Selasa, 02 Agustus 2011

«» {My Story} ® Love at first sight? Maybe! «»


Author : Me aka Reni Yunhae Uknow
Main Cast : Lee Ji Hee
                     Jung Yun Ho
                     Lee Dong Hae
Support Cast : Park Ri Young
                           Shin Sung Young
                           Member Suju, Member TVXQ
Genre : Comedy-Romance / Straight
Rated : PG-13
Length : Chapter 1 / Of ?
Disclaimer : Plot, ide cerita cmn milik author, kagak ada yang boleh protes! *langsung di tendang ke surga(?)*
YunHae cmn milik Ji-Hee {nama Korea author} klo mau protes mending langsung ke YunHae aja dah, siapa suruh terlalu mencintaiku dengan sepenuh hati wkakaka... *langsung dimutilasi massa*
=================

* Ji-Hee POV *

Ckelekkk...
Aku keluar dari kamar mandi, dengan tubuh yang hanya dibalut dengan handuk. Kalau sampai eommaku tahu, bisa-bisa aku langsung dikubur hidup-hidup. Err... aku tidak peduli, toh disini aku hanya sendiri hahaha...
Aku berjalan memasuki kamarku, memilih baju yang akan kukenakan untuk ke kampus hari ini.


Perlukah aku mengenalkan diri? Kurasa perlu kekeke~
Namaku Lee Ji-Hee. Mahasiswi universitas Korea, jurusan hukum. Aku tinggal sendiri di Seoul, dalam aparteman yang cukup besar, dengan tiga kamar di dalamnya. Kedua orang tuaku tinggal di pulau Jeju. Kurasa... aku cukup menikmati hidup sendiri. Disini aku memiliki dua orang sahabat. Park Ri-Young, dan Shin Sung-Young. Mereka sering menginap disini, sekedar untuk menemaniku. Ah... aku sangat menyayangi keduanya.

Begitu keluar dari aparteman, kulirik jam di pergelangan tanganku, mataku membelalak lebar.
Mwo? Kenapa tiba-tiba sudah jam 9? Pasti hari ini aku akan dapat ceramah lagi.
Aish... aku sudah hampir terlambat, kenapa harus ada acara macet? Tidak bisakah semua mobil itu menghilang? Agar taksi yang kunaiki bisa melaju dengan kencang?
Kuputar bola mataku, dudukku benar-benar gelisah, akhirnya kuputuskan untuk turun di tengah jalan, setidaknya lari bisa mempercepat waktu. Toh jarak kampus hanya tinggal satu belokan lagi.
Aku mulai membayangkan, bagaimana wajah setan yang sebentar lagi akan ku temui? Hya... Ji-Hee! Bukan waktunya untuk berpikir yang tidak-tidak. Aku memukul kepalaku sendiri, dan berlari sekuat tenaga.

Brukkk...
Tanpa sengaja aku menabrak seseorang, dan akibatnya seperti sekarang ini, pantatku rasanya sakit (T_T) Aku mendongak, kulihat seorang namja berdiri diam, hanya memandangku, ya... aku bisa merasakannya.
Well, aku tidak begitu bisa melihat wajahnya, namja itu memakai topi, pakai kacamata hitam pula.
Eh? Tunggu dulu, dia hanya diam saja? Tidak ada niat untuk menolongku? Aku mengerutkan dahi, mengerucutkan bibirku.
“Hya! Siapapun kau. Apa tidak ada niat untuk membantuku berdiri?” tukasku tajam. Kulihat dia tersentak, akukan tidak membentaknya, suaraku juga tidak begitu nyaring. Dasar orang aneh. Aku berusaha bangun sendiri. Sungguh menyebalkan.
“Mianhe...” Dia mulai mengulurkan tangannya.
Dengan cepat kutepis tangannya. “Terlambat.” dengan perasaan jengkel aku kembali berlari sekuat tenaga.

Kucoba mengatur napasku di hadapan kedua temanku. “Mi...an...he...” ucapku sedikit tersenggal.
Kulihat Sung-Young melirik Ri-Young sekilas, kemudian mengangkat bahunya seolah mengatakan -aku tidak ikut campur- kuhela napas pelan, bisa kulihat aura hitam disekitar tubuh Ri-Young.
“Ri-Young~ah... aku...” belum selesai aku bicara, Ri-Young sudah beranjak pergi. Kulirik dengan ekor mataku, saat ini Sung-Young terkekeh pelan.
Aku masih belum menyerah. “Ri-Young...” ucapku dengan nada manja, kurangkul pundaknya, “Maaf... aku janji tidak akan terlambat lagi.” kuberikan senyuman termanisku.
Ri-Young memutar bola matanya, “Lelet!” ucapnya dingin. “Dari mana saja kau? Tidak bisakah kau rubah semua jam di apartemenmu menjadi sepuluh jam lebih awal?” sambungnya dengan nada sarkatis. “Kenapa selalu saja terlambat? Benar-benar menyebalkan. Kau tahu berapa lama kami menunggumu?” gerutunya.
“Aku terjebak macet.” kugigit bibir bawahku.
“Alasan!”

Sung-Young merangkul pudak kami -Aku dan Ri-Young- dari belakang “Sudahlah, yang penting Ji-Hee sudah datang. Ayo cepat kita berangkat.”
“Sung-Young~ah... saranghae...” kupeluk tubuhnya erat.
“Hoiii... kapan kita berangkat?”
“Hahaha... kau cemburu? Mau kupeluk juga?”
“Sialan!” Ri-Young menjitak kepalaku.
Akhirnya kami memulai perjalanan dengan beberapa perdebatan kecil. Well, setidaknya aku bersyukur kami masuk dalam satu tim. Sebenarnya, hari ini kami akan memulai kerja lapangan, di sebuah lembaga permasyarakatan anak nakal. Dan hari ini, secara tidak sengaja, aku telah membangunkan setan yang bersemayam di tubuh Ri-Young. Mungkin kalian berfikir hubungan kami sedikit tidak baik, tapi... aku justru lebih dekat dengan Ri-Young. Alasannya, karena Sung-Young bisa tiba-tiba menghilang entah kemana (==') Entahlah, apa yang sedang disembunyikan anak itu. Tapi, yang jelas, mereka tetap sahabat terbaikku.
==============

* Author POV *

Sung-Young berlari di sepanjang koridor, menuju ruang kelasnya. Sebuah senyuman terus tersungging di bibir mungilnya.
“Ji-Hee~ya... Ri-Young~ah...” teriak Sung-Young, dan langsung duduk di depan kedua temannya, sambil mengatur napasnya. Untuk sesaat, Ji-Hee dan Ri-Young saling pandang.
“Kau baik-baik saja?” tanya Ji-Hee sambil mengulurkan sebotol air mineral.
Sung-Young menggelengkan kepalanya pelan, meneguk air mineral itu.
“Ada masalah?” Ri-Young menyipitkan matanya.
“Bukan masalah, tapi berita bagus.”
“Apa?” tanya Ji-Hee, dan Ri-Young bersamaan.
“Aku...” Sung-Young sengaja mengantung kata-katanya.
“Aish... apa? Cepat katakan!” seru Ji-Hee tidak sabaran.
Sung-Young terkekeh pelan, “Tada...” Sung-Young mengeluarkan tiga lembar tiket dari dalam tasnya.

Ji-Hee dan Ri-Young, mengerutkan dahi.
“Kupikir apa.” ucap Ri-Young acuh, sedangkan Ji-hee, kembali membolak-balik majalah di tangannya.
“Hya! Kenapa reaksi kalian datar sekali.” Sung-Yung menggembungkan pipinya. “Apa kalian masih bisa acuh, kalau kubilang ini tiket VVIP untuk konser SM Town minggu depan?” *sumpah aku ngaco bgt* Sung-Young menaik-turunkan alisnya.
“SM Town?” Ri-Young terlihat mulai tertarik.
“Dari mana kau dapat tiket-tiket itu?” Ji-Hee membulatkan matanya.
“Fufufu~ Tidak penting aku dapat dari mana. Bagaimana? Mau menemaniku menonton konser?” Sung-Young mengerlingkan matanya.
“Mau...” teriak Ji-Hee kegirangan. “Kalau gratis, siapa juga yang gak mau?” timpal Ri-Young, sambil menjulurkan lidahnya.
================

* Ji-Hee POV *

Kulirik jam di pergelangan tanganku. Ya Tuhan... tinggal hitungan jam, aku bisa melihat seorang Jung Yunho secara langsung. Meski aku meragukan, bisa melihatnya dalam jarak dekat (==') well, yang penting aku bisa melihatnya secara langsung (>.
Aku mengidolakannya? Absolutely! Jujur saja, aku bukan fangirl seperti dugaan kalian. Aku bukan tipe orang yang rela berjemur di bawah terik matahari, sekedar untuk mendapat tanda tangan dari idolaku. Aku juga bukan orang yang dengan mudah mengeluarkan kocek, sekedar untuk mengumpulkan semua pernak-penik artis idolaku. Tahu kenapa? Karena aku akan lebih ikhlas mengeluarkan semua uangku, untuk membeli komik dan novel hehehe... (^,^)v

Oke, Jung Yunho, leader TVXQ, sejak aku melihatnya lewat cd melon concert yang diberi oleh Sung-Young, entah bagaimana caranya, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.
Jiwa fangirl? Maybe? Jatuh cinta pada pandangan pertama? Sepertinya terlalu mustahil. Well, aku harus realistis bukan? Tidak mungkin aku bisa jatuh cinta pada seorang idola, ralat, tidak mungkin aku bisa menjalin hubungan dengan seorang idola. Tapi yang jelas, aku sangat-sangat-sangat... menyukai seorang Jung Yunho. Meski harus kuakui suara junsu jauh lebih indah hahaha...
Di mataku, sosok Yunho lebih dari sempurna, pembawaannya yang tenang, sorotan matanya yang tajam, senyumnya yang menyejukkan hati, ah... kharismanya tidak terbendung. Bagiku, Yunho bukan sekedar namja idola, tapi seorang namja seutuhnya.
Ya Tuhan... aku sudah tidak sabar ingin melihatnya.
=================

Aku dan Ri-Young hanya bisa mengangga lebar, pasalnya, saat ini kami sedang melihat ratusan? Atau lebih tepatnya ribuan orang yang membeludak, sedang mengantri untuk menyerahkan tiket mereka.
“Hey! Kenapa diam saja? Ayo cepat kita jalan.” Sung-Young menarik lengan Ri-Young, dan aku hanya mengikuti langkah mereka.
Tapi tunggu dulu, kenapa kami berjalan ke arah yang berbeda dengan tempat antrian? Jangan-jangan kami salah jalan.
“Kita mau ke mana?” tanya Ri-Young mendahuluiku.
Kulihat Sung-Young hanya tersenyum, tanpa menjawab pertanyaan Ri-Young. Sedikit mencurigakan.

Backstage? Hey! Yang benar saja, saat ini kami berada di backstage? Kenapa kami bisa ada di sini? Dan yang lebih membuatku merasa heran, kenapa Sung-Young bisa masuk dengan mudah kemari? Kenapa Sung-Young terlihat cukup akrab dengan beberapa staf? Sudah kuduga Sung-Young merahasiakan sesuatu dari kami.

Semua pikiranku tentang Sung-Young langsung menguap, kalian tahu kenapa? Saat ini, aku berada di depan pintu sebuah ruangan, yang cukup membuatku bisa mati seketika, karena... aku bisa membaca dengan jelas ada tulisan TVXQ, jangan bilang...
Ckelekkk...
Begitu Sung-Young membuka pintu, aku bisa melihat dengan jelas wajah rupawan itu, menoleh dengan efek slow motion, oke terlalu berlebihan! Tapi, itu yang ada dalam penglihatanku. Parasnya yang tampan, rambutnya yang hitam, ini benar-benar menggoyahkan iman(?).
Rasanya... aku tidak bisa bernapas, ke mana semua oksigen di tempat ini?
Kalian tahu bagaimana detak jantungku saat ini? Sepertinya... melebihi kecepatan kereta api yang lost control. Ya Tuhan... jangan biarkan jantungku meloncat keluar dari tubuhku, setidaknya sampai aku bisa menjabat tangan seorang Jung Yunho.

“Sung-Young? Kau sudah datang?” kulihat Jung Yunho beranjak dari kursinya, berjalan ke arah kami. “Temanmu? Kau tidak mau memperkenalkan mereka?”
“Oppa, mereka sahabat terbaikku. Park Ri-Young dan Lee JI-Hee.”
“Senang bertemu dengan kalian. Aku Jung Yunho,” Hey! Untuk beberapa saat, aku membiarkan tangan seorang Jung Yunho terulur begitu saja? Terlihat bodoh? Mungkin. Entah kenapa, wajah dan suaranya mampu menghipnotisku, membuatku terlihat seperti orang tolol. “Aku, kakak sepupu Sung-Young.” sebuah kenyataan yang mampu membuatku, menggangga lebar. Kami -Aku, dan Ri-Young- akan menyidangnya untuk masalah yang satu ini, itu sudah pasti.
Kulirik Sung-Young, yang dengan santainya berjalan ke arah Yoochun.
Apa ini hanya perasaanku saja? Kenapa bagi penglihatanku, seolah mereka mempunyai hubungan yang cukup special?

“Junsu-ssi, aku sangat mengangumi suaramu.” kualihkan pandangan, eh? Sejak kapan Ri-Young berdiri di depan Junsu dan Jaejoong? (==a)
“Benarkah?” terlihat wajah berbinar dari seorang Junsu, dan Ri-Young hanya menganggukkan kepalanya mantap.
“Kau tidak suka suaraku?” Jaejoong terlihat murung.
“Bukan begitu jaejoong-ssi, aku suka suaramu, tapi... aku lebih suka suara Junsu-ssi.” ucap Ri-Young dengan nada tegas.
“Hahaha...” Junsu menepuk punggung Jaejoong, “Untuk kali ini, mengalah saja padaku. Ri-Young-ssi, apa kau menyukaiku?” kukerutkan dahiku, aku baru tahu, ternyata seorang Junsu bisa narsis juga.
“Siapa bilang? Aku hanya menyukai suaramu, tidak lebih.” aku berusaha menahan tawa, saat mendengarnya. Jawaban khas, dari seorang Ri-Young.

“Mau sampai kapan berdiri di sini?”
Deg...
Suara ini? Kualihkan pandangan, dan tepat di sampingku, berdiri seseorang yang mampu membuatku membeku seketika.
“Kita duduk di sana.” Hey! Seorang Jung Yunho menarik lenganku?
“Yunho-ssi, boleh aku bertanya?”
“Tentu saja boleh.” kulihat dia tersenyum, yang jujur saja membuatku sedikit kesulitan untuk bernapas.
“Apa kau... memperlakukan semua teman Sung-Young seperti ini?”
“Maksudmu?”
“Ehm... kita baru bertemu, tapi... kenapa aku sudah... menarik lenganku?” aish! Apa yang kukatakan? Apa aku telah menyinggungnya?
“Ah... maaf. Aku tidak sengaja.” dengan cepat, dia melepaskan genggaman tangannya.
“Sudahlah, tidak apa-apa Yunho-ssi.” kuberikan senyuman terbaikku untuknya.

Ckelekkk...
Kulihat seorang namja masuk, ehm... wajahnya sedikit tidak asing, tapi... aku pernah melihatnya dimana ya? (==a)
“Hyung.” kudengar Yoochun membuka suaranya.
“Kalian sudah siap?”
Namja itu mengedarkan pandangannya, dan seketika menatapku lekat-lekat, rasanya sedikit risih, melihat wajahnya yang cantik(?), memandangku seperti itu. Saat kualihkan pandangan, lagi-lagi aku menemukan sepasang mata yang menatapku dengan sorotan tajam, sepasang mata dari seorang namja yang berdiri diam di ambang pintu. Ehm... cukup tampan, menurutku.
“Siapa dia? YeojaChigumu?” kulihat dari ekor mataku, namja cantik(?) itu berbisik pada Yunho.
“Bukan, dia... teman Sung-Young.”
“Oh...”
“Heechul oppa, Donghae oppa, kukenalkan kalian dengan sahabat-sahabatku.” ucap Sung-Young sedikit bersemangat(?).
==============

“Oke, sekarang jelaskan pada kami.” Ri-Young melipat tangannya, menatap Sung-Young dengan tajam. Sesaat, setelah kami tiba di apartementku.
“Kau dengar sendiri kan? Aku adik sepupu Yunho oppa.” Sung-Young mengigit bibir bawahnya.
“Lalu?” Ri-young memincingkan matanya.
“Sebenarnya... aku... menjalin hubngan dengan Yoochun oppa.”
Entah kenapa aku tidak terlalu terkejut dengan berita ini. Secara, bisa dibilang... aku sudah cukup bosan melihat 'kedekatan' mereka -Sung-Young, dan Yoochun- di backstage, sepanjang hari ini (==')
“Maaf, bukan maksudku untuk menyembunyikan masalah ini dari kalian, perlu kalian ketahui, aku juga menyembunyikan hubungan kami dari semua orang, termasuk dari Yunho oppa, ehm... sampai dua minggu yang lalu.” mata Sung-Young berkilat-kilat, berusaha meyakinkan.
“Hahaha...” aku berusaha mencairkan suasana, “Sudahlah, aku cukup mengerti posisimu saat ini.” ku kedipkan mataku pada mereka, “Toh aku cukup menikmati hari ini.” kupandang wajah dua sahabatku secara bergantian. “Well, kapan lagi kita bisa dikelilingi artis terkenal?” seperti biasa, gelak tawa kembali terdengar di apartementku.

“Kau senang bertemu dengan Yunho oppa?”
Kuputar bola mataku, “Bukankah kau sudah tahu?”
“Tapi, sepanjang hari ini kau... tidak banyak bicara, tidak seperti Ji-Hee yang biasanya.”
“Kau tahu, aku benar-benar seorang idiot di depannya.”
“Kau memang idiot.” Ri-Young menjulurkan lidahnya.
“Sialan!” kulempar buku yang ada di hadapanku, namun gagal, karena Ri-Young mampu menghindarinya.
“Ri-Young ada yang kau suka dari mereka semua?” tanya Sung-Young penuh antusias.
“Ehm...” kulihat Ri-Young mengerutkan dahinya, mencoba berfikir, “Kim Heechul, dia namja.”
“Meski wajahnya cantik, aku juga tahu kalau dia namja. Kau pikir aku buta?” protesku.
“Bukan itu. Tapi... dia terlihat lain, benar-benar memancarkan kharisma seorang namja.”
“Kau menyukainya?” tanya Sung-Young dengan nada menggoda.
“Tidak juga.” Ri-Young mengangkat bahunya.
“Lalu siapa yang kau sukai? Junsu oppa?” Sung-Young mencolek lengan Ri-Young.
“Tutup mulutmu Sung-Young-ssi.” aku benar-benar ingin tertawa, saat melihat Sung-Young mengembungkan pipinya.

“Eh, tunggu dulu, aku jadi ingat sesuatu. Lee Donghae, kau... kenal dekat dengannya?”
“Ehm... tidak terlalu dekat, tapi Yunho oppa cukup dekat dengannya. Kenapa?”
“Entahlah, aku sedikit risih dengan tatapannya padaku. Hey! Mana ada orang yang tidak sopan seperti dia? Melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki?” aku mulai mengerutu tidak jelas.
“Mungkin dia suka padamu?” celetuk Ri-Young.
“Mwo?” teriak Sung-Young, reaksi yang cukup berlebihan, menurutku.
“Aish! Kalian ini, mana ada hal seperti itu? Aku malah merasa dia tidak menyukaiku.” ucapku acuh.
==============

* YunHo POV *

Kurebahkan tubuhku di tempat tidur, setelah jadwal padat beberapa hari ini, rasanya aku ingin istirahat. Tapi, aku tidak bisa tidur. Kuacak rambutku dengan sedikit frustasi. Apa ini efek pertemuanku dengannya?
Perlu kalian ketahui, ini bukan pertama kalinya aku melihat yeoja itu. Pertama kali aku melihatnya... saat mengantar Sung-Young ke kampus barunya, setahun yang lalu. Rasanya sedikit aneh, karena tidak bisa melupakan senyumannya waktu itu.
Dan empat bulan yang lalu, aku berhasil mendapatkan fotonya. Ehm... lebih tepatnya aku mengambilnya secara diam-diam. Siapa yang menyangka yeoja itu ternyata sahabat Sung-Young? Aku sedikit terkejut, saat Sung-Young memamerkan foto-foto liburannya di pulau Jeju, aku melihat yeoja itu, senyuman yang sama, yang membuatku sedikit kecanduan, untuk selalu melihatnya. Tanpa pikir panjang aku mengambilnya, tanpa sepengetahuan semua orang tentunya.

Hey! Rasanya aku mulai gila, apa yang tadi telah kulakukan? Menarik lengannya, masih kuingat jelas raut wajahnya saat itu, apa yang akan dipikirkannya tentangku? Bagaimana ini? Padahal, selama ini aku seolah mendapatkan angin segar, saat Sung-Young mangatakan dia 'menyukaiku'. Tidak peduli 'menyukaiku' dengan cara yang bagaimana, yang penting dia menyukaiku, itu lebih dari cukup.
“Lee Ji-Hee...” tanpa sadar aku menggumankan namanya.
Bagiku, dia adalah yeoja special.
Seorang yeoja, yang mampu mengikat perasaanku.
Seorang yeoja, yang mampu membuatku... menyerahkan seluruh hatiku padanya. Akan kupastikan, dia... menyerahkan seluruh hatinya hanya padaku.
==============

* DongHae POV *

“Ini Gila!” aku mulai mengerutu dengan nada frustasi.
Hari ini, rasanya seluruh otakku tidak bekerja dengan baik. Bagaimana mungkin aku bersikap konyol seperti itu? Aku tidak bisa mengendalikan diri, saat melihatnya. Beberapa kali Eeteuk Hyung, dan Sungmin Hyung menepuk pundakku, aku sempat berbohong, mengatakan sedikit tidak enak badan. Kenyataannya, aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari yeoja itu.
Kuhela napas pelan, bisa kupastikan, aku menjadi sedikit gila, sejak dua minggu yang lalu. Sejurus kemudian, sebuah ingatan terpampang jelas di otakku.
Aku tersenyum, saat menyadari... ternyata, sebuah insiden kecil mampu membuatku merasa... kehilangan seluruh pijakanku.

Siapa yang akan mengira, yeoja yang tidak sengaja kutabrak, tidak sengaja membuatku merasakan sebuah gemuruh di dadaku, hari ini, dia berdiri tepat di hadapanku?
Jujur saja, aku sedikit shock, saat melihatnya berada di ruangan TVXQ. Aku hanya bisa menatapnya lekat-lekat, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Setidaknya ada sebuah kelegaan, saat mengetahui dia... berada di tempat itu kerena Sung-Young.
“Lee Ji-Hee...” aku mulai tersenyum saat menyebut namanya.
Yeoja yang tanpa sadar telah mencuri seluruh hatiku.
Haruskah aku mengatakan dengan jelas? Bagaimanapun caranya, aku akan membuatnya jadi milikku. Karena... dialah duniaku.

*** TBC ***

Wkakakaka...
Rinko, Regi, Link, this for you... :P
Ehm... di otakku, selamanya TVXQ yo ber5, dan Suju 13+2, so... gak usah kaget dah klo disini mereka masih jd boyband yang utuh fufufu~
Ancur? Aneh? Gak menarik? Membosankan? Cerita basi? Emang! *nyodorin kantong plastik* kekeke~
Oya, bukannya Reni pelit, coz gak semua orang q tag. Aku pan kagak tahu sapa aja yang mau baca *pasang wajah paling polos*
Well, Cuma menghindari reader muntah kodok(?) beneran ini ff ancurnya minta duit(?)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar