Sabtu, 30 Juli 2011

«» Journey To Happiness ® {Special Part~΅EunWook-Wedding Night΅} «»


Author : Me aka Reni Yunhae Uknow
Genre : Comedy-Romance / Genderswitch
Rating : PG-16
Main Cast : Wookie (Yeoja)
                     Eunhyuk (Namja)     
========================

* Wookie POV *

Eugh... tubuhku terasa berat, napasku mulai tersengal, bukan lebih tepatnya napasku tercekat. Ada apa ini? Perlahan kubuka kedua mataku, kali ini aku tahu kenapa aku sedikit kesulitan bernapas. Well, tangan Chulie tepat berada di leherku, sedangkan kaki Teukie unnie, dengan anggunnya berada di perutku =='
Dengan susah payah, kucoba untuk menyingkirkan anggota tubuh mereka. Ya, aku ingat sekarang, semalam... setelah sesi curhat berakhir, kami bertiga langsung terlelap di kamarku, bahkan Teukie unnie lupa memanfaatkan kamar tamunya. Tidak disangka, mencurahkan isi hati cukup melelahkan, tapi... tidak bisa dipungkiri itu sangat melegakan, meskipun aku harus menanggung konsekuensinya, apalagi kalau bukan menanggung rasa malu? Well, come on... aku sudah bilang kalau Eunhyuk terlalu bersemangat, bukankah itu sama saja dengan membuka aibku sendiri? >///
-----------------------


* Author POV *

Wookie, menyiapkan bekal makan siang yang akan diberikan kepada Eunhyuk.
“Selesai.” ucapnya riang. “Sekarang tinggal mengantarnya saja.” Wookie beranjak dari dapur, menuju ruang kerjanya, untuk mengambil kunci mobil.

Cittttttt....
Wookie memarkir mobilnya, sebuah senyuman terus tersungging di sudut bibirnya.
Saat menyetuh bekal makanan, tiba-tiba kilasan pembicaraan semalam muncul dalam benaknya.

Kurasa Eunhyuk namja yang cukup bertanggung jawab.”

Jangan sia-siakan kesempatan. Aku tahu, Eunhyuk sangat mencintaimu.”

Mungkin, sebenarnya kau sudah siap, hanya saja kau takut dengan pikiranmu sendiri.”

“Kurasa... kata-kata mereka ada benarnya juga.” Wookie menghela napas pelan, menatap gedung tempat Eunhyuk bekerja. Sejurus kemudian, Wookie turun dari mobilnya.

Tok... Tok... Tok...
Ckelekkk...
“Tuan Lee, apa kau sedang sibuk?” tubuh Wookie muncul dari balik pintu.
Eunhyuk mendongak, memastikan pendengarannya tidak salah. “Chagi? Apa yang membawamu ke sini?” dengan cepat, Eunhyuk memeluk tubuh Wookie.
“Makan Siang.”
“Eh?”
“Aku membuatkanmu makan siang.” Wookie menunjukkan bekal makan siang yang dia bawa. “Apa kau terlalu sibuk? Inikan sudah jam makan siang.” gerutu Wookie, sambil berjalan menuju sofa di ruangan itu.
“Chagi, bagaimana ini?”
“Apa?”
“Rasanya aku semakin mencintaimu, bagaimana kalau kita menikah saja?”
Wookie memutar bola matanya, “Apa tidak ada pembicaraan lain?”
“Ada.” Eunhyuk duduk di samping Wookie, sambil tersenyum jail. “Kau calon istri yang baik, kira-kira... kau ingin kita memiliki berapa anak?”
Dengan cepat Wookie memukul lengan Eunhyuk, “Hya! Kita belum menikah, kenapa membicarakan soal anak?”
“Apa itu artinya kau mau menikah denganku?”
“Sekarang, cepat makan.” ucap Wookie lembut, berusaha mengalihkan pembicaraan.
Eunhyuk mengerucutkan bibirnya, detik berikutnya, mulai lahap menyantap semua makanan di depannya. Wookie hanya tersenyum, menatap wajah Eunhyuk dengan mulut penuh.

“Maaf.” ucap Wookie tiba-tiba. Eunhyuk, yang sibuk dengan beberapa berkas di tangannya langsung menatap Wookie, sambil mengerutkan keningnya. “Luka di kepalamu.” Wookie sedikit mengeryit melihat perban yang masih melingkar di kepala Eunhyuk.
“Kenapa minta maaf? Bukan kau yang melukaiku.”
“Tapi, Kyuhyun itu sepupuku. Aku akan mewakilinya meminta maaf padamu.”
“Kau lupa? Kyuhyun juga sahabatku?”
“Kau marah padanya?”
“Tidak juga.”
“Maksudmu?”
“Aku tahu betul alasan Kyuhyun berbuat seperti itu.” ucap Eunhyuk dalam hati. Eunhyuk menatap Wookie, sambil tersenyum simpul. “Lupakan masalah lukaku ini. Toh aku baik-baik saja bukan?”
“Kau terlalu baik pada Kyuhyun.”
“Hahaha... jadi aku harus menghajarnya begitu?”
“Bukan begitu.” Wookie mengerucutkan bibirnya. “Benar kata Teukie unnie, sepertinya ada yang tidak beres dengan kalian.” Wookie memincingkan matanya.
“Terlalu berlebihan.” uap Eunhyuk sambil mengusap rambut Wookie lembut.
=================

Seminggu Kemudian...

Chulie menyeruput jus alpukat di depannya.
“Jadi, bagaimana?” tanya Eunhyuk.
“Kau benar-benar tidak sabaran ya?”
“Ini sudah satu minggu Chulie cantik. Apa salah jika aku meminta bayaranku?”
Chulie memutar bola matanya. “Tidak ada yang salah, hanya saja... aku sedang berusaha membujuk Wookie. Aish! Kau tahu sendiri Wookie seperti apa?”
“Lambat.” Eunhyuk menyandarkan tubuhnya di punggung kursi.
“Hey!” protes Chulie. “Kau tenang saja, aku yakin, tidak lama lagi Wookie pasti akan setuju.”
“Seberapa yakin?” tanya Eunhyuk dengan penuh semangat.
“Sebenarnya... tidak terlalu yakin.” tawa Chulie menggelegar. “Hey, aku hanya butuh sedikit peluang.”
“Peluang seperti apa?”
“Entahlah, kita lihat saja nanti.” Chulie mengangkat bahunya.
----------------------

“Unnie,” panggil Wookie, saat melihat Teukie yang sedang berada di konter minuman.
“Wookie, mana Chulie? Biasanya kau datang bersamanya bukan?”
“Aku memang datang bersamanya. Chulie sedang pergi ke toilet.” Wookie memperhatikan Teukie, yang mengambil beberapa kaleng minuman. “Ada yang datang?”
Teukie menganggukkan kepalanya, “Minnie, dan Yesung.”
“Oh...” ucap Wookie datar.

“Chulie? apa yang kau lakukan di sini?” Teukie menepuk pundak Chulie.
“Unnie, kau membuatku kaget saja.”
“Ada apa?” tanya Wookie, sambil mengedarkan pandangannya. Tiba-tiba matanya menyipit saat melihat sosok Minnie yang berdiri diam membelakangi mereka. “Kenapa dia?” tuntut Wookie.
Chulie mengarahkan dagunya ke arah pandangan Minnie. Sontan membuat Wookie dan Teukie membulatkan matanya. Saat ini mereka sama-sama melihat pemandangan yang luar biasa, seorang Yesung memapah seorang perawat cantik, sambil tersenyum lebar.
“Mwo? Apa aku tidak salah lihat?” ucap Wookie lirih.
“Ckckckck... sepertinya Minnie salah memilih namja.” Teukie menggelengkan kepalanya. “Benar-benar cari masalah.” sambung Teukie acuh.
“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Wookie dengan nada cemas.
“Mau bagaimana lagi? Harus cepat-cepat membawa pergi Minnie dari sini.” ucap Teukie.

Minnie menundukkan kepalanya, sesekali menghela napas panjang. Teukie, Wookie, dan Chulie hanya bisa saling pandang, tidak biasanya mereka melihat seorang Minnie terpuruk seperti ini.
Wookie mulai membuka suara, berusaha memberi Minnie semangat. “Minnie... kurasa apa yang kau lihat barusan, tidak seperti...”
“Aku tahu.” potong Minnie.

- Flashback, Beberapa Menit yang Lalu -

Saat Yesung keluar dari ruangan Kyuhyun, tidak sengaja dia menabrak seorang perawat.
“Maaf, kau tidak apa-apa?” tanya Yesung.
“Tidak apa-apa tuan.” ucap perawat itu dengan senyuman manisnya. “Awww...” perawat itu sedikit merintih saat mencoba untuk bangun.
“Kau kenapa?” tanya Yesung sedikit cemas, tanpa menyadari Minnie yang berada di belakangnya, mulai mengerutkan dahi “Kakimu terkilir? Maaf... aku telah membuat yeoja cantik sepertimu merintih kesakitan.”
Minnie memutar bola matanya, kata-kata Yesung terlalu berlebihan bagi pendengaran Minnie. Dan yang lebih parah, perawat itu mulai tersipu malu.
“Apa yang kau lakukan, tuan?” perawat itu tidak bisa menutupi nada keterkejutannya, saat Yesung berusaha memapahnya.
“Mengantarmu. Di mana ruanganmu? Aku tidak akan bisa tenang sampai kau mendapat perawatan.”
“Aku ini perawat, tuan.”
“Dan aku telah melukai seorang perawat cantik sepertimu.” wajah perawat itu kembali memerah, dan akhirnya pasrah menerima perlakuan dari Yesung.
Sedangkan Minnie, dia hanya membeku di tempat, napasnya naik-turun, menahan emosi.

- End Of Flashback -

Minnie menghela napas pelan, sesaat, setelah menceritakan kejadian yang dialaminya.
Teukie dan Chulie, berusaha menahan tawanya.
“Jadi... apa yang akan kau lakukan?”
“Harus bagaimana lagi? Dari awal aku tahu kalau Yesung oppa memang tukang gombal.” Minnie mengembungkan pipinya.
“Mau putus dengannya?” tawar Teukie dengan nada datar.
“Unnie? Apa yang kau katakan? Aku mencintainya.” ucap Minnie tegas.
“Aku tahu.” Teukie tersenyum lembut.
“Kau mengerjaiku?” Minnie mengerucutkan bibirnya.
“Hanya ingin tahu perasaanmu.” ralat Teukie.
“Sepertinya, mulai sekarang, kau harus mengawasinya setiap saat.” Chulie tersenyum jahil.
“Ide bagus.” Minnie tersenyum manis.
“Hey! Wookie, kau tidak takut Eunhyuk selingkuh?” Chulie sedikit menggoda Wookie.
“A... apa maksudmu?” Wookie mengerjapkan matanya
------------------

Ckelekkk...
Eunhyuk mematikan kompor, detik itu juga Wookie tersadar dari lamunannya.
“Hey, apa yang kau pikirkan?” tanya Eunhyuk lembut.
“Tidak.”
Eunhyuk memeluk tubuh Wookie, “Kenapa? Merasa tidak enak badan?”
Wookie menggelengkan kepalanya pelan. “Hanya... sedikit memikirkan masa depan.” ucapnya lirih.
“Ada apa dengan masa depanmu?”
Wookie tersenyum, menyentuh kedua pipi Eunhyuk lembut. “Aku baik-baik saja.”
“Pastikan ada aku dalam masa depanmu.”
“Tentu saja.”
“Mau menikah denganku?” Wookie terdiam, mengigit bibir bawahnya, “Sudahlah, aku tidak akan memaksamu.” Eunhyuk mengecup pucuk kepala Wookie.
Saat Eunhyuk beranjak pergi dari dapur, Wookie menarik lengan baju Eunhyuk, “... Kyu … rumah sakit.” ucap Wookie sangat lirih.
“Eh? Aku tidak mendengar dengan jelas.” Eunhyuk kembali mendekati Wookie.
“Tunggu...” Wookie menghela napas pelan. “Sampai Kyu keluar dari rumah sakit.”
Eunyuk membelalakkan matanya. “Maksudmu?”
Wookie menganggukkan kepalanya pelan.
==============

*Eunhyuk POV *

Satu Minggu Sebelum Pernikahan...

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo
Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby


“Yoboseyo.”
“Hya! Eunhyuk, cepat kau datang ke tempat kemarin!” kudengar suara Teukie noona yang melengking tinggi.
“Noona, aku sedang sibuk.”
“Aku tidak mau tahu.”
“Seminggu lagi hari pernikahanku, aku harus menyelesaikan semua pekerjaanku.”
“Tidak ada alasan. Kubilang cepat kemari!”
“Tapi noona...”
“Datang! Atau pernikahanmu batal!”
Tut... Tut... Tut...
Aku mendesah pelan, kuacak rambutku sendiri, sedikit frustasi dengan semua tekanan(?) dari noonaku yang satu ini. Dengan langkah gontai aku berjalan meninggalkan kantorku.

Aku berdiri tepat di depan pintu sebuah butik. Sedikit ragu, apa aku benar-benar harus masuk? Bukankah baru kemarin aku kemari dengan Teukie noona? Kenapa sekarang aku harus berada disini lagi?
“Kenapa wajahmu cemberut?” tukas Teukie noona, sambil membuka pintu.
“Noona, sebenarnya kenapa menyuruhku kemari?” kupincingkan mataku, kurasa ada yang tidak beres di sini.
“Kau akan berterima kasih padaku.” kulihat Teukie noona tersenyum jahil. “Ayo cepat!”
“Kemana?”
“Pemakaman.” Teukie noona menaikkan nada suaranya. “Babo! Tentu saja kedalam.”
Kuputar bola mataku, “Noona, kenapa semakin hari, kau semakin kejam padaku?”
bisa kulihat Teukie noona mengerutkan dahinya. “Kenapa ya? ah... mungkin karena tidak lama lagi, kau akan mendominasi Wookie.” ucapnya dengan acuh.
“Noona...”
“Sudah cepat!” Teukie noona menyeretku masuk dengan paksa.

Aku tercenganng, melihat apa yang saat ini ada dihadapanku. Bisa dibilang, aku tidak mampu untuk berkedip, takut keindahan di depanku ini akan hilang, saat aku berusaha mengerjapkan mata.
Teukie noona benar, aku pasti akan berterima kasih padanya. Aku tahu Wookie itu cantik, tapi... ini jauh dari perkiraanku, dia... jauh-jauh-jauh lebih cantik saat mengenakan gaun pengantin.
“Bagaimana?” tanya Teukie noona di sampingku.
“Boleh aku memeluknya?”
“Tentu saja...”
Dengan cepat aku langsung melangkahkan kaki menuju tempat Wookie.
“Tidak boleh!” teriak Teukie noona, yang sukses membuatku terlonjak.
Kulirik noona sekilas, “Aku mau memeluknya.” kataku tegas. Dan kembali berjalan kearahnya, tanpa mengalihkan pandanganku dari wajah Wookie sedikitpun.

Brukkk...
Entah apa yang harus ku kutuk. Nasib sialku yang tersungkur tepat di depan Wookie? Kursi pendek sialan yang membuatku dengan sukses mempermalukan diri di depan Wookie? Ataukan keinginanku yang terlalu besar untuk memeluknya?
“Eunhyuk.” kulihat wajah cemas Wookie. “Bagaimana keadaanmu? Mana yang sakit? Bisa berdiri?”
Eh? haruskah aku bersyukur karena mendapat musibah ini? Kenapa aku merasa senang saat mendapat perhatiannya seperti ini? Dan yang terpenting, baru kali ini seorang Wookie memelukku lebih dulu. Kekeke~
“Eunhyuk...” ada nada menuntut dari suaranya.
“Tenang saja Chagi, aku baik-baik saja.”
“Kenapa kau bisa jatuh seperti itu?” Wookie memukul lenganku pelan.
“Aku terhipnotis dengan kecantikanmu.” kulihat wajah Wookie mulai memerah, terlihat begitu imut, tanpa sadar aku mulai mendekatkan wajahku padanya, aku ingin menciumnya saat ini juga.
“Ehem.” Teukie noona berdehem cukup keras. “Jangan berbuat mesum di sini!” Teukie noona menarik lengan Wookie, mengajaknya memasuki ruang ganti pakaian.
Aku hanya bisa menghela napas pelan.
===============

* Author POV *

Hari Pernikahan...

“Kenapa kau terlambat?” tanya Teukie, pada Chulie yang baru datang.
“Hankyung oppa, dia lupa menaruh kunci mobil.” Chulie mengangkat bahunya.
“Mana Minnie? Bukankah kalian harusnya berangkat bersama?” tanya Wookie, sedikit mengerutkan dahinya.
“Ah... dia sedang bersama Yesung. Aish... kau seperti tidak tahu anak itu saja. Minnie pasti menempel pada Yesung, terutama diacara seperti ini.”
“Sudah kubilang, Minnie salah memilih namja.” Teukie memutar bola matanya.
Ketiganya tertawa lepas, mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu, saat Yesung menggoda seorang perawat di rumah sakit, tempat Kyuhyun dirawat.
“Kau sudah siap?” tanya Chulie dengan penuh antusias.
Wookie berusaha menarik napasnya. “Aku sedikit gugup.”
“Kau bahagia?” tanya Teukie lembut.
“Sangat.” wajah Wookie mulai memerah.
“Wookie...” Chulie memeluk tubuh Wookie “Selamat atas prnikanmu.”
“Ne, gomawo...” Wookie tersenyum manis. “Ah... Unnie, ada sedikit kejutan untukmu.”
Teukie mengerutkan dahinya. “Maksudmu?”
“Ini hadian special dari Eunhyuk.”
“Mencurigakan.”
“Kau tidak mau melihat hadiannya?”
“Apa?” Teukie memincingkan matanya.
“Kurasa sekarang ada di...” Wookie sedikit berfikir. “Ah... kau cari saja Yesung.”
“Kenapa harus Yesung.”
“Dia tahu hadiahmu. Ayo cepat! Aku ungin unnie melihatnya sebelum aku berjalan menuju altar.”
“Apa?” tanya Chulie.
“Kau akan tahu nanti.” bisik Wookie.

“Yesung. Wookie bilang aku...” Teukie tidak melanjutkan kata-katanya, saat melihat apa yang ada di hadapannya. “Yunho? Kenapa kau ada di sini?”
“Tentu saja menghadiri pernikahan Eunhyuk.” Yunho tersenyum lembut. “Kau tidak ingin memelukku?”
dengan cepat Teukie memeluk Yunho.
“Tunggu dulu.” Teukie menoleh pada Yesung. “Kau? Tahu masalah ini? Dan tidak memberi tahuku?”
“Surprise”
Pletakkk...
“Itu balasan karenakau bersekongkol dengan Eunhyuk.”
-------------------

* Wookie POV *

Aku semakin merasa gugup saat berjalan menuju altar, segala perasaan bercampur menjadi satu. Meski aku yakin kebahagiaan adalah perasaan dominanku saat ini.
Melihat wjah Eunhyuk yang dengan senyum lembutnya berdiri di depan latar, membuatku merasa yakin. inilah jalan hidup yang memang telah kupilih. Bersama dengan orang yang kucintai, menyongsong sebuah masa depan.
----------------

Aku masih berdiri terpaku di depan pintu kamar. Gugup? Tentu saja. Ini malam pengantinku bukan? Siapa yang tidak akan gugup menghadapi saat-saat seperti ini?
“Kenapa masih di depan pintu?” pertanyaan Eunhyuk membuyarkan lamunanku. Kulihat Eunhyuk sudah berganti pakaian.
Aku semakin berdebar-debar saat melihatnya berjalan ke arahku, ya Tuhan... apa yang harus kulakukan?
“Kau berkeringat.” tangan Eunhyuk menelusuri wajahku. “Tenang saja, aku akan melakukannya denagn sangat lembut.”
Tenang katanya? Bagaimana aku bisa tenang dalam keadaan seperti ini?
“Percayalah padaku.”

Dengan cepat Eunhyuk mencium bibirku, lembut, sangat lembut, yang membuatku menikmati setiap kecupannya. Perlahankurasakan tangannya mengelus lembut punggungku, yang jujur saja membuat perutku sedikit mulas(?) rasanya... tubuhku seperti terlempat dari lantai 20 dengan kecepatan tinggi. Tapi, aku benar-benar menyukai setiap sentuhannya. Ya Tuhan... kenapa aku bisa jadi mesum seperti ini?
Aku tidak berani bernapas, saat kurasakan tangan Eunhyuk berusaha membuka resleting gaunku. Jujur saja, aku benar-benar merasa gugup, mungkin mendekati takut(?) bagaimana ini? Aku hanya bisa pasrah, dan semakin ku eratkan pelukanku di lehernya.
Bisa kurasakan resleting agunku terbuka separuh, aku juga bisa merasan perutku yang semakin mulas. Tidak, ini berbeda, rasanya... aku ingin pipis. Dengan semua kekuatanyang ku punya, kudorong tubuh Eunyuk.

“Kenapa?” Eunhyuk terlihat sangat terkejut.
“Aku... ingin pipis.”
“Nanti saja.” Eunhyuk kembali mencium bibirku.
Kembali kudorong tubuhnya. “Tidak bisa di tahan.” kataku sedikit memelas.
“Aish! Kau mengganggu kesenangan kita.”
“Sebenatr saja, aku benar-benar tidak bisa menahannya.”
“Iya, Chagi... aku akan menunggumu.”
kusunggingkan sebuah senyuman manis padanya, dan dengan cepat beranjak menuju kamar mandi.

* Eunhyuk POV *

Kuhela napas pelan, saat melihat Wookie menutup kamar mandi. Kenapa hari ini aku sedikit lebih bersemangat? Rasanya aku tidak ingin melepaskannya walau hanya sedetik. Aku ternyum sendiri, akhirnya... Wookie jadi milikku seutuhnya.

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo
Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby


Kuedarkan pandangan, mencari ponselku, yang lupa kutaruh dimana. Butuh waktu cukup lama, sampai akhirnya aku menemukan letak ponselku, ternyata ada di saku jasku.
“Yoboseyo.”
“Eunhyuk, kau... belum melakukannya bukan?”
“Hya! Yesung! Menelepon hanya untuk menanyakan hal tidak penting seperti ini?” gerutuku.
“Hehehe, tidak hanya ingin tahu saja. Bagaimana hasilnya.”
“Apa maksudmu?”
“Kau merasa perubahan dalam tubuhmu?”
“Sedikit.”
“Kurasa mulai bekerja.”
“Hya! Yesung, sebenarnya apa maksudmu.”
“Aku.” ku dengar Yesung mulai tertawa lepas. “Hanya sedikit mencampurkan obat kuat dalam minumanmu.”
“Mwo?” aku membelalakkan mata, mendengar kata-katanya.
“Kami menunggu hasilnya, cepat beri kami keponakan yang lucu-lucu. Selamat bekerja.”
Tut... Tut... Tut...
Apa-apaan ini? Aku memang sedikit bersemangat, tapi... tidak perlu campur tangan mereka, aku juga bisa bekerja sendiri. Kulempat ponselku ke sofa dengan perasaan yang sedikit jengkel.

Ckelekkk...
Kulihat Wookie keluar dari kamar mandi, dia menundukkan kepalanya. Dan itu membuatku semakin ingin menyentuhnya. Apa ini pengaruh dari obat yang diberikan Yesung? Hey, aku tidak ingin menyakiti Wookie.
“Eunhyuk...” ucapnya lirih.
Ku sentuh dagunya, kulihat setetes air mata di sudut matanya. Tanpa pikir panjang ku cium bibir mungilnya. Kenapa dia menangis? Apa aku terlalu kasar? Apa aku menyakitinya? Bisa kurasakan dia sedikit memberontak.
“Eunhyuk...” ucapnya sambil mendorong tubuhku.
“Kenapa?”
Wookie hanya menggelengkan kepalanya.
“Aku... benar-benar tidak tahu, aku...”
Kupapah tubuhnya untuk duduk di tepi tempat tidur. “Apa? Bicaralah.”
“Maaf.” Wookie menutup wajahnya. “Aku... tidak tahu... harusnya tidak seperti ini.” ucapnya sambil terisak.
Ada apa ini? Kenapa dia menagis? Aku tidak pernah tahu apa yang harus dilakukan jika pengantin wanita menangis saat malam pertamanya. Bagaimana ini? Apa mungkin dia menyesal? Apa aku akan menjadi duda hanya dalam satu hari pernikahanku? Hya! Eunhyuk. Apa yang kau pikirkan? Buang jauh-jauh pikiran konyol itu.
“Chagi... kita bicarakan ini baik-baik.” ucapku lembut, berusaha menenangkannya, padahal tubuhku sendiri sudah tidak bisa di tenangkan.
“Eunhyuk, aku... datang bulan.”
Rasanya saat ini ada petir yang menyambar tepat di depan wajahku. Pikiranku kosong, tidak tahu harus mengatakan apa.
“Aku... harusnya tidak sekarang, tapi, mungkin karena akhir-akhir ini aku terlalu sibuk, makannya datang lebih cepat.” kurasakan tangan Wookie mencengkeram erat tanganku. “Maaf.”

* Author POV *

“Eunhyuk...” ucap Wookie lirih.
Sejurus kemudian, Eunhyuk berdiri tanpa ekspresi, berjalan ke arah kamar mandi.
“Aku tidak bisa berada disini.” ucap Eunyuk dalam hati.
“Eunhyuk...” kali ini Wookie menaikkan volume suaranya.
Brakkk...
Eunhyuk mengunci pintu kamar mandi. Merutuki nasibnya, padahal dalam hati, Eunyuk ingin merengkuh tubuh Wookie, sekedar untuk menenangkan yeoja yang kini telah menjadi istrinya.
“Eunhyuk, kau marah padaku? Aku benar-benar tidak sengaja.” Wookie terlihat mulai panik, terus mengetuk pintu kamar mandi.
“Hyaaaaaaaa... Yesung kubunuh kau!” teriak Eunhyuk dengan nada frustasi.

~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~

Wkakaka....
Yang baru lht judulnya, langsung berotak mesum kusarankan segeralah bertaubat *ini pesan dari Siwon lho* kekeke~
Klo aku pribadi mah... lebih demen ngerjain kunyuk, si monyet mesum(?) *ngakak gulung tikar(?)* Ini gak melenceng dari konsepnya kan? Wedding Night kan? Jangan salah, apapun bisa terjadi *senyum paling licik*
Oya, yg penasaran knp tiba2 Wookie mau nikah ma Eunhyuk, dah tahu jawabannya kan?
Bentar lagi puasa yo... well, Reni mau ucapin selamat menjalankan ibadah puasa, bagi yang menjalankan.
Buang jauh-jauh pikiran mesum *nada sok bijak, langsung ditimpuk massa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar