebenarnya apa yang terjadi ? “
Itulah kata-kata yang terus di ucapkan oleh Minnie sepanjang perjalanan menuju kantor polisi.
Rasanya selama ini Oppa tidak pernah terlibat sesatu yang melanggar hukum, aku juga yakin Oppaku pasti tidak akan melakukan tindakan yang membuatnya berurusan dengan hukum. Tapi mengapa ? “
Minnie berpikir keras, mencoba berspekulasi, menerka, menganalisis, apa kaitan semua ini dengan menghilangnya Kyu dan Chulie selama dua hari.
Aku percaya pada Oppa “ batin Minnie dengan mantap.

Sampai di kantor polisi, Minnie merasa aneh, kenapa para petugas yang bertubuh besar-besar itu tidak menjelaskan duduk permasalahan yang sedang terjadi, tapi malah menyuruhnya mengikuti mereka. Minnie terus berjalan sambil membaca ruangan demi ruangan yang ia lewati. Kini mereka tiba di depan ruangan yang cukup besar dari pada ruangan yang lain, ruangan itu terkesan mengerikan, juga agak dingin. Bulu kuduk Minnie sedikit meremang, dia merasa tidak nyaman berada dekat ruangan itu. Tapi para petugas itu malah menyuruhnya untuk memasuki ruangan tersebut.

Ruang Autopsy ? “ Minnie mengeryitkan dahi saat membaca ruangan yang akan mereka masuki.
Saat memasuki ruangan itu Minnie di sambut oleh dua orang petugas lainnya.
Oh... anda sudah datang, nona....”
Cho Sungmin... “ Minnie memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan.
Maaf, boleh saya tahu kenapa saya di undang kemari ? “ wajah Minnie semakin bingung.
Kami ingin anda mengidentifikasi jenasah “
DEG.....
Jenasah.... ???? “ Minnie masih tidak mengerti tapi perasaannya mulai tidak tenang, keringat dingin mulai muncul di kedua telapak tangannya.
Benar “ petugas itu membuka gorden yang ada di depannya.
Minnie shock melihat apa yang ada di depannya. Ada dua ranjang yang di tempati oleh dua orang yang sangat ia kenal. Minnie berdiri diantara keduanya, menatap mereka silih berganti.
Oppa.... Unnie.... apa yang kalian lakukan di sini ? “
Sekarang wajah tegang Minnie berubah menjadi wajah jengkel.
Cukup bercandanya, ini bukan april mop, kalian membuatku cemas selama dua hari sekarang mau menipuku seperti ini ? Tidak akan berhasil “
Minnie menarik lengan Kyu, tapi betapa terkejutnya dia saat merasakan dinginnya suhu tubuh Kyu yang sudah kaku tidak bisa digerakkan. Minnie mulai menyadari kenyataan bahwa Oppa dan Unnienya kini tidak lagi bernyawa.
BRUKK......
Saat itu juga Minnie tidak sadarkan diri.
------------------------------------------------

Minnie mulai membuka matanya, mengerjap-ngerjap, melihat sekeliling dan merasa linglung, saat ini otaknya masih belum bekerja dengan baik.
Ah... nona kau sudah sadar ? “
Maaf saya ada dimana ? “
Oh... sekarang anda sedang berada di kantor polisi “
Informasi itu bagaikan batu besar yang menghantam kepalanya, segala rentetan peristiwa yang ia alami di ruang Autopsy kembali bermunculan. Kini air muka Minnie berubah, butiran air mata mulai jatuh di kedua pipinya.
Jadi itu semua bukan mimpi ? “ desis Minnie.
Selama dua puluh menit Minnie hanya diam membisu, air matanya terus mengalir. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, karena sesaat kemudian Minnie menyeka air matanya dan berdiri menghampiri petugas yang tidak jauh darinya.
Aku butuh penjelasan “ Ucap Minnie tegas.

Kini Minnie berada di sebuah ruangan tertutup dengan seorang petugas bertubuh besar. Minnie melirik nama yang tertera di kemeja petugas itu.
Jadi, Tuan Shindong, bisakan anda menjelaskan duduk permasalan yang terjadi dengan sangat terperinci “ Minnie memberi penekanan dalam setiap kata-katanya, saat ini dia sedang berusaha menahan air matanya yang ingin mengalir.
Mendengar hal itu Shindong menarik napas panjang dan mulai bicara.
Tadi pagi, kami menemukan mobil yang di kendarai kedua pasangan itu “
Kyu Oppa dan Chulie Unnie “ Minnie mengoreksi, sambil terus menatap Shindong dengan wajah tenang. Padahal dalam hatinya semua perasaan yang melebur jadi satu sedang bergulat hebat.
Benar, kami menemukannya di dasar jurang, dugaan kami kematian mereka bukan kasus kecelakaan biasa, karena ada beberapa butir peluru yang kami temukan di ban mobil yang mereka kendarai “
Minnie mengerjap beberapa kali, terlihat sedang berfikir keras. Shindong menyadari kebingunggan Minnie kemudian berbicara kembali.
Sepertinya ini merupakan kasus pembunuhan “
Shindong manyarahkan ponsel milik Kyu dan Chulie.
Kami sudah mengecek semua pangilan yang ada di kedua ponsel ini dan kami mendapatkan sedikit petunjuk, ada satu nomor yang terus di hubungi atas nama Kangin, kemungkinan besar orang tersebut adalah kunci dalam kasus ini. Tapi saat ini kami mengalami kesulitan untuk mencari jejaknya. Apa mungkin anda bisa memberikan informasi mengenai orang tersebut ? “
Minnie mengeryitkan dahi dan mulai berpikir keras, sesaat kemudia dia menggelang.
Aku baru mendengar nama itu, selama ini Oppa tidak pernah bercerita tentangnya “
Shindong menggangukkan kepalanya.
Baik, sampai di sini yang bisa kami informasikan saat ini. Kami akan terus menyelidiki kasus ini, jika ada perkembangan lebih lanjut kami akan segera menginformasikan pada anda “
---------------------------------------------
Saat di pemakaman Minnie terlihat tegar, tidak sekalipun dia meneteskan air matanya. Adjumanya yang melihat sikap Minnie berusaha mendekatinya.
Minnie sayang kau tinggallah bersama Adjuma, rasanya tidak tega membiarkanmu sendiri “
Minnie hanya tersenyum mendengar ucapan Adjumanya.
Mianhe, aku tidak bisa Adjuma, di rumah itu ada begitu banyak kenangan Amma, Appa dan kini hanya di sana tempat yang tersisa untuk mengingat semua kenangan tentang Oppa “
Adjuma meneteskan air mata saat mendengar ucapan Minnie.
Memaksa Minnie tinggal bersama saat ini hanya akan membuatnya semakin menderita “ pikir Adjuma.
Minnie kau masih punya Adjuma, jangan pernah merasa sungkan dengan Adjumamu ini “
----------------------------------------------

Saat di rumah Minnie tenggelam dalam kesedihannya. Jantung hatinya, penompang hidupnya, orang yang begitu di cintai dan sangat kaguminya kini telah pergi untuk selama-lamanya. Kini air mata yang sendari tadi ditahan akhirnya pecah juga.
Oppa..... Oppa..... “ suaranya bergetar.
Minnie melamun, tatapanya kosong, air matanya terus mengalir, entah apa yang sedang dia pikirkan karena semua kesedihan tengah dia rasakan saat ini.
Tiba-tiba dihadapannya kini berdirilah Kyu yang sedang tersenyum menatapnya. Minnie membelalakkan mata tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Oppa... ?? kau kembali... ?? kau tidak akan meninggalkanku lagi... ?? “
Wajah Minnie berseri-seri dia pun berlari menghampiri dan berusaha memeluk Kyu. Tapi sesaat kemudian bayangan Kyu mulai menghilang. Minnie sadar semua itu hanya ilusi dan mulai terpuruk lagi dalam kesedihan.
-------------------------------------------

Minnie membawa buket bunga lili putih dan behenti di sebuah batu nisan yang selama dua tahun terakhir selalu di datanginya, dia menaruh rangkaian bunga di depan batu nisan itu kemudian rangkaian bunga yang lain di depan batu nisan di sebelahnya.
Oppa, Unnie bagaimana kabar kalian ? Aku selalu baik-baik saja, jadi kalian tidak perlu mencemaskanku “ ucap Minnie sambil tersenyum.
Sampai saat ini kasus kalian masih belum terpecahkan, polisi juga masih mencari orang yang menurut mereka ' saksi kunci '. Tapi mereka hanya menemukan bukti bahwa Kangin adalah teman Oppa saat masih sekolah, dia bekerja sebagai fotografer sebuah harian lokal, tidak ada informasi lebih, Kenapa Kangin menghilang ? Kenapa Oppa terus menghubunginya ? Sebenarnya siapa Kangin ? “
Minnie menghela napas panjang.
Oppa apa yang harus ku lakukan ? “

**** TBC ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar