Minggu, 06 Maret 2011

«» Journey To Happiness ® Part 10 «»


Satu menit, tidak... 30 detik, ah... itu terlalu lama, 5 detik? Iya... benar, cukup 5 detik. Diamlah kau selama 5 detik!”
Chulie mengerutkan dahinya. “Sebenarnya ada apa? Kau sakit?”
Tidak ada jawaban dari Kyuhyun, namun, perlahan dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Chulie.
Kerutan di dahi Chulie semakin bertambah, secara refleks Chulie menjauhkan wajahnya.

Hya... bisa tidak kau jangan bergerak! Hanya 5 detik.” ada sebuah getaran dalam nada suaranya. Tanpa sadar dia semakin mencengkeram bahu Chulie dengan kuat.
Kyu... sakit.”
Kyuhyun tidak mengidahkan keluhan Chulie, dia tetap fokus menatap bibir Chulie. Perlahan keringat dingin mulai muncul di sekujur tubuhnya, tanpa menghiraukan semua keadaan itu, Kyuhyun kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Chulie.

Huatchimmm...
Chulie bersin tepat di wajah Kyuhyun. Mereka pun saling membebaskan diri.
Uhuk... Uhuk... Uhuk... Huatchimmm... sekarang giliran Kyuhyun yang bersin.
Bau apa ini? Kenapa begitu menyengat?”
Huatchimmm... “Aku kan sedang memasak.” Chulie langsung mematikan kompornya, kemudian mengambil tisue yang ada di atas meja, untuk menyeka ingusnya. “Aku baru saja menambahkan beberapa bumbu, harusnya... itu tadi terus diaduk. Tapi, tiba-tiba kau datang dengan sikap aneh.” jelas Chulie, sambil terus memencet hidungnya.
Cih...” Kyuhyun mendengus kesal. Perlahan dia melirik tempat Teuki tadi berdiri.
Kyuhyun memutar bola matanya, saat melihat Teuki sudah tidak ada di tempatnya lagi.
Kau... cepat selesaikan semua ini!” perintah Kyuhyun, kemudain beranjak pergi.
Aish... dasar...” gerutu Chulie.

Kyuhyun menghampiri Teuki, yang sedang asik makan keripik kentang di depan televisi.
Apa?” bentak Kyuhyun.
Memanganya aku bicara apa?” ucap Teuki dengan senyum liciknya.
Kau...” Kyuhyun merebut keripik kentang yang ada di tangan Teuki.
Teuki menatap Kyuhyun, sambil menahan tawanya. Detik berikutnya dia merangkul pundak Kyuhyun. Kemudian, berbisik tepat di telinga Kyuhyun. “Kuangap itu tadi sebagai pemanasan, ehm... tidak masuk hitungan. So, berjuanglah mulai besok sampai tiga hari kedepan.”
Kyuhyun mengerutkan dahi, menatap Teuki dengan tajam.
Teuki hanya menaikkan alisnya, dan tersenyum manis.
=================

Hari Pertama.....

Kyuhyun berjalan dari kamar mandi, dengan bertelanjang dada. Sesaat matanya tertuju pada sosok Chulie, yang sedang membersihkan lantai. Sebuah pikiran terlintas di otaknya, perlahan dia mulai mendekati Chulie.
Ah....” teriak Kyuhyun.
Chulie langsung menoleh. Teuki yang berada di dapur, langsung berlari menuju sumber suara.
Ada apa?” tanya Teuki binggung, saat melihat Kyuhyun meringis, sambil memegang perutnya.
Unnie... aku...” Chulie, berusaha menyentuh tangan Kyuhyun, namun segera ditepis oleh Kyuhyun.
Aish... gara-gara siapa ini?” tukas Kyuhyun.
Mwo? Aish... siapa suruh tiba-tiba ada di belakangku? Jadi, jangan salahkan aku, kalau perutmu terkena ujung alat pel.” Chulie melotot pada Kyuhyun, “Hah... kenapa kau tidak pakai baju? Mau pamer body? Sayangnya aku sama sekali tidak tertarik!” dengan geram, Chulie beranjak menuju dapur.
Teuki menatap Kyuhyun, sambil tersenyum penuh arti.
================

Hari Kedua....

Kau mau apa?” Chulie terlihat sedikit panik.
Kelihatannya?” Kyuhyun tersenyum evil.
Chulie mengerjapkan mata, secara refleks, tubuhnya mulai mundur perlahan. “Kau jangan macam-macam!”
Kyuhyun tetap tersenyum, dan menatap Chulie dengan tajam.
Bukkk...
Tubuh Chulie membentur dinding. “Hya... Sebenarnya kau mau apa? Kenapa akhir-akhir ini sikapmu aneh?” Chulie, menahan tubuh Kyuhyun dengan kedua tangannya.
Dengan santai, Kyuhyun menyingkirkan tangan Chulie, sambil terus tersenyum. Detik berikutnya, tangan Kiri Kyuhyun telah melingkar di pinggang Chulie, sedangkan tangan kanannya menyentuh dinding, tepat di atas bahu Chulie.
Hya... Kyu...”
Apa?” suara Kyuhyun terdengar sangat lembut.
Chulie membelalakan mata, saat menyadari wajah Kyuhyun mulai mendekat.

Cho Kyuhyun... Chulie... apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Teuki dengan wajah polosnya.
Kyuhyun, dan Chulie langsung menoleh pada Teuki.
Unnie... ini...” Chulie, melirik Kyuhyun sekilas. Tanpa pikir panjang, Chulie langsung membenturkan kepalanya tepat di rahang Kyuhyun.
Ah...” teriak Kyuhyun.
Dengan cepat Chulie membebaskan diri, dan berlari menuju kamar mandi.
Brakkk....
Dasar... Kyuhyun tidak waras.” Chulie mengacak-acak rambutnya sendiri. “Kenapa dia? Jangan-jangan dia kena rabies?” Chulie begidik, dan langsung membasuh mukanya di wastafel.

Disisi lain, Kyuhyun menatap Teuki dengan tajam.
Kau pasti sengaja!”
Eh? Apa maksudmu?”
Jangan pura-pura bodoh! Itu tadi... tinggal sedikit lagi. Kau pasti sengaja!”
Teuki memutar bola matanya, kemudian mengangkat bahunya. “Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.” ucapnya datar, dan berlalu meninggalkan Kyuhyun, yang masih memegang rahangnya dengan wajah kesal.
=================

Hari Ketiga....

Aish... ini sudah hari ketiga? Kenapa cepat sekali? Cho Kyuhyun, apa susahnya mencium seorang Chulie? Tapi... kenapa memang begitu susah? Huaaaa...” Kyuhyun menjatuhkan diri di tempat tidurnya, sambil mengacak acak rambutnya dengan frustrasi.
Saat itu, Teuki mengintip dari balik pintu, sambil tersenyum penuh kemenangan.
Kyuhyun, tidak akan kubiarkan kau menang.” teriak Teuki dalam hati.

Kyuhyun berjalan menuju dapur. Saat itu, terlihat Chulie sedang mencuci alat dapur.
Mau apa kau?” tukas Chulie tajam.
Mau... membantumu.” Kyuhyun tersenyum.
Tidak perlu membantuku, kau pergi saja!”
Aku kan berniat baik.”
Tapi, aku benar-benar tidak butuh bantuanmu.”
Kau ini kenapa selalu menentangku?” bentak Kyuhyun.
Chulie hanya diam, tidak menghiraukan Kyuhyun.
Dengan geram Kyuhyun menarik lengan Chulie. “Hya aku sedang bicara padamu!” keduanya saling bertatapan. “Ini dia kesempatanku.” batin Kyuhyun.

Dengan cepat, Kyuhyun melingkarkan tangan kirinya di pinggang Chulie. Merasa terkejut, Chulie hanya bisa membelalakan mata.
Mau apa kau?”
Tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan Chulie, Kyuhyun telah mendekatkan wajahnya sambil memejamkan mata.
Dengan perasaan panik, Chulie berusaha mengapai sesuatu, dan...
Prakkk...
Chulie, memukul kepala Kyuhyun dengan pengorengan.
Ah... apa yang kau lakukan?”
Chulie berusaha mengatur napasnya, sambil memegang erat pengorengan dengan kedua tangannya. “Harusnya aku yang bertanya. Apa yang mau kau lakukan?” teriaknya.
Aish... apa ini? Mwo? Minyak? Itu... Hya... rambutku jadi penuh minyak!” teriak Kyuhyun.
Masih untung... aku tidak mengambil pisau.”
Kau... aish...” dengan geram Kyuhyun berjalan menuju kamar mandi.
Chulie menatap Kyuhyun dengan tajam. “Aku harus lebih berhati-hati. Kyuhyun sudah mulai gila.” batin Chulie.
=================
 
Teuki duduk di sebuah cafe. Di depannya tersaji segelas es cappucino, sambil menunggu seseorang, Teuki menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah buku.
Beberapa saat kemudian, Kyuhyun telah berdiri dihadapannya.
Ah... kau sudah datang? Duduklah!” Teuki melirik jam di pergelangan tangannya, “Ckckckc... Terlambat 10 menit. Kau tidak tahu? Time is money.”
Kyuhyun mendengus, “Aku kan memang sedang sibuk!” dengan perasaan malas, Kyuhyun mengeser kursi, dan duduk berhadapan dengan Teuki. “Kenapa kau menyuruhku kemari?”
Ehm... untuk membahas taruhan kita. Well, ini sudah empat hari, sudah melebihi batas waktu, so...” Teuki tersenyum, “Hasilnya adalah...” teuki mencondongkan tubuhnya, sambil tersenyum jahil.
Kyuhyun memutar bola matanya, detik berikutnya, dia mengangkat tangan. “Pelayan...” teriaknya.

Teuki mengerutkan dahi, dengan tidak sabar dia mencengkeram tangan Kyuhyun. “Jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan!”
Ada yang bisa saya bantu?” ucap seorang pelayan, dengan ramah.
Kyuhyun menepis tangan Teuki, “Siapa yang mengalihkan pembicaraan? Aku mau memesan minuman.” Kyuhyun menoleh pada pelayan. “Maaf, saya pesan segelas Vanilla latte.” ucap Kyuhyun dengan sopan.
Ada yang lain?”
Tidak, itu saja.”
Baik. Akan segera kami antar!”

Jadi, bagaimana?” tuntut Teuki.
Apanya?”
Aish... taruhan kita.”
Kyuhyun menghela napas pelan. “Iya-iya, kau yang menang. Aku akan berusaha untuk tidak mengeluh dengan keberadaanmu, aku juga tidak akan protes lagi, karena kau... dengan seenaknya sendiri memutuskan tinggal di apartemenku.” ucap Kyuhyun dengan nada sarkatis. “Sekarang kau puas?”
Sangat...” Teuki tersenyum lebar.
---------------------------

Ckelekk...
Kyuhyun membuka pintu apartemennya, dan langsung masuk kedalam. Langkahnya terhenti, saat melihat Chulie tertidur di sofa, depan televisi.
Kyuhyun berjalan mendekati Chulie, sesaat kemudian, dia memandang Chulie yang sedang tertidur pulas, matanya terlihat sedikit sembab.
Deg... Deg...
Ada apa ini? Kenapa jantungku berdebar? Dan lagi... apa yang kupikirkan? Kenapa aku tidak bisa mengalihkan perhatianku pada bibirnya? Cho Kyuhyun kau harus segera bangun! Cepat sadar! Itu hanya sebuah taruhan, dan semuanya sudah berakhir.” batin Kyuhyun.
Kyuhyun masih terpaku menatap Chulie. Perlahan, Kyuhyun berjongkok tepat di depan wajah Chulie.
Cantik... bulu matanya lentik, kalau diam seperti ini, dia terlihat begitu mempesona.” ucap Kyuhyun dalam hati.
Tanpa sepenuhnya disadari, Kyuhyun semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Chulie, hembusan napas Chulie membentur wajah Kyuhyun, keringat dingin mulai muncul di sekujur tubuh Kyuhyun. Tapi, bukannya pergi menjauh, Kyuhyun semakin mendekat, dan mulai memejamkan mata.

Ehm...” Chulie sedikit mengeliat.
Detik itu juga, Kyuhyun sadar, dan langsung berdiri.
Chulie membuka matanya pelan. “Kyu... kau sudah pulang? Apa yang kau lakukan disini?”
Aku...” Kyuhyun sedikit gelagapan. “Aku... mau membangunkanmu. Hya... kenapa kau bisa tidur disini? Kau bisa sakit, kalau itu sampai terjadi, aku yang akan repot.”
Chulie sedikit cemberut.
Oya... kau habis menangis?”
Eh? ah... aku habis lihat film Hachiko. Itu film sangat menyentuh.”
Konyol! Menangis gara-gara nonton film?” Kyuhyun duduk di samping Chulie.
Kau tidak mengerti... aku... aku tidak mau seperti Hachiko, hanya bisa menunggu dan menunggu.” Chulie mulai terisak. “Karena itulah, aku datang kemari, aku berusaha mencari Hankyung oppa. Meski... sampai sekarang, belum ada hasil.” Chulie menyeka air matanya.

Kenapa sosoknya yang seperti ini, terlihat begitu rapuh? Ada apa denganku? Kenapa aku begitu ingin memeluknya? Mendekapnya dengan erat, dan menghapus semua kesedihannya.” batin Kyuhyun.
Maaf, aku...” Chulie beranjak dari duduknya.
Saat yang bersamaan, Kyuhyun menarik lengan Chulie, dan mendekap tubuh Chulie dengan erat.
Kyu...” Chulie membelalakan mata.
Menangislah. Jika memang itu yang bisa membuat perasaanmu lebih baik. Aku akan meminjamkan bahuku untukmu.” ucap Kyuhyun lembut.
Kyu...” Chulie, membenamkan wajahnya di bahu Kyuhyun.
Boleh aku bertanya? Bagaimana jika... dengan berbagai kemungkinan, kau tidak lagi bisa bertemu dengan Hankyung?”
-------------------------

Oppa...” teriak Chulie.
Chulie membangunkan tubuhnya, terduduk, Keringat dingin membanjiri tubuhnya. Perlahan dia mulai mengatur napasnya, sambil mengerjapkan mata cepat.
Itu hanya mimpi. Benar, itu hanya mimpi.” Chulie menalan ludahnya. “Ini semua gara-gara ucapan konyol Kyuhyun.” Chulie mencengkeram selimut. “Oppa... kau ada dimana?” Chulie memeluk lututnya erat.

Disisi lain, disebuah rumah besar. Terlihat seorang yeoja, dengan senyumannya yang manis, dia berjalan menuju jendela sebuah kamar.
Dia mulai membuka gorden yang menutupi jendela itu. Perlahan, cahaya matahari menyusup masuk, dan mengenai wajah seorang namja yang sedang tertidur pulas.
Namja itu mengerutkan dahinya, dia sedikit menggerakkan kepalanya. “Chulie...”
Yeoja itu menoleh, menatap wajah namja itu. “Chulie? Aku tidak salah dengar bukan?” Yeoja itu membelalakan matanya lebar. “Oppa...” teriaknya kencang.

**** TBC ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar