Kamis, 28 April 2011

«» Undercover ® Part 3 «»



Sungmin mengigit bibir bawahnya, saat menyadari ada seseorang yang mulai mendekatinya dari belakang.
Dengan sigap Sungmin menoleh, dan mengarahkan pistol pada orang tersebut. Tapi... detik itu juga Sungmin membelalakkan matanya lebar. Karena saat ini, Kyuhyun berdiri di hadapannya, keduanya saling menodongkan pistol satu sama lain.
Mata Kyuhyun membulat, “Mi... Minnie?” bisik Kyuhyun dengan terbata.
Sungmin menelan ludahnya. Disaat bersamaan keduanya menurunkan pistol. Keduanya diam, membeku, saling menatap lekat-lekat, satu sama lain.

- Flashback, 3 jam yang lalu -

Bagaimana kau tahu aku yang mengambil kalung Kibum?”
Siwon mengangkat bahu. “Saat tahu kalung Kibum lenyap, aku langsung pergi kemari. Saat itu, tidak ada tanda-tanda orang yang mencurigakan pernah datang kemari. Aku mulai sadar, kaulah orang pertama yang menemukan Kibum. Kemudian aku ingat, malam sebelum kematian Kibum, dia meneleponku. Dengan gugup, dia mengatakan adik Eeteuk ada disini. Jika dugaanku tidak meleset, kaulah adik Eeteuk. Kau punya motivasi tersendiri untuk mengambil kalung itu. Hanya saja aku heran... kenapa kau membutuhkan waktu begitu lama, untuk pergi kemari.”
Sungmin mengerucutkan bibir, menatap Siwon tajam.
Kau tidak ingin tahu apa isi loker itu?” Siwon kembali bertanya, “itu adalah hasil kerja keras Kibum selama ini. Bukti yang berusaha ia kumpulkan, yang dapat mengungkapkan siapa dalang di balik kematian Eeteuk.”
Sungmin tersentak, “kau...”
“Aku tahu semuanya. Karena setelah kematian Eeteuk, Kibum di lindungi oleh sebuah agen rahasia. Kau pasti tidak asing dengan nama Kangin?”
Pak tua itu?” Sungmin membelalakkan matanya.
Benar, pak tua itulah yang memberiku tanggung jawab untuk melindungi Kibum. Tapi... pada akhirnya... aku gagal untuk melindunginya.” ada kegetiran dalam nada suaranya.
Sungmin mencoba mengatur napasnya, berusaha mencerna setiap kata-kata siwon.
Apa kau tidak tahu kalau Kibum dulu kekasih Eeteuk?”

Sungmin tersentak, dengan cepat siwon bisa menemukan jawaban dari pertanyaannya.
Tentu saja. Eeteuk selalu merahasian identitasmu, dan sebaliknya dia pasti juga merahasiakan identitas Kibum.”
“Aku hanya tahu Kibum... satu-satunya saksi. Nama Kibum sendiri ku temukan setelah mengakses data...” Sungmin seolah tersadar, menatap Siwon dengan tajam. “Kau...”
Aku tahu statusmu. Lee Sungmin, seorang agen rahasia, dibawah pimpinan Inspektur Kangin. Aku tahu itu, karena sejak awal aku tahu, adik Eeteuk mempunyai pekerjaan yang sama dengannya. Hanya saja... aku tidak pernah mengira kaulah orang itu.” Siwon berjalan melewati Sungmin, membuka loker milik Kibum, mulai mengeluarkan semua isinya. “Kau harus berterima kasih pada Kibum, inilah kasus yang selama dua tahun kalian tangani. Kibum... berusaha menyelesaikan pekerjaan yang ditinggalkan Eeteuk.”
Sungmin mengigit bibir bawahnya, berusaha menahan semua emosi yang bercampur aduk menjadi satu.

Untuk beberapa saat keduanya bergulat dengan semua barang bukti yang di kumpulkan Kibum.
“Aish... kenapa susah sekali?” keluh Sungmin, saat mendapati sebuah kotak yang tidak bisa dibuka.
Siwon mengambil kotak di tangan Sungmin, meletakkannya di lantai, detik berikutnya Siwon mengeluarkan pistolnya.
Dorrrr...
Terdengar sebuah tembakan yang memekakan telinga.
Dengan begini jadi lebih mudah.”
Sungmin mengerutkan dahi, menatap Siwon tajam, sebagai ungkapan ketidak setujuannya.
Ini... diary Kibum.” detik itu juga Sungmin langsung merebut kotak di tangan Siwon.
Sungmin meringis, saat mendapati sebuah agenda, dengan tulisan tangan Eeteuk, untuk beberapa detik dia membolak-balik setiap kertas di agenda itu. Tiba-tiba matanya tertuju pada satu kalimat.
'Jadi karena itu semuanya rencana kami selalu gagal? Ada mata-mata di sini, ada penghianat, tapi siapa?'
Sungmin menutup agenda itu dengan geram. Sejurus kemudian dia menoleh pada Siwon, yang sejak awal selalu memperhatikan setiap gerak-gerik Sungmin.
Apa yang kau pikirkan?” tuntut Siwon.
“Seperti apa yang kau pikirkan.”
Jangan berindak gegabah.”
“Ini pekerjaanku!”
Dan ini tanggung jawabku!” Siwon mencengkeram lengan Sungmin dengan kuat.
Kau akan menghentikanku? Inspektur Siwon?” keduanya saling menatap dengan tajam.

Beberapa saat kemudian, terlihat Sungmin berjalan keluar dari gedung, dengan sebuah buku di tangannya.
Drrrtttt...Drrrtttt...Drrrtttt...
Yoboseo.” Sungmin mengangkat ponselnya.
Minnie, hari ini sepertinya aku tidak bisa pulang. Entah kemana Inspektur Siwon akhir-akhir ini. Kami semua jadi harus kerja ekstra.” keluh Kyuhyun.
Sungmin menatap gedung yang ada di belakangnya. “Tidak papa. Sampai ketemu besok pagi. Jaga diri baik-baik.”
Minnie...” ucapan Kyuhyun terhenti karena sebuah pangilan dari rekannya. “Iya...iya... Minnie aku harus pergi. Bye.”
Tut...Tut...Tut...
Kyuhyun memutuskan sambungan teleponnya.
Dengan pandangan dingin Sungmin berjalan menuju mobilnya. Dia meletakkan buku yang dibawanya di jok, dan mulai menacap gas menuju sebuah gedung.
Sungmin memencet beberapa tombol dalam ponselnya.
Yoboseo.” terdengan sebuah suara di seberang telepon.
Aku butuh bantuanmu. Hari ini, kita akan menyelesaikan semuanya.” ujar Sungmin dengan nada dingin.
--------------------------
Mobil Sungmin berhenti di pinggir sebuah sungai. Sambil menunggu seseorang, Sungmin mulai membuka buku yang tadi dia bawa. Sungmin membaca tiap lembar dari buku itu. Tanpa sadar, sebuah air mata jatuh di pelupuk matanya.
Oppa...” ucap Sungmin lirih. “Kibum... maaf...” Sungmin mendekap buku itu dengan erat.
Tok... tok... tok...
Terdengar ketukan di jendela mobil Sungmin.
Unnie...”
Sungmin menghapus air matanya, dengan cepat dia turun dari mobil. “Kau terlambat 5 menit. Kim Heechul.”
Heechul memutar bola matanya. “Aku juga butuh waktu untuk menyiapkan semua barang-barang ini.” Heechul menyerahkan sebuah pistol pada Sungmin.

Aku sudah mencoba untuk masuk ke sistem keamanannya. Dengan begini, kau bisa masuk ke gedung itu dengan mudah.” Heechul terlihat sedang sibuk dengan semua perlatan komputer yang ada di bagian belakang mobilnya.
“Kau yakin bisa?” tanya Sungmin.
Sangat yakin.” terlihat sebuah senyuman di sudut bibirnya.
Ingat apa yang ku katakan?”
“Iya-iya, aku hanya akan bekerja di belakang layar.” Heechul mendengus kesal.
Heechul!” tegur Sungmin.
Unnie... kematian Eunhyuk oppa bukan kesalahanmu.”
Kalau saja itu benar.” Sungmin tersenyum miris.
Henry oppa mengambil keputusan yang terbaik.”
Sungmin mengerutkan dahi. “Harusnya ada jalan lain.”
Eeteuk oppa, Kibum unnie...”
“Mereka kehilangan nyawa karena kelalaianku.”
Unnie... kenapa kau begitu suka menyalakan diri sendiri?” protes Heechul. Detik berikutnya Heechul mencondongkan tubuhnya ke arah Sungmin, menatapnya dengan tajam. “Unnie... kau masih memikirkan Eunhyuk oppa?”

Sungmin menelan ludahnya saat mendengar pertanyaan Heechul. “Dia... namja yang pernah mengisi relung hatiku. Tidak semudah itu melupakannya.”
Kau bahagia dengan Kyuhyun oppa?”
Kyuhyun... adalah masa depanku.”
Apa yang akan kau katakan padanya?”
Aku...” Sungmin menghela napas pelan. “Tidak tahu.” sejurus kemudian, Sungmin mengerutkan dahi. “Bisakah kau berhenti bertanya?”
Heechul mengerucutkan bibirnya. “Buku apa ini?” tanya Heechul saat matanya tertuju pada sebuah buku di jok depan.
Diary Kibum.”
Heechul menatap Sungmin sekilas.
====================

Disisi lain...

Terlihat, inspektur Siwon sedang terburu-buru menuju ruangannya.
Aku butuh beberapa petugas yang siap kerja lembur malam ini. Tidak ada waktu lagi, ini sangat mendesak.” teriaknya sebelum memasuki ruangannya.
Beberapa polisi sempat tercengang dengan kedatangannya yang tiba-tiba, juga perintahnya yang tiba-tiba.
Tidak lama kemudian, 4 orang polisi masuk ke ruangan Siwon, Kyuhyun termasuk di dalamnya.
Siwon masih sibuk dengan semua barang bukti yang ia bawa. Tidak memperhatikan siapa saja yang akan ikut dalam misi kali ini.
Kita akan bergerak malam ini?” tanya salah seorang polisi. “Kasus apa ini?” sambungnya lagi.
Ini berkaitan dengan kasus sebelumnya, kematian Kim Kibum.” ucapnya, yang masih sibuk menyalin ulang denah sebuah gedung yang akan mereka 'kunjungi'.
Berapa personil yang kita butuhkan?” tanya Kyuhyun.
Saat itu juga Siwon mendongak, menatap Kyuhyun, wajahnya menunjukkan sebuah keterkejutan.
Kau... tidak perlu ikut mengambil bagian.”
Aku?” tanya Kyuhyun bingung.
Ya... kau tidak perlu ikut dalam misi kali ini.”
Tapi kenapa?”

Siwon memutar bola matanya. “Aku butuh orang yang kompeten untuk tetap tinggal disini.”
mulut Kyuhyun mengangga lebar, tidak percaya dengan pendengarannya. “Kenapa?” tuntutnya.
Sudah ku bilang, aku butuh orang yang kompeten.”
“Tapi...”
Tidak ada tapi-tapian.”
Siwon membawa sebuah catatan, keluar dari ruangannya, diikuti 3 polisi yang lain.
Kyuhyun masih diam, membeku.
Ada yang aneh disini. Beberapa hari menghilang, kemudian muncul dengan sebuah kasus. Tapi... kenapa aku tidak boleh ikut ambil bagian? Ini pekerjaanku. Persetan dengan perintah atasan, aku tidak akan duduk berleha-leha disini.” gerutu Kyuhyun.
----------------------

Beberapa personil telah dikerahkan, dalam hitungan menit semua telah berangkat ke tempat tujuan.
Mana Kyuhyun? Suruh dia ke ruanganku sekarang!”
Ckelekkk...
“Inspektur...” seorang petugas wanita masuk ke ruangan Siwon dengan ragu-ragu. “Kyuhyun... telah ikut berangkat dengan semua...”
“Mwo?” Siwon terlonjak dari duduknya. “Bagaimana ini?” Siwon memegang keningnya, terlihat sedikit frustrasi. “Sungmin... ku harap kalian tidak bertemu dalam keadaan yang tidak tepat.”
================

Kau sudah siap?” tanya Heechul sambil menyerahkan sebuah earphone, sebagai sarana komunikasi.
Tentu saja.” Sungmin memasang earphone di telinganya. “Ini adalah hari yang selalu ku tunggu-tunggu.” Sungmin mengecek pistol di tangannya.
Heechul masuk ke dalam mobil, mengambil sebuah earphone, dan memasang di telinganya. “Kau bisa mendengarku?”
“Sangat jelas.”
Sungmin mulai beranjak pergi. Namun tiba-tiba Heechul menahan tangan Sungmin. “Unnie... hati-hati.”
Sungmin tersenyum sekilas.
Heechul kembali masuk dalam mobil, mengutak-atik komputer yang ada di dalamnya.
Unnie... kau bisa masuk dari gudang sebelah barat.”
“Oke. Pastikan semua sistem keamanan telah lumpuh. Agar aku bisa bergerak dengan lebih leluasa.”
Semuanya aman. Aku mengendalikan semuanya disini. Kau tenang saja, aku telah merubah akses mereka. Tidak ada yang akan curiga sistem mereka telah bobol.”

Heechul melirik diary Kibum, dengan ragu-ragu dia mulai membukanya dengan acak.
«»«»«»«»«»«»«»«»

* Kim Kibum POV *

Harus ku akui, dia memang telah sukses menarik perhatianku. Tiap gerak-geriknya, senyumannya, tatapan matanya.
Perasaan apa ini? Aku begitu berdebar-debar setiap bertemu dengannya. Keberadaannya bagaikan angin segar, lebih dari itu, dia... namja yang menghangatkan hatiku.
Tuhan... aku ingin lebih dekat dengannya. Aku ingin mengenalnya lebih jauh. Aku ingin menjadi bagian dalam kehidupannya.
¤¤¤¤

Sebuah kenyataan telah membuka mataku. Eeteuk oppa, namja yang selama ini ku kagumi ternyata... seorang yang sangat hebat. Aku semakin mengaguminya. Semakin ingin mengenalnya lebih jauh. Tapi... karena pekerjaannya ini, dia akan selalu menutup semua hal yang yang berhubungan dengan jati dirinya. Aku cukup senang saat dia dengan gamblang mengatakan memiliki keluarga kecil. Seorang adik laki-laki dan dua adik perempuan. Dua diantaranya memiliki pekerjaan yang sama dengannya.
Belum waktunya kau mengenal mereka. Masih sangat berbahaya.” itulah kata-kata yang dia ucapkan.
Aku tahu, pekerjaannya ini tidaklah mudah, aku tahu banyak tekanan yang dia alami. Aku tahu betul itu, karena dia sempat menceritakan sebuah kisah yang memilukan. Adik perempuannya kehilangan orang yang sangat di cintai, dalam sebuah ledakan besar.
Apakah aku bisa, sedikit saja menjadi penompang dalam kehidupannya?
¤¤¤¤

Ini pertama kalinya aku melihat Eeteuk oppa terpuruk seperti itu. Adik laki-lakinya... rasanya dadaku ikut sesak memikirkannya. Ini adalah masa-masa yang paling sulit baginya. Apa yang bisa ku lakukan? Aku benar-benar sakit hati melihatnya seperti itu. Seolah seluruh kegembiraanku ikut terseret, menghilang, hingga akhirnya aku hanya bisa merengkuh segala kesedihannya, mencoba memberikan sedikit kekuatanku yang masih tersisa.
¤¤¤¤

Aku terbangun dengan keringat bercucuran. Mimpi itu lagi... mimpi buruk yang selamanya tidak pernah ku akui bahwa itu benar-benar nyata. Eeteuk oppa... dadaku sakit menyebut namanya. Bayangan kelam itu muncul lagi. Sudah berapa banyak air mata yang ku tumpahkan? Sudah berapa banyak waktu yang telah ku habiskan untuk bersembunyi seperti ini?
Sekelebat bayangan kelam itu muncul lagi. Aku terduduk di balik semak-semak, melihat semua proses... namja yang benar-benar ku cintai... menerima perlakuan seperti itu. Di bunuh di depan mata kepalaku sendiri. Aku...
Aku tidak akan berdiam diri seperti ini terus. Aku ingin menyelesaikan tugasnya. Mengambil alih semua kasus yang selama ini dia tanggung. Benar. Tidak ada yang mengenaliku, kecuali beberapa 'orang dalam'. Aku adalah wajah baru bagi mereka semua. Inilah keputusanku.
¤¤¤¤

Selama di Seoul, aku selalu menerima perhatian yang jujur saja selalu kubutuhkan. Siwon namanya, dia yang bertugas menjaga dan melindungiku. Oppa... apakah aku menghianatimu? Oppa... bolehkah aku membuka sebuah lembaran baru, dan mulai menutup lembaran ini? Aku masih akan selalu menyimpan kenangan kita di hatiku yang paling dalam. Eeteuk oppa... kaulah yang menjadi alasanku untuk selalu hidup, memberiku semangat untuk mencapai titik ini. Eeteuk oppa... saranghae.
«»«»«»«»«»«»«»«»

Heechul menutup diary itu, matanya mulai sembab.
Eeteuk oppa... apa saat ini kau sudah bertemu dengan Kibum unnie? Aku tahu kau pasti sangat mencemaskan kami. Beristirahatlah dengan tenang, kau tidak perlu mencemaskan kami, saat ini unnie sudah menemukan orang yang special.”
Apa yang kau katakan?”
“Unnie... maaf, aku membaca diary Kibum unnie.”
Sudah selesai? Sekarang bisakah kau membuka pintu yang ada di ujung sebelah barat? Ada kodenya.”
Ah... maaf.” Heechul mulai bekerja dengan komputernya. Tidak membutuhkan waktu lama. “Sudah. Unnie... berhati-hatilah, pengawasan disana cukup ketat. Aku hanya bisa mengalihkan perhatian mereka.”
Kau tenang saja.”

Sungmin mengendap-endap saat memasuki sebuah gudang bawah tanah, yang di atasnya berdiri sebuah gedung megah pencakar langit.
Beberapa orang terlihat sibuk hilir mudik, mengangkat barang keluar masuk.
Sungmin mengigit bibir bawahnya, saat menyadari ada seseorang yang mulai mendekatinya dari belakang.
Dengan sigap Sungmin menoleh, dan mengarahkan pistol pada orang tersebut. Tapi... detik itu juga Sungmin membelalakkan matanya lebar. Karena saat ini, Kyuhyun berdiri di hadapannya, keduanya saling menodongkan pistol satu sama lain.

- End Of Flashback -

Bagaimana kau bisa berada disini? Apa yang sedang kau lakukan?”
“Kyu... ini...” Sungmin mulai berjalan mendekati Kyuhyun.
Tetap berdiri di tempatmu.” Suara Kyuhyun terdengar sangat tajam, begitu menusuk.
Aku...”
“Ku bilang jangan mendekat!”
“Kyu...” protes Sungmin.
Detik itu juga, Kyuhyun kembali mengarahkan pistol pada Sungmin. Tatapannya tajam, seolah mengincar musuh yang selama ini dia incar.
Sungmin menatap Kyuhyun dengan tajam, berusaha mendekati Kyuhyun sambil mengertakkan giginya.
Mata Kyuhyun melebar. Detik itu juga dia melepaskan tembakannya.
Dorrrr...
Terdengar suara tembakan yang cukup keras.
Saat itu juga Heechul terlonjak. “Unnie... apa yang terjadi? Unnie... unnie...” teriak Heechul dengan panik.

**** TBC ****

Ah... mianhe... selama ini Undercover ku anak tirikan (_ _') sengaja :P *langsung di gorok Cha*
Well, tinggal satu part lagi, Undercover End *tertawa lega* ehm... ku kasih bocoran dah, bakal ada cast yang tewas wkakaka... #Plakkk...
Enaknya sapa yo? =.=a *senyum paling licik*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar