Jumat, 17 Juni 2011

«» Journey To Happiness ® Part 19 «»


“Oppa...” Minnie menggandeng lengan Hankyung dengan manja. “Antar aku kesuatu tempat ya...”
Kyuhyun mengerutkan dahi, mendengar nada bicara Minnie.
“Minnie?” Chulie menyambut kedatangan Minnie dengan ramah, tapi matanya terus menatap lengan Hankyung.
“Unnie, boleh aku mengajak Hankyung oppa pergi?” tanya Minnie dengan wajah polosnya.
“Eh?” dengan ragu-ragu, Chulie melirik ke arah Hankyung.
“Memangnya kau mau kemana?” tanya Hankyung lembut.

“Itu... Hari ini... peringatan kematian Eomma dan appa.” Minnie tersenyum manis, tapi tetap tidak dapat menutupi kesedihannya. “Donghae oppa, hari ini sangat sibuk, dia harus mengoperasi beberapa pasien. Sedangkan Kibum unnie, sudah dua hari berada di pulau Jeju, dia baru kembali ke Seoul lusa.” Minnie menghela napas pelan. “Oppa, kau maukan mengantarku?”
“Dengan senang hati, nona manis.” Hankyung mengacak rambut Minnie dengan lembut.
“Boleh aku ikut?” tanya Chulie, sedikit ragu-ragu.
“Unnie, kau mau mengantarku juga? Benarkah?”
Chulie mengangguk ringan.
“Tentu saja kau boleh ikut.” Minnie memeluk tubuh Chulie.
“Kau bawa mobil?” tanya Kyuhyun.
“Eh? Tidak. Aku tadi naik taksi.”
“Ya sudah. Apa boleh buat. Aku akan mengantar kalian.” Kyuhyun mengangkat bahunya ringan.
Hankyung hanya bisa memutar bola matanya. Karena dia tahu dengan pasti, seorang Kyuhyun, tidak mungkin berniat ikut mengantarkan Minnie, jika saja Chulie tidak ikut bersama mereka.
----------------

Setelah meminta ijin pada Wookie, akhirnya mereka berempat keluar dari restaurant. Namun, langkah mereka terhenti karena kehadiran Yesung.
“Hya. Mau kemana kalian? Kenapa Minnie bisa bersama kalian?” Yesung mengerutkan dahinya.
“Kami akan mengantar Minnie.” ucap Kyuhyun datar.
“Kemana?” tuntut Yesung.
“Ini Hari...” Minnie menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba Yesung menepuk keningnya sendiri. “Aish... kenapa aku bisa lupa. Ayo jalan!” Yesung menarik lengan Minnie. “Aku yang akan mengantarmu.”
“Tidak mau.” Minnie menepis tangan Yesung kasar.
“Mwo?”
“Aku tidak mau pergi denganmu. Kau tidak perlu repot-repot Yesung-ssi. Mereka yang akan mengantarku.” Minnie mengandeng lengan Hankyung dengan manja.
Yesung mengembungkan pipiya. “Hya! Apa-apaan ini? Aku sepupumu, ingat itu. Jadi kurasa aku lebih berhak pergi kesana dibandingkan dia.” Yesung menunjuk Hankyung, “apalagi kau juga mengajak mereka.” kali ini Yesung menunjuk Kyuhyun dan Chulie. “Benar-benar tidak adil, masa hanya aku yang tidak boleh mengantarmu?” protes Yesung.
-----------------

Suasana dalam mobil terasa sedikit aneh.
Kyuhyun, sibuk mengemudikan mobilnya. Di sebelahnya ada Hankyung yang tidak bergeming, menatap jalan dari jendela disampingnya. Chulie, duduk di belakang, disisi kanan, sedikit mengembungkan pipinya, merasa bosan dengan keheningan dalam mobil. Minnie, duduk disisi kiri, sejak masuk dalam mobil, dia terus mengerucutkan bibirnya sesekali berdecak kesal, “Kenapa aku harus duduk di sampingnya? Aish... dia sangat menyebalkan.” gerutu Minnie dalam hati. Dan Yesung? Dia duduk diantara Chulie dan Minnie, sejak masuk dalam mobil dia tidak pernah melepaskan pandangan dari ponselnya, sibuk bersms ria, tidak hanya itu, sebuah senyuman terus bertengger di bibirnya.

“Kenapa kau dari tadi senyum-senyum sendiri?” tanya Kyuhyun, sambil melirik spion dalam mobil.
“Aku?” tanya Yesung dengan tampang babonya.
“Tentu saja kau! Disini siapa lagi yang bertingkah abnormal?” Kyuhyun memutar bola matanya.
“Hahaha...” tawa Yesung menghidupkan(?) suasana dalam mobil. “Kau tidak lihat? Pria beruntung mana lagi yang bisa duduk diapit dua yeoja cantik seperti ini?” Yesung mengalungkan lengannya ke pundak Chulie dan Minnie. “Aku yakin, kalian berdua pasti iri padaku kan?” Yesung kembali tertawa riang.

“Awww...” teriak Yesung, detik itu juga dia menatap Minnie dengan cemberut. “Kenapa mengigit lenganku?” protes Yesung sambil mengusap-usap lengannya.
“Siapa suruh sembarangan merangkul orang.” ucap Minnie dengan nada dingin.
“Kau terlalu berlebihan, Chulie saja tidak protes. Benarkan Chulie?” Yesung mengalihkan pandangan pada Chulie, mencoba mencari dukungan. Namun, hanya dijawab dengan tatapan dingin, dan menusuk dari Chulie.
“Hahaha...” Kyuhyun tertawa hambar. “Kurasa aku memang benar-benar iri padamu Yesung-ssi.” ucap Kyuhyun dengan nada sarkatis.
Yesung hanya berdecak kesal, menyandarkan tubuhnya di punggung jok. Tidak lama kemudian, sebuah sms masuk ke ponsel Yesung, dengan cepat Yesung membaca sms itu. Detik itu juga, Yesung kembali mengeluarkan senyumannya, lupa akan kekesalannya barusan.

Disisi Lain...

Teuki tersenyum memandang ponselnya, “Ah... aku ingin pergi dengan mereka. Sampai kapan aku akan dikurung di rumah ini? Masih lama ya?” Teuki mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi.
Tidak lama kemudian, sebuah sms kembali masuk dalam ponselnya. Dengan cepat dia membacanya, sebuah senyuman kembali menghiasi bibirnya.
“Dasar Yesung babo!” ucap Teuki dengan penuh kelembutan. “Eh? Kenapa aku jadi ingin... sedikit mengerjai mereka? fufufu~” Detik itu juga, dia mulai sibuk megetik sebuah pesan.
===============

Area Pemakaman...

Kelimanya turun dari mobil Kyuhyun.
“Dimana letaknya?” tanya Kyuhyun, sambil mengedarkan pandangan.
“Ada di atas.” Minnie tersenyum manis.
“Ayo cepat!” Yesung menarik lengan Minnie, namun ditepis begitu saja.
“Aku bisa jalan sendiri oppa.” Minnie berjalan sambil menghentakkan kaki.
Tiba-tiba, tanpa sengaja, kaki Minnie tidak berpijak dengan benar pada tangga, dan hasilnya Minnie kehilangan keseimbangan. “Ahhh...” teriak Minnie saat tubuhnya terhempas kebelakang, dia hanya bisa menutup mata, menunggu rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Greppp...
Dengan cepat seseorang menompang tubuh Minnie, tangannya melingkar dengan erat di pinggang Minnie.
Perlahan Minnie membuka matanya, detik itu juga matanya membulat, melihat wajah dari penolongnya. Tatapan keduanya bertemu untuk beberapa saat.
“Ehem...” Chulie berdehem.
Keduanya masih tidak sadar dengan intrupsi dari Chulie.
“Ehem... Ehem...” Chulie kembali berdehem, kali ini terdengar lebih keras.
Dengan cepat Minnie melepaskan diri. “Ehm... Gomawo... Kyuhyun... oppa...” ucap Minnie, sedikit terbata.
Kyuhyun tersenyum sekilas. “Hati-hati! Untung aku bisa menangkapmu. Bagaimana kalau tidak? Apa kau ingin aku menghadiri pemakamanmu?” goda Kyuhyun.
“Aish... oppa...” Minnie memukul lengan Kyuhyun dengan manja, wajahnya sedikit malu-malu.

“Minnie, kau tidak apa-apa?” tanya Yesung dengan nada cemas.
Detik itu juga, Minnie kembali memasang wajah dinginnya. “Aku baik-baik saja.” ucap Minnie datar.
Dengan cepat Yesung melingkarkan tangannya di pinggang Minnie.
Minnie membulatkan matanya, “Oppa! Apa yang aku lakukan?” protes Minnie.
“Sudah jangan banyak protes! Kau ingin mengulangi kejadian seperti tadi? Dengan begitu kau bisa dekat-dekat dengan Kyuhyun? Atau mau mencari perhatian Hankyung? Ingat dia sudah mempunyai Chulie! Aku tidak suka caramu Minnie.” gerutu Yesung.
Minnie terus menatap wajah Yesung, perlahan, sebuah senyuman menghiasi sudut bibirnya, detik berikutnya, dia menoleh kebelakang, menatap wajah Kyuhyun, sambil mengigit bibir bawahnya.

Saat itu, tanpa sengaja, Chulie menangkap pandangan Minnie pada Kyuhyun.
“Aish... apa-apaan yeoja itu? Bergelayutan manja pada Hankyung oppa, sekarang? Mau mencoba menarik perhatian Kyuhyun? Dasar yeoja centil.” gerutu Chulie dalam hati. “Eh? Sebenarnya aku merasa risih saat Minnie bersikap manja pada Hankyung oppa, atau pada Kyuhyun?” Chulie menengadah, menatap langit biru, seolah dia akan menemukan jawabannya dibalik awan-awan itu.
Chulie tersentak, saat mendapati ada seseorang yang menggenggam erat tangannya. Dengan cepat Chulie menoleh. “Oppa...”
“Kau kenapa? Dari tadi wajahmu cemberut.”
“Eh? Tidak, aku baik-baik saja.” Chulie menyungingkan senyuman manisnya.
---------------------

“Eomma, appa, hari ini aku membawa teman-temanku. Mereka sangat baik padaku. Jangan mencemaskanku lagi, aku sudah besar, aku juga... sudah tidak cengeng lagi seperti dulu.” Minnie terkekeh pelan, “Jadi, kalian bisa istirahat dengan tenang. Maaf, hari ini, Donghae oppa dan Kibum unnie tidak bisa menjenguk kalian. Tapi aku tahu, mereka sangat ingin kemari, mereka juga sangat menyayangi kalian.” Minnie tersenyum manis, sejurus kemudian, Yesung telah merangkul pundak Minnie. “Aku baik-baik saja oppa.” ucap Minnie lirih.
--------------------

“Oppa kita ke taman bermain yuk!” celetuk Minnie saat berada dalam mobil.
“Boleh juga. Sudah lama aku tidak kesana. Bagaimana menurut kalian?” tanya Yesung.
“Terserah.” jawab Chulie singkat.
“Kyuhyun, kita singgah ke taman bermain.” perintah Yesung.
“Woi... aku bukan supirmu.” protes Kyuhyun.
Yesung hanya terkekeh pelan.
-------------------

Taman Hiburan...

“Huwaaa... aku ingin menaiki semua wahana yang ada.” teriak Minnie dengan penuh antusias. “Kyuhyun oppa, kau mau menemaniku kan? Ayo!” tanpa menunggu jawaban Kyuhyun, Minnie telah menarik lengan Kyuhyun.
Chulie dan Yesung hanya bisa mengerutkan dahi, melihat pemandangan itu.
“Ayo. Hari ini kita bersenang-senang.” ucap Hankyung sambil mengacak rambut Chulie lembut.
“Bersenang-senang?” tanya Chulie dalam hati, pandanganya masih tidak lepas dari sosok Minnie.

Beberapa Jam Kemudian...

Setelah menaiki sebagian besar wahana yang ada, klimanya kini duduk di sebuah cafe.
“Oppa, coba cicipi es creamku.” Minnie menyodorkan sendok berisi es cream ke arah Kyuhyun.
“Aku tidak terlalu suka es cream.” ucap Kyuhyun lembut.
“Coba dulu, ini sangat enak. Aku yakin kau pasti akan ketagihan.” Minnie tersenyum manis. “Ayolah... buka mulutmu oppa.” rengek Minnie.
Pada akhirnya, Kyuhyun mengalah. “Iya-iya.”
“Bagaimana?” tanya Minnie sambil mencondongkan tubuhnya.
“Ehm... tidak buruk.” Kyuhyun tersenyum dan mengacak rambut Minnie lembut.
“Benarkan kubilang. Oppa mau kupesankan juga?”
“Aku permisi ke toilet sebentar.” potong Chulie tiba-tiba.

Sesaat, Minnie memandang punggung Chulie. “Hankyung oppa, unnie kenapa?”
“Memangnya kenapa?”
“Aish... aku kan bertanya padamu oppa.” Minnie menyipitkan mata, “Rasanya, hari ini Chulie unnie sangat aneh. Apa hanya perasaanku saja ya?” Minnie menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Yesung memandang ke arah toilet, sebuah senyuman tersungging di bibirnya. Sejurus kemudian, dia menatap Minnie dengan tajam. Keduanya saling melotot untuk beberapa saat.
“APA?” geram Minnie tanpa suara.
Sejurus kemudian, Yesung kembali berkutat dengan ponselnya.
Hankyung hanya melipat tangan di dadanya, menatap Kyuhyun dengan tajam. Tidak ada respon lebih dari Kyuhyun, dia hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum tanpa dosa.
-------------------

“Kyuhyun oppa... kita naik bianglala itu yuk.” Minnie mulai merajuk layaknya anak kecil.
“Minnie pergi denganku saja.” serga Yesung.
“Tidak! Aku mau naik dengan Kyuhyun oppa.” Minnie menggandeng lengan Kyuhyun erat.
“Minnie, mau sampai kapan kau menyusahkan Kyuhyun?” bentak Yesung.
“Oppa, apa aku menyusahkanmu?” tanya Minnie dengan wajah innocent.
“Tentu saja tidak. Jangan dengarkan Yesung. Dia memang sedikit aneh.” bisik Kyuhyun, tepat di telinga Minnie.
Kerutan di kening Chulie semakin bertambah, kali ini tidak segan-segan Chulie mengertakkan giginya.
“Kau kenapa?” tanya Hankyung dengan tatapan menyelidik.
“Tidak apa-apa, hanya sedikit sakit perut.” jawab Chulie asal.
Sontan Kyuhyun langsung menoleh. “Kau sakit?”
“Bukan urusanmu!” bentak Chulie.
“Tapi...” kata-kata Kyuhyun terpotong karena lengannya telah ditarik oleh Minnie.
Chulie hanya bisa mengerucutkan bibirnya. “Menyebalkan.” gumam Chulie lirih.

Di Dalam Bianglala...

Kyuhyun dan Minnie duduk saling berhadapan.
“Huwaaa... Kyuhyun oppa, pemandangannya sangat indah. Kalau kita naik saat malam pasti akan lebih indah.”
Kyuhyun hanya tersenyum mendengar semua ocehan Minnie.
“Sekarang kita hanya berdua. Kau mau mengatakan sesuatu padaku?” tanya Kyuhyun sambil terkekeh pelan.
“Apa maksud oppa?” refleks, semburat merah muncul di kedua pipi Minnie.
“Wajahmu memerah, Minnie cantik.” goda Kyuhyun.
“Wajahku tidak memerah.” Minnie langsung mengalihkan pandangannya, sambil memegang kedua pipinya.
“Minnie...”
Minnie mengigit bibir bawahnya. Melirik Kyuhyun dengan wajah malu-malu.
“Oppa janji tidak akan marah?” Kyuhyun mengangguk pelan. “Oppa juga janji tidak akan tertawa?” Kyuhyun tersenyum manis, kembali menganggukkan kepalanya.
“Oppa... aku...” Minnie menutup wajahnya, dengan kedua tangannya.
==============

“Aku ingin pulang.” Chulie tidak lagi menyembunyikan nada kesalnya.
“Unnie kau kenapa?” tanya Minnie dengan polosnya.
Chulie memalingkan wajahnya. “Kyuhyun. Aku ingin pulang.” Chulie menatap wajah Kyuhyun lekat-lekat.
Kyuhyun tanpak berfikir. “Minnie bagaimana kalau kita pulang sekarang?” tanya Kyuhyun dengan lembut.
Chulie memutar bola matanya. “Cho Kyuhyun. Kalau kau tidak mau mengantarku pulang, aku bisa pulang sendiri.” bentak Chulie.
Minnie terkesiap, menatap Chulie dan Kyuhyun bergantian.
“Minnie aku mau bicara denganmu.” Yesung menarik lengan Minnie, untuk menjauh dari kemungkinan adanya perang dunia ke-III(?)

“So, kau mau mengantarku tidak?” tuntut Chulie.
“Tentu saja. Kita pergi bersama, pulang juga harus bersama.” Kyuhyun mencoba berdiplomasi.
“Benarkah? Kenapa aku merasa kau ingin pulang berdua dengan Minnie? Seolah kami hanya pengganggu.” Chulie memberi penekanan dalam tiap kata-katanya.
“Tidak juga.” jawab Kyuhyun datar.
“Chulie, kita bisa pulang berdua.” usul Hankyung.
“Hey! Jarang-jarang kita bisa jalan-jalan seperti ini. Kenapa kalian ngotot mau pulang?” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Aish... terserahlah. Aku mau ke toilet.”
“Memangnya ada apa di toilet? Sudah berapa kali kau ke toilet?” goda Kyuhyun.
“Tutup mulutmu Cho Kyuhyun!”

“Kau sengajakan?” Hankyung menatap Kyuhyun tajam.
“Apa maksudmu?” Kyuhyun memasang wajah polosnya.
“Kau sengaja membuat Chulie cemburu.” Hankyung mengerutkan dahinya.
“Itu peryataan atau pertanyaan?” Kyuhyun menyunggingkan senyum evilnya.
“Terserah.” jawab Hankyung acuh.
“Hey? Cemburu? Jadi kau mengakui kalau Chulie juga menyukaiku?” Hankyung menatap Kyuhyun dengan sorot mata yang mengatakan -Jangan harap!- Kyuhyun, hanya mengangkat bahunya, sambil memutar bola matanya.
Muak dengan tingkah Kyuhyun, Hankyung memilih menyusul Chulie, menunggunya di depan toilet wanita.

Disisi Lain...

“Oppa! Lepaskan!”
“Oke, berhenti main-main.”
“Apa maksudmu?” Minnie mengalihkan pandangannya ke arah lain.
“Minnie! Kau mau menguji kesabaranku?”
“Oppa, aku tidak mengerti.”
“Jangan pura-pura bodoh.” bentak Yesung.
Minnie menatap Yesung tajam, “Jadi, oppa hanya ingin membentakku seperti ini? Terima kasih.” Minnie membalikkan tubuhnya, pergi menjauh dari Yesung, dengan menghentakkan kakinya.
“Aish...” Yesung mengecak rambutnya, mulai frustasi.

Greppp...
Minnie membelalakkan mata, saat menyadari Yesung tengah memeluknya dari belakang.
Deg...
Jantung Minnie berdetak dengan kencang, seakan berontak, ingin keluar dari tubuhnya.
“Kau berhasil. Aku cemburu.”
“Oppa... kau... cemburu?” Minnie masih berusaha mengontrol detak jantungnya.
“Bodoh. Mana ada namja yang tidak cemburu? Kalau calon istrinya bermesraan dengan namja lain, di depan mata kepalanya sendiri. Aku dari tadi menahan diri hanya demi Teuki noona.”

“Teuki unnie?” Minnie mengerutkan dahinya.
“Dia noonanya Kyuhyun, kau juga pernah bertemu dengannya.”
“Oh...” Minnie menganggukkan kepalanya. “Tunggu dulu, calon istri? Apa maksudmu oppa?” tuntut Minnie.
“Suatu saat nanti kau akan jadi pengantinku.” bisik Yesung di telingga Minnie.
“Oppa...” perlahan Minnie menatap wajah Yesung. “Kau masih menginggat janji itu?”
“Tentu saja bodoh! Aku yakin, kaulah yang tidak mengingatnya. Dan apa itu? Selalu bilang membenciku?”
“Aku tidak...”
“Sudahlah. Mulai sekarang, jangan coba-coba kabur dariku!” Yesung mengeratkan pelukannya.
Tanpa mempedulikan pandangan dari semua orang, Minnie memejamkan mata, perlahan tangannya menyentuh lengan Yesung yang melingkar di lehernya.
“Oppa... gomawo... kau masih mengingat janji kita.” bisiknya lirih.
Yesung tersenyum, kemudian membenamkan kepalanya di bahu Minnie.
===========

“Kemana Yesung dan Minnie?” Kyuhyun mngedarkan pandangan kesegala penjuru arah.
Chulie hanya berdecak kesal.
“Kita tunggu saja di dekat air mancur, pasti mereka akan kesana.” usul Hankyung, kemudian menggenggam tangan Chulie dengan erat.
Chulie mengeluarkan senyuman manisnya.

Di depan air mancur...

“Yoboseyo.”
“Hya! Yesung kau ada dimana? Kita mau kembali sekarang.” Teriak Kyuhyun.
“Aish... Iya-iya, jangan teriak-teriak. Kalian ada dimana?”
“Di depan air mancur. Cepat kemabali! Kalau tidak, tamat riwayatmu.” gerutu Kyuhyun.
“Kau mengancamku?” terdengar suara Yesung terkekeh.
“Aish, pokoknya cepat!” Kyuhyun langsung memutuskan sambungan teleponnya. “Sebentar lagi mereka kemari.” ucap Kyuhyun pada Chulie dan Hankyung, sambil mengantongi ponselnya.

“AWASSS...” teriak seorang yeoja yang baru belajar bersepeda.
Begitu Kyuhyun membalikkan badannya, dia hanya bisa membelalakkan mata, tidak sempat lagi untuk menghindar.
Byurrr...
Tubuh Kyunyun jatuh kedalam kolam air mancur, seluruh tubuhnya basah kuyup, tidak hanya itu, keningnya terbentur dinding kolam.
“Kyuhyun!” Chulie sangat panik saat melihat sebagian air kolam berubah warna, penuh dengan darah segar yang keluar dari kepala Kyuhyun.

Kyuhyun telah menganti bajunya, Chulie telah mengobati kepalanya. Saat ini, mereka bertiga -Kyuhyun, Hankyung, Chulie- tengah duduk di depan sebuah cafe.
“Bagaimana perasaanmu? Mana lagi yang sakit? Kau butuh sesuatu?” Chulie mengusap pipi Kyuhyun dengan cemas.
“Aku baik-baik saja. Tadi memang kepalaku sakit, tapi sekarang sudah lebih baik.”
“Kita ke rumah sakit sekarang.”
“Chulie, aku baik-baik saja.” Kyuhyun mencoba untuk menenangkan.
“Aish... Kalau begitu aku pergi beli obat dulu.” Chulie berlari meninggalkan mereka berdua.

“See? Kurasa aku mempunyai tempat khusus di hati Chulie.” ucap Kyuhyun dengan penuh percaya diri.
“Benarkah? Sebaiknya kau jangan terlalu bermimpi tuan Cho. Aku masih yakin posisiku jauh lebih tinggi dibanding denganmu.” balas Hankyung dengan nada datar. Meski dalam hati perasaannya mulai was-was.
“Aku akan merebut posisi itu.”
“Tidak semudah itu.”
“Bersiap-siaplah menerima kekalahanmu.”
“Aku tidak akan kalah. Karena Chulie hanya milikku.”
“Tidak akan lama lagi, Chulie akan menjadi milikku.”

Brukkk...
Suara benda jatuh, sontak membuat Kyuhyun dan Hankyung, mengalihkan pandangan ke arah sumber suara.
Benar saja, Kantong plastik berisi obat untuk Kyuhyun, jatuh begitu saja di lantai. Chulie menatap Hankyung dan Kyuhyun dengan mata berkaca-kaca.
“Apa maksud kalian?” tanya Chulie dengan suara sedikit bergetar.

*** TBC ***

Wkakakaka...
Ini dia partnya Sungmin.
Well, ada yang mau membunuhku?
Ehm... apa itu YeTeuk? Apa itu HanMin? Emgnya aku pernah bilang mau bikin pairing mereka? *senyum paling licik* ==a perasaan dari awal bikin JTH, aku dah memutuskan mau bikin pairing YeMin dah wkakaka.... *author sarap! Langsung digorok reader*
Jujur, rada susah ngerjain neh part, secara planing di otak, mau ngeluarin pairing YeMin pas ending, trus baru bikin special partnya mereka, tapi, ternyata ada yang minta aku ngeluarin partnya Minnie dulu ckckck... aku baik hati kan?
Ceritanya makin ancur? Makin membosankan? Makin gak menarik? Banyak reader yang kecewa? *pasang wajah paling polos* jangan protes ke Reni, salahkan saja kenapa semua castku pada licik (_ _') perlu diketahui, aku ini cmn korban dari kelicikan para cast *sarap!* wkakaka... #Plakkk...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar